Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Lee jieun ...” sebuah suara yang memanggil jieun membuatnya menoleh.
Itu pun membuat jimin dan V ikut menoleh pada sumber suara.
“Ji ~ siapa dia ? Kenapa tampan sekali ~ seperti bukan manusia.” ujar suji. Chanyeol segera menutup mulut suji yang menganga melihat pria itu.
Pria itu berjalan mendekati jieun, sementara V mengepalkan tangannya saat pria itu kini sudah berada di hadapan jieun.
Setelah berdiri tepat di hadapan jieun, pria itu pun tersenyum dengan hangat “apa kabar ji ?” sapanya.
“Eumb. Aku baik ..”
“Mau minum coffee dengan ku ?”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jieun tersenyum lalu dia pun mengangguk, jieun menoleh pada chanyeol dan suji “aku pergi duluan tidak apa-apa kan ?”
“Pergilah .. aku dan suji bisa lanjutkan disini.” kata chanyeol, suji mengangguk mengiyakan.
“Terima kasih.”
Taeyong, pria itu pun merebut gitar milik jieun lalu menggendongnya.
“Biar aku saja ~” kata jieun.
“Tidak apa-apa, biar aku yang bawa.” ujar taeyong yang pergi mendahului jieun. Membuat jieun memiringkan kepala lalu menggeleng-gelengkannya.
Setahun berlalu, memang benar jieun dan ayahnya menghindari keluarga taeyong terutama ibunya.
Tapi taeyong bisa menemukan dimana pun jieun berada. Dan lagi, taeyong memang tak memaksa jieun untuk kembali menerimanya.
Kedekatan taeyong dan jieun kali ini hanya sebatas teman, meski dalam hatinya taeyong masih tetap mengharapkan jieun kembali padanya.
Pertemanan mereka pun tetap tersembunyi, taeyong tak ingin ibunya kembali menyakiti jieun.
Mungkin dia bisa saja pergi dari hidup jieun, sayangnya dia tak mampu melakukan itu. Egonya terus memaksa dia untuk berada di dekat jieun, meski hanya sebatas teman.