Bertemu mina

169 44 10
                                    

🥀🥀🥀

“Hidup itu seperti melodi yang indah, hanya liriknya yang kacau.”

🥀🥀🥀

V bangkit hendak menghubungi irene, karena dia tak mau suaranya mengganggu istirahat jieun.

Tapi tiba-tiba tangan jieun meraih jemari tangan V “taehyung-ah ..”

Deg

Suara jieun yang memanggil nama taehyung membuat V membeku disana. Jantungnya berdebar ketika jieun kembali menyebutkan nama aslinya. Bola matanya membulat tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

“Ji, kamu ~” V berbalik tapi dia melihat jieun masih menutup matanya. V mengerutkan keningnya “dia belum bangun ?”

V pun mengurungkan niatnya untuk menghubungi irene. Dia lebih memilih mendekatkan wajahnya pada wajah jieun. Melihat butiran bening meluncur perlahan dari pelupuk mata jieun. Tangan V segera menghapus air mata itu dengan lembut.

“Apa yang sedang kau mimpikan ji ~ sampai kau menangis seperti ini ...” ujar taehyung sedikit berbisik.

“Apa kau memimpikan ku ?”

“Apa aku yang membuat mu menangis seperti ini, hemm ?”

“Maafkan aku ~”

Terdengar suara sepatu yang menghentakkan lantai begitu nyaring, V menoleh sekilas lalu terdengar suara yang sangat ia kenal “guru lee ?” taehyung pun segera membuka tirai dan masuk ke sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar suara sepatu yang menghentakkan lantai begitu nyaring, V menoleh sekilas lalu terdengar suara yang sangat ia kenal “guru lee ?” taehyung pun segera membuka tirai dan masuk ke sebelah. Menutup tirai itu dengan rapat kembali.

“Apakah ini ruangannya ?” tanya tuan lee.

“Iya paman ..” kata suji.

Tuan lee melihat jieun yang masih tertidur dengan nyenyak, dia mendekati jieun lalu mengecup keningnya.

“Apa yang di katakan dokter disini ?” tanya tuan lee sambil terus membelai wajah kecil putrinya.

“Jieun mengalami kram di perut akibat stres, paman.” jawab suji.

“Stres ?” tuan lee menengok pada suji, lalu suji pun mengangguk.

Diam-diam V mendengarkan pembicaraan mereka.

Jieun membuka matanya “eoh, jieun sudah bangun.” kata suji yang mengetahui jieun membuka mata. Tuan lee menggenggam tangan jieun.

“Paman, aku keluar dulu.” suji pamit, memberikan tuan lee dan jieun ruang untuk berbicara berdua.

“Terima kasih ya suji.”

Suji tersenyum “ji, aku keluar ya.” jieun mengangguk perlahan.

Setelah suji keluar, tuan lee terus menatap sendu putrinya.

GONE seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang