Setelah hujan mulai reda, rombongan Hepi mulai beranjak menuju bus.
Semuanya merasa kelelahan seharian beraktivitas, tetapi meskipun begitu mereka senang akhirnya perjuangan mereka membuahkan hasil.
Hepi duduk ditempat semula dengan Salwa yang merupakan salah satu anggota CG, adik kelasnya. Bus mulai melaju membelah jalanan yang basah, suasana didalam bus sedikit ramai
Karena Yanti dan kedua temannya terlihat sedang bercanda gurau, dikursi belakangya terdapat Panji dan kedua temannya
Bisa Hepi lihat Panji yang sedang memejamkan matanya dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya, entah tidur atau sedang menikmati lagu yang diputarnya
Segera Ia mengalihkan pandangannya pada Yanti, dan merengek pelan
"Yan, lagi ngapain sii? Pengen disituuu," ucap Hepi sambil menekuk wajahnya, terkadang memang Yanti bercanda dengan Panji saat ekskul.
Seperti sekarang Ia lihat Yanti duduk didepan kursi Panji, meskipun membelakangi rasanya tak rela saja melihatnya
"Sini sini, tapi gamuat." ucapnya pada hepi sambil terus tertawa bersama kedua temannya
"Gajadi ahh." Putusnya, lalu menghadap kedepan memainkan handphonenya mencari sesuatu yang menarik perhatiannya, tapi nihil. Ia bosan, lalu Ia memilih tidur.
"Sal, numpang nyender yak." ucapnya pada Salwa yang sedang memainkan tabletnya, memang badan Salwa lebih berisi daripada dirinya
"Iya kak, nyender aja sini." Lalu Hepi mulai mencari posisi nyaman untuk berlabuh kealam mimpi
Tanpa sadar Hepi langsung tertidur, ketika Ia membuka mata ternyata hari sudah gelap. Dan Salwa juga tertidur menyender padanya
Ia melihat kebelakang, niatnya ingin melihat Yanti tapi tiba-tiba tatapannya beradu dengan Panji. Tak lama, karena Hepi langsung memutar tubuhnya menghadap kedepan sambil merutuk pelan
Tiba-tiba mobil berhenti, ternyata mereka berhenti direst area untuk melaksanakan ibadah sekaligus rehat sebentar
"Salwa bangun," ucap Hepi pada adik kelasnya yang masih terlelap itu, tanpa lama Ia sudah bangun dan bertanya
"Udah nyampe kak?," tanyanya.
"Belum, direst area Shalat dulu katanya." jawab Hepi sambil mengambil mukenanya dari dalam tas, sebagian sudah ada yang turun
Saat salwa siap segera mereka melangkah menuju masjid yang ada disana, berwudhu dan memulai shalatnya
Selesai beribadah, Hepi tidak menemukan Salwa. Pikirnya mungkin sudah kembali dibus. Saat Ia berjalan menuju bus sendirian, dari arah kanan muncul Panji dan Restu yang merupakan salah satu anggota DB juga
Hepi mencoba mengendalikan kegugupannya dengan bersikap biasa saja. Melihat sekils pada Panji lalu Hepi mendahului mereka, naik ke bus lebih dulu setelahnya Panji mengikuti dibelakangnya
Melihat Icha anak dari Bu Mumu, Hepi teringat Ia ingin meminta rekaman video lomba tadi sebagai kenangan. Karena itu memang pertama kali baginya, setelah mengambil ponsel Ia lantas menghampiri Icha yang sedang duduk sendirian
"Cha, mau minta video tadi dong."
"Tapi diawal videonya kurang bener kak," ucapnya pada Hepi yang sudah duduk dikursi sebrangnya
"Gapapa cha." Lalu Icha mulai membuka aplikasi untuk mengirim video itu
"Ehh gue duluan tadi yang minta," ucap Panji yang tiba-tiba menghampiri mereka, mungkin Ia mendengar percakapannya tadi
"Apaan sih lo, gue duluan ya!"
"Gak bisaa gue dulu,"
"Bodomat gue duluan." ucap Hepi yang sudah tidak bisa diganggu gugat.
Saat sedang proses mengirim, ponsel Hepi tiba-tiba ‘Lemot’ hal itu membuat Panji semakin gencar meledeknya
"Yah lemot banget gembel," ledeknya pada Hepi sambil memperhatikan proses pengiriman itu
"Yeuu bodoamat yang penting bisa, wle!"
"Udah deh, makasih cha." ucap Hepi pada Icha yang dibalas anggukan, setelah itu Icha mengirim kembali pada Panji yang sejak tadi sudah menunggu
"Yah gabisa hahaha sukur! Masih mending gue meskipun lemot tapi bisa," ledek Hepi, karena Ia belum beranjak dari posisinya jadi Ia bisa melihat itu.
Kapasitas penyimpanan milik Panji penuh, alhasil proses pengirimannya gagal.
"Yaudah nanti gue minta sama lo deh," ucap Panji pada Hepi yang masih setia menertawakannya
"Dih gaada ya! Makanya gausah ngeledek gue,"
"Pelit lo!"
"Yaudah iyedah, repot."
"Besok gue kasih flashdisk nya," ucap Panji pada Hepi yang sudah berdiri menghadapnya, dibalas anggukan saja
Semakin lama Ia terbiasa dan bisa mengendalikan degupan jantungnya
"Liat dong,"
Entah keberanian dari mana, Hepi tiba-tiba merebut ponsel milik Panji. Hal pertama yang Ia lakukan adalah Galeri. Mungkin sudah menjadi kebiasaannya ketika membuka ponsel adalah melihat galeri
Tapi saat Ia baru saja hendak menekan gambar yang bertuliskan Galeri, ponsel itu sudah dirampas kembali oleh pemiliknya
Tapi hal itu membuat Hepi mematung ditempatnya, karena tak sengaja tangan mereka saling bersentuhan
Rasanya..
Seperti ada difilm-film.
Dan itu mampu membuat rasa semakin tumbuh dalam lubuk hatinya, tanpa bisa Ia sangkal.
##
Et, et tahan gaboleh baper!
Hehe vote bebzzz,
Muach
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You [°On Going••]
Roman pour AdolescentsIngin melupa, namun hati tak bisa Bukan tak bisa, hanya saja ada ketakutan dalam diri Bertanya pada semesta, Apakah Ia salah sudah bertahan selama ini? Apakah Dia masih bertahan juga seperti Ia saat ini? Apakah Ia masih ada dihatinya? Haruskah Ia m...