Chapter 5 [ Flashback ]

62 25 0
                                    

⭐HAPPY READING⭐

Aurora dan Cloude berlari kembali ke istana. Setibanya di istana, Ratu Isabelle berdiri di depan pintu istana. Aurora dan Cloude melangkah perlahan menuju Ratu Isabelle.

"Maaf yang mulia, kami pulang terlambat." Cloude meminta maaf pada Ratu Isabelle karena pulang terlalu sore.

"Ibu, Raja hutan menitipkan salam untuk ibu."

"Baiklah, ayo masuk dan bersihkan diri kalian masing-masing. Sebentar lagi makan malam." Ratu Isabelle mengajak mereka masuk.

14 tahun kemudian. Aurora tumbuh menjadi wanita dewasa yang sangat cantik dan tentunya dia tetap menjadi seorang wanita yang baik hati dan berbudi luhur.

Begitu pula dengan Cloude, dia tumbuh menjadi pria dewasa yang cukup tampan dan keahlian bermain pedangnya melebihi para ksatria kerajan Medievall dan juga ksatria dari kerajaan lain.

Kedekatan Cloude dan Aurora pun semakin erat, berkuda bersama, memanah bersama. Raja Edward dan Ratu Isabelle senang saat melihat Aurora bahagia seperti itu saat bersama Cloude.

Karena kedekatan mereka yang sedemikian, Aurora perlahan menyukai Cloude. Begitu pula sebaliknya, Cloude juga menyukai Aurora dan perasaan mereka berdua semakin kuat.

Namun Cloude tidak memiliki keberanian untuk menyatakan perasaannya, dia sadar akan status dirinya sebagai putra angkat Raja Edward. Dia merasa tidak pantas bersanding dengan Putri Raja.

Senyuman Aurora sangat mempesona dan Cloude merasakan perasaan yang semakin kuat terhadap Aurora. Namun dia tetap tidak berani mengungkapkan perasaan pada Aurora.

Pada siang hari, Cloude keluar dari istana dengan menunggangi kuda hitam kesayangannya. Hari ini Cloude memakai rompi bertudung berwarna hijau tua dan dia selalu membawa pedang nya.

Cloude berkuda menuju salah satu rumah penduduk dengan santai, dia menikmati perjalanan itu. Setelah 7 menit berkuda, Cloude hampir sampai di rumah yang dia tuju. Di depan rumah itu terlihat 4 pemuda seusia Cloude sedang mengobrol di depan rumah itu.

"Hey lihat, sang Pangeran kembali."

Cloude mengangkat tangan kanannya dan tersenyum, kudanya berhenti di depan rumah itu dan dia mengikat kuda itu ke sebuah tiang.

"Apa kabar, Kevin, Louis, Michael dan Wiliam." Cloude menyapa mereka berempat.

"Apa kabar Pangeran, sudah cukup lama kami tidak melihatmu." Kevin menyapa Cloude dengan hangat.

"Tolong, jangan panggil aku Pangeran." Cloude meminta mereka untuk tidak memanggilnya Pangeran.

"Baiklah, ayo duduk. Kau sudah lama tidak kemari." Michael mempersilahkan Cloude duduk.

Dia lalu duduk di tempat duduk yang ada, mereka berempat adalah teman Cloude. Meski Cloude hidup di istana, dia juga memiliki kehidupan di luar istana.

"Bagaimana kehidupan di istana?" Wiliam bertanya dengan nada penasaran.

"Ya, seperti itulah, kau tau kan." Cloude menjawab dengan santainya lalu meneguk secangkir teh hangat yang dia pegang.

"Dan apa kau sudah punya kekasih?"

Mendengar pertanyaan Wiliam, Cloude terbatuk-batuk karena tersedak teh yang dia minum, dia lalu menoleh ke arah mereka.

"Tidak, aku tidak memikirkan hal itu selama ini."

"Benarkah? lalu bagaimana kabar yang beredar tentang kedekatanmu dengan Putri Aurora?"

"Aku tidak ingin membicarakan itu, anggap saja kabar yang kalian dengar itu bagaikan angin yang berhembus."

"Hahahaha." Mereka tertawa mendengar jawaban Cloude yang gelagapan, mereka tau bahwa Cloude menaruh hati pada Aurora.

"Ayolah, apa kau menyukainya?" Michael bertanya dengan nada serius.

"Ya, sebenarnya aku menyukainya. Tapi kalian tau. Aku hanya seorang pemain pedang dan pengawal Aurora, aku tidak pantas bersanding dengannya." Cloude menjawab pertanyaan Michael dengan apa adanya.

"Kalau begitu, kau sebaiknya segera menyatakan perasaanmu padanya." Louis memberikan saran pada Cloude.

"Tapi kau tau kan? aku tidak pantas bersanding dengannya dan aku mendengar kabar bahwa, Aurora sudah di jodohkan dengan Pangeran Petter dari kerjaan Colestium." Cloude mengatakan alasan kenapa dia tidak segera menyatakan perasaannya pada Aurora dan raut wajah Cloude berubah menjadi muram.

#Flasback#

Beberapa hari sebelumnya, saat Cloude melewati ruang baca, dia mendengar pembicaraan Raja Edward dan Ratu Isabelle yang membicarakan tentang perjodohan Pangeran Petter dan Aurora.

Dari pembicaraan mereka, tampaknya Ratu Isabelle berubah pikiran dengan perjodohan itu, karena mungkin saja Aurora tidak akan bisa bahagia dengan perjodohan itu.

Mendengar pembicaraan tentang perjodohan itu, Cloude terkejut dan segera pergi dari tempatnya dan berkuda menuju hutan. Begitu dia sampai di pinggiran hutan, dia langsung turun dan berteriak sekencang-kencangnya. Dia begitu kesal atas perjodohan Aurora.

Setelah dia puas berteriak, dia lalu duduk menghadap hutan. Dia tampak sedih dan muram, hatinya sangat kacau. Tidak lama setelahnya, elang raksasa yang pernah bertemu Cloude datang, kedatangannya menakuti kuda Cloude dan menyebabkan kudanya lari dan kembali ke istana.

Elang itu mendarat tepat di hadapan Cloude, ukuran elang itu saat ini sangat besar, melebihi ukuran kudanya. Dia lalu berdiri dan membungkuk memberi hormat dan elang itu membalas hormatnya.

"Ruth?" Begitulah Cloude memanggil elang itu.

Elang itu hanya mengangguk dan mengedipkan matanya. Cloude lalu memeluk elang itu, elang itupun memeluk Cloude dengan sayapnya.

Malam harinya, Cloude memutuskan untuk tidak pulang ke istana untuk saat ini. Dia bermalam di tepian hutan bersama elang dan hewan hutan lainnya, mereka semua menemani Cloude di tepian hutan.

Sementara itu, di dalam istana, Aurora sedang gelisah, karena Cloude tidak pulang-pulang, dia takut terjadi sesuatu pada Cloude.

Melihat kegelisahan Aurora, Raja Edward mengutus 5 prajurit untuk mencari Cloude di manapun dia berada.

"Kalian cepat cari Pangeran Cloude dan ajak dia pulang."

Prajurit itu kemudian mencari Cloude ke seluruh penjuru kerajaan. Setelah kelima prajurit itu menemukan Cloude, mereka segera kembali ke istana. Ternyata Raja Edward dan Aurora sedang menunggu mereka.

"Maaf paman, aku pulang terlalu malam." Cloude berlutut dan langsung meminta maaf.

"Baiklah, pergilah ke kamarmu dan beristirahatlah. Ini sudah malam." Raja Edward memaafkan Cloude dan menyuruhnya ke kamarnya.

__Bersambung__

Author: Asj
02-10-2020

BLADE OF FREEDOM [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang