Mulut yang beku

146 40 10
                                    


🥀🥀🥀

Hidupku layaknya sentuhan piano, kadang hitam kadang putih.”

🥀🥀🥀

Setelah selesai tampil bersama, jieun dan taehyung kembali berkumpul dengan nayeon dan mina.

Taehyung berbisik pada jieun “ji, aku mau ke toilet sebentar.”

“Ya sudah pergilah.”

“Kau tunggu aku disini bersama mereka ya.”

“Iya~”

Taehyung pun mengatakan niatnya ke toilet pada nayeon dan mina. Meminta mereka untuk menemani jieun sebentar.

Lalu taehyung pergi dari tempat itu, tak butuh waktu lama taehyung pun selesai dan keluar dari toilet.

Saat melewati salah satu lorong kelas, ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Taehyung memundurkan langkah lalu menatap ke dalam kelas.

Dia melihat wanita paruh baya yang sedang duduk melihat beberapa catatan seorang diri.

Kaki taehyung tergerak untuk menghampiri wanita itu. Tangannya sedikit gemetar tapi dia tutupi dengan mengepalkan jemarinya sekuat tenaga.

“Ibu ~” suara berat taehyung mengalihkan fokus wanita itu.

Saat melihat wajah taehyung, hati wanita itu bergetar. Dia segera bangkit dan berjalan perlahan mendekati taehyung meninggalkan aktifitas sebelumnya.

Kini wanita itu sudah berada tepat di hadapan taehyung “taehyung-ah ..” tangannya terulur hendak menyentuh wajah taehyung tapi tanpa di duga kaki taehyung justru mundur perlahan.

Hati wanita itu sakit melihat sikap putra semata wayangnya.

“Kenapa ibu ada disini ?” tanya taehyung.

“Itu semua karena kamu, nak.” jawabnya cepat. Percaya atau tidak memang itulah faktanya.

“Bohong ! Kalau karena aku seharusnya ibu temui aku. Bukan berada disini.” nada taehyung meninggi.

“Apa kau lupa ? Kau ingin sekali belajar lebih dalam tentang musik. Kau ingin masuk ke sekolah ini.” ujar ibu taehyung yang bernama park jiyeon.

Taehyung diam.

“Ibu tak punya kuasa atas kamu, jadi ibu pikir dengan ibu mengajar di sekolah ini maka ibu akan bisa selalu bertemu dengan mu.” tangan jiyeon meraih telapak tangan taehyung.

“Tapi setelah satu tahun berlalu ibu justru mengetahui kalau kamu pergi ke sekolah lain dan berhenti mencintai segala tentang musik.”

“Apa itu karena ibu ?”

Masih tak ada kalimat yang keluar dari mulut taehyung. Dia sedikitnya mengerti perasaan ibunya. Dia sendiri pun sangat merindukan ibunya. Tapi, dia kembali teringat dengan ayahnya yang berusaha mempertahankan istri sekaligus ibu dari anaknya agar tak pergi. Kecewanya taehyung saat tahu sang ibu lebih memilih karirnya. Dan pergi meninggalkan dia juga ayahnya.

“Apa ibu bahagia mengajar disini ?”

“Oh ?”

“Maka jalanilah saja hidup ibu yang sekarang. Aku baik-baik saja, jangan terus menerus mengkhawatirkan ku.” taehyung perlahan melepas tangan jiyeon dan tersenyum padanya.

“Tae ~”

“Aku harap ibu akan selalu bahagia.”

Taehyung pun berjalan mundur dua langkah lalu berbalik dan pergi meninggalkan jiyeon.

GONE seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang