6-ASTAGHFIRULLAH GANTENG!

1 0 0
                                    

'Maka nikmat Tuhan mana lagi
yang kau dusta kan?'
Qs. Arrahman

Jumat pagi ini disambut dengan udara yang dingin, sebab subuh tadi mendadak hujan deras.

Tanpa memakai jaket Hepi berangkat menuju sekolahnya setelah berpamitan, sebelum itu sudah menjadi rutinitasnya melipir kerumah Imel sebelum kesekolah

Hepi berangkat lebih pagi, karna Ia harus menunggu Imel. Setelahnya baru mereka pergi kesekolah bersama

Sesampainya diparkiran Imel memarkirkan motornya dipojok karena sudah lumayan ramai siswa berdatangan. Setelah turun dari motor Ia dan Imel terpisah karna masing-masing memilih jalan yang tidak becek

"Yahh, hepi sepatu gueee," ucap Imel yang menampilkan ekspresi sedihnya, Ia langsung melihat kearah Imel yang terkena becekan

"Haha, lagian lo jalan gimana si?"

"Gak liat ihh," ucap Imel yang langsung sebal mendengar Hepi tertawa

Saat pandangannya terangkat Ia terpana dengan apa yang Ia lihat

"Astaghfirullah ganteng." gumamnya pelan saat melihat Panji dengan wajah putih yang tampak fresh dipagi ini,dan juga rambut yang terkena terpaan angin menambah kesan cool. Tak lupa jaket yang dipakai olehnya menambah nilai plus pada penampilannya

Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?

Panji berlalu melewatinya tanpa menyapa, mungkin karena Ia sedang mencari tempat parkir dan posisi Hepi yang kembali menunduk

"Masyaallah banget tuh orang!" ucapnya pelan sambil memegang dadanya yang berdetak kencang

"Siapa? Cieee ada yang lagi kasmaran nih," ucap Imel yang tiba-tiba muncul dibelakangnya

"Siapa yang kasmaran sih, ngaco."

"Gausah malu-malu gitu, siapa ihh cerita dong."

"Gue masih nyangkal perasaan itu Mel,"

"Ngapain disangkal sih, udah aja ikutin alurnya sesuai hati. Gausah disangkal-sangkal yang ada nanti lo malah nyesel," ucap Imel seolah sedang memberikan saran padanya

"Gabisa dibiarin mel, lama-lama perasaan ini makin ngelunjak."

"Apasih kok ngelunjak?"

"Yaiya ngelunjak, makin dibiarin makin jadi tuh rasa sukanya." ucap Hepi yang berhasil membuat Imel tertawa pelan

"Namanya perasaan mau lo sangkal gimanapun gabakal bisa, pasti kalo lo liat orangnya langsung jantung lo auto disko. Gue jamin!"

"Udah ah, buru kelapangan. Gue kekelas dulu," setelah mengatakan itu Hepi berlalu menuju kelasnya, disana ketiga temannya sedang mengobrol

"Yuk kelapangan," ajak Hepi yang baru saja menyimpan tasnya, saat akan mengambil mukenanya ia mengernyit bingung

"Ayo."

"Ehh tunggu, mukena gue gakebawa!" ucap Hepi pada ketiga temannya

"Gimana sih lo, yaudah nanti gantian aja. Udah wudhu kan?" tanya Nopi yang dibalas anggukan oleh Hepi

Setelah itu mereka menuju lapangan yang baru saja selesai dibersihkan dari genangan air oleh para pengurus osis

Mereka menggelar sajadah diurutan kedua paling depan.

"Pi, duluan gih solatnya." ucap Nopi pada Hepi, sedangkan Ia menunggu Hepi selesai disampingnya. Setelah selesai Ia memberikan mukenanya kembali dan mengucapkan terimakasih

Mungkin karena Hepi tidak memakai mukena dan terlihat terlalu menumpuk akhirnya Bu Mumu memberi arahan padanya untuk bergeser ketempat yang kosong

Hepi pun segera mengikuti arahan sang guru karena tidak mau terlalu lama jadi pusat perhatian

Nopi menemani Hepi disampingnya, tanpa sengaja ketika Hepi sedang mengikuti arahan sang Guru tatapannya beradu dengan manik mata Panji yang posisinya bisa dibilang tidak terlalu jauh dengannya

Karena Panji dibarisan terakhir pojok kiri dan Hepi dibarisan kedua paling depan tepat dipojok kiri juga. Ia melihat sesekali Panji meliriknya sambil mengobrol dengan teman disampingnya, Hepi sedikit rishi sekaligus senang. Untungnya Nopi tidak menyadari hal itu

"Pi ngelamun aja, udah mulai tadarus." Ucap Nopi menyadarkan Hepi dalam lamunannya

"Ehh iya."

Mereka bertadarus dengan khidmat, terakhir mereka berdoa. Lalu satu-persatu siswa mulai meninggalkan lapangan. Dan memulai KBM

---

Siang ini pukul sebelas selesai KBM, para siswa mulai berhamburan keluar menuju masjid didekat sekolah untuk melaksanakan kewajibannya yaitu shalat jumat

Sedangkan siswinya mulai menggelar sajadah didepan kelas masing-masing disepanjang koridor, sebagian ada juga yang dimushola.

Karena Hepi tidak membawa mukena, akhirnya Ia dan ketiga temannya memutuskan shalat di Mushola karena ada beberapa mukena yang disimpan disana

Setelah menggelar sajadah mereka lantas berwudhu dan menunggu guru yang akan menjadi Imam.

"Ett damay, gimana nih sama mas dew," tanya Nopi mulai menggoda temannya yang sedang kasmaran

"Biasa aja," jawabnya lesu

"Dih sok sok an galau," ucap Hepi sambil mendorong pelan pundak Damay

"Belom jadi udeh ditinggal, nasib temen gue gini amat yak."

"Anjir sombong banget yang punya pacar, doi selingkuh mewek lo!"

"Heh damay temanku tersayang, cinta itu harus dilandasi kepercayaan. Gue percaya dia gabakal maen belakang, masih aman dah selama gue gatau." Jawabnya dengan percaya diri tingkat sultan dengan senyum mengejeknya

"Si nopi bisa bae dah," ucap Tiara yang sejak tadi menyimak pembicaraan temannya

"Bu Nurul gaisss." Ucap Hepi ketika melihat sang Guru datang, lalu mereka mulai bersiap melaksanakan shalat dzuhur berjamaah

Setelah itu mereka kembali ke kelas, setelah memastikan para siswa sudah kembali dari masjid mereka diperbolehkan pulang

😽

Masih ada kelanjutan dipart selanjutnya yaaa
Unch author triple update!

votevotevote,

Luvvv!

Still Love You [°On Going••]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang