🥀🥀🥀
“Jika bukan karena musik, menurutku cinta itu fana.”
🥀🥀🥀
V sedang duduk di sebuah cafe, pandangannya terus menatap ke luar “hujan ..” gumamnya.
Tiba-tiba V teringat saat dirinya dan juga jieun kehujanan sampai basah kuyup.
“Semuanya selalu tentang kamu, ji ~ ” kata V yang lalu menarik kedua sudut bibirnya ke atas.
Tiba-tiba V melihat jieun yang berjalan dengan tatapan kosong di tengah hujan.
“Lee jieun ?”
V bangkit dari duduknya, lalu dia mengambil payung dari cafe itu dan pergi mengejar jieun.
Dia khawatir dengan keadaan jieun seperti itu, saat tiba di tempat penyebrangan V melihat jieun yang masih tak sadar dengan keadaan sekitar.
V berlari, tapi jieun sudah terlanjur berjalan tak memperhatikan jalanan sehingga sebuah motor yang melaju kencang hampir saja menabraknya.
“Lee jieun !”
V menarik tangan jieun, sehingga mereka berdua terjatuh. Jieun selamat, tapi kepala V terbentur dan itu membuatnya tak sadarkan diri.
“V ~ ” bola mata jieun membulat ketika melihat V yang sudah tak sadarkan diri.
Rumah sakit
Jieun masuk melihat keadaan V setelah dokter selesai mengobatinya. Dia melihat V yang masih belum sadarkan diri.
Kakinya melangkah lebih dekat, dia mengangkat kedua tangannya “maafkan aku V, aku harus membuktikan sesuatu.” lalu perlahan jieun pun menutup matanya.
Kedua tangan jieun meraba wajah V. Berjelajah perlahan dari kening, alis, mata hidung. Lalu berakhir pada bibir V.
Deg
Jieun perlahan membuka matanya, air mata terus jatuh tak bisa tertahan lagi. Bibirnya gemetar menatap V yang masih terpejam.
“Pembohong !” kata jieun.
Jieun keluar dari sana, dia merasa sakit hati karena V ternyata adalah taehyung yang dia tunggu selama ini.
Hati jieun terluka. Bagaimana taehyung bisa melakukan ini padanya. Taehyung mengenalinya tapi jieun tidak.
Setelah beberapa saat kemudian, V terbangun. Matanya perlahan terbuka dan melihat irene yang duduk sambil memainkan ponselnya.
Tangan V menyentuh kepalanya yang masih sedikit sakit, lalu irene menyadarinya “eoh, kau sudah sadar.” irene bangkit dari duduknya “aku akan segera panggilkan dokter.”
V menahan tangan irene “dimana dia ?”
Irene mengernyitkan keningnya “dia ?”
“Lee jieun .. apakah dia baik-baik saja ?”
“Apa ? V bertemu jieun ?” batin irene.
“Kau bicara apa V ?”
“Aku harus tahu keadaan jieun, aku~” V mencabut selang infusnya “aku tidak mau dia kenapa-napa.”
“V ~ Lee jieun tidak ada disini.” kata irene “aku yang menunggu kamu disini sejak tadi.”
Dokter pun datang, dia berhasil menenangkan V dan menceritakan semuanya.
Bahwa V yang di bawa ke rumah sakit, sedangkan wanita yang ikut bersamanya sudah pergi setelah dokter memberitahukan keadaan V baik-baik saja.
Irene menggenggam tangan V “kau dengar, jieun mu baik-baik saja.”