Bab 14

423 23 0
                                    

Mengingat dirinya pernah mendatangi tempat kontrakkan Freya. Hans menunggu di dalam mobil selama sejam mengawasi Freya pulang dari kerja. Sedangkan di kontrakkan baru, Freya tidak pulang ke kontrakkan lamanya. Setelah mendapatkan kontrakan baru dan murah dekat perusahan BLACKET dan langsung pindah ke sana. Dengan bantuan Ailen, barang-barangnya yang berupa bantal dan selimut di pindahkan ke kontrakkan baru.

Hari pertama kerja, bagi Freya sungguh melelahkan dan harus menyusun barangnya di kontrakkan baru sedangkan Hans sudah menunggu hampir 3 jam dan menghubungi hp Freya yang tidak aktif.

Dengan emosi tinggi, Hans pulang ke rumah dan memilih mendatangi perusahan BLACKET pada besok pagi. Sebelum tidur, Hans memaki-maki Freya berulang kali. Kenapa menjadi wanita bodoh, sampai menerima pengantin peganti tanpa meminta apapun darinya dan lebih bodoh lagi. Pergi seenak hatinya tanpa memikirkan posisinya.

"Lihat saja, pembalasanku!" ucap Hans dengan kesal.

Sesuai rencana, Hans mendatangi perusahan BLACKET dan terkejut melihat Alex dan Freya berbicara dengan mestra di pandangan mata Hans. Bahkan Freya dapat tertawa bebas tanpa di paksakan. Lebih mengaketkan Hans, Freya memanggil Alex dengan sebutan Kak alex. Bukan sebagai tuan, CEO atau bapak.

"Wanita sialan ini, benar-benar deh!" geram Hans

Hans langsung pergi daripada mempermalukan dirinya dan mengemis pada Freya untuk kembali berkerja padanya. Sepanjang perjalan pulang, Hans masih memaki-maki Freya yang di anggap sebagai wanita pengoda setelah pindah kerja dan menikah dengan dirinya.

"Bagaimana! Pasti gagal deh?" ucap Jack dengan menghela nafas panjangnya.

"Cari yang lain saja, wanita pengoda seperti itu! Tidak pantas di perusahan kita?"

"Ya sudah, kau yang cari sendiri! Aku tidak mau terlibat dan aku ada janjian dengan Alex." Balas Jack yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Jack, jika seorang wanita memanggil atasannya dengan sebutan Kak itu aneh tidak atau ada yang lain?" Tanya Hans yang tetiba tanpa bisa di setop apa yang langsung keluar dari mulutnya.

Pertanyaan dari Hans membuat Jack tergangga, melihat Hans dengan tidak percaya. Sampai mengeluarkan pertanyaan seperti ini. Benar-benar tidak seperti Hans yang di kenalinya selama ini. Lebih tepat, seperti orang idiot yang menangkap, istrinya berselingkuh dengan pria lain.

"Menurutku tidak, bisa jadi atasanya adalah orang terdekatnya atau hubungan mereka memang sangat dekat! Dengan ku saja, Freya memanggilku dengan sebutan kakak."

"EEEHHH?" teriak Hans

"Silahkan berpikir aneh-aneh sana! Aku tidak ada waktu melayanimu."

"Jack, kau mau kemana?"

"Makan siang dengan Alex dan Aiilen serta Freya.'' Jawab Jack dengan jujur.

"Aku ikut.'' Teriak Hans yang langsung mengejar Jack yang berjalan duluan dari hadapannya

"Ngapai kau ikut?'' protes Jack

"Aku belum makan siang dan kelaparan tau.''

"Bukannya mau ketemu dengan istrimu, kan?"

"Siapa bilang." Nyangkal Hans

Di tempat makan yang sudah di janjikan oleh Alex. Jack dan Hans datang bersamaan dan Hans hampir mati terkejut melihat perubahan Freya. Berbeda dengan Freya yang bekerja di perusahannya yang seperti wanita paruh baya dan tidak terawat. Lebih tepat, kurang bahagia.

"Kak jack!" sapa Freya dengan senyuman dan mencuekkan Hans yang duduk di samping Jack.

"Dirimu tambah cantik, Freya dan aku lebih suka melihatmu rambut panjang! Lebih sexy dan feminim!" puji Jack dengan terus terang tanpa malu.

"Toh, apa kataku! Kak Jack saja sependapat denganku!" timpal Ailen

"Iya, nanti juga panjang sendiri," balas Freya dengan senyuman lembutnya.

"Sudah.. jangan memojokkan Freya terus, dia kan sedang berusaha kembali ke penampilan dirinya yang dulu?" sambung Alex yang menyerahkan semua daftar menu kepada semua yang hadir.

Hans merasa dirinya di cuekin oleh semua orang, sempai makan siang berakhir dan kembali ke perusahan masing-masing.

Di dalam mobil, Jack melirik Hans yang duduk melamun sendirian dan tidak menjawab apapun apa yang di katakan olehnya. Dari awal sampai kembali ke dalam perusahan.

"Hans.. lebih baik cari yang benar-benar bisa kerja, bukan cari tampang?'' ucap Jack sambil menguap

"Iya.." balas Hans dengan lesu

Di perusahan BLACKET, Ailen tertawa ngakak sampai puas. Menyaksikan wajah Hans yang menahan kesal. Karena di cuekin oleh semuanya dan Freya hanya menghela nafas panjang. Melihat sahabatnya yang tiada henti tertawa dari tadi.

"Sepertinya, dirimu bahagia sekali?"

"Iya dong, aku sungguh bahagia melihat tampang Bos pelit dan angkuh menjadi kesusahan seperti itu! Benar-benar dapat karma dari tuhan."

"Hmmm.. iya dan cuekin saja! Bukan urusanku." Balas Freya yang sibuk bekerja dan Ailen masih tertawa bahagia dengan menyandarkan tubuhnya ke bahu Freya.

"Freya, Pria itu tidak pantas untukmu!''

"Iya, dia maupun David tidak pantas untukku yang cantik dan baik ini,"

"Ha ha ha.. sudah percaya diri, memuji diri sendiri cantik?" tawa Ailen dengan garing.

"Pasti dong, siapa yang tidak senang dengan kecantikan yang seudah kembali?"

"Benar juga katamu! Semua wanita membutuhkan kecantikan untuk bisa bertahan dalam menghadapi cemohan." Balas Ailen dengan menghela nafas panjang.

Di perusahan, Hans kembali memarahi seketaris lamanya yang tidak bisa berbuat apapun. Selain menuggu arahan dan pertunjuk dan Jack sudah tidak mau tau apa yang terjadi.

Dalam berapa hari, Hans benar-benar merasa akan gila dan menghubungi Freya untuk keluar makan bersama dengan niat membujuk Freya kembali. Sayangnya, Fraya yang tidak suka keluar malam. Menolak tawaran Hans dengan mentah-mentah.

"Wanita sialan, berani menolakku di saat semua wanita mengejarku.'' Maki Hans dengan suara nyaring di dalam ruang kerjanya.

"Sudahlah, menyerah saja." Ucap Jack yang tetiba masuk ke dalam ruang kerja Hans di rumah.

"Kenapa kau di sini?" tanya Hans dengan sinis, menatapi sepupunya yang sungguh menjengkelkan.

Di saat perasaanya jengkel dan marah, selalu melihat Jack yang datang untuk memanas-manasin suasana di hatinya.

"Mengecek dirimu tidak bunuh diri! Aku tidak repot-repot mengurus jasadmu." Balas Jack dengan sikap menyebalkannya yang kembali menaikkan emosi Hans.

"Jika kau kesini untuk mencari masalah dengan ku, lebih baik kau pulang saja daripada membuatku semakin sakit kepala." Cloteh Hans dengan duduk di kursi sambil memijit-mijit dahinya dengan Frustrasi.

Wedding and ContrackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang