Bab 16

389 15 0
                                    


Ailen yang melihat video yang di kirimkan oleh Freya tertawa sampai berlinang air mata. Dirinya tidak menyangka, Alex sungguh mencintainya dan menjawab setiap pertanyaan dari Freya dengan jujur tanpa sensor lagi. Bahkan sampai malu seperti itu.

"Aku akan jadi adik yang manja dan mengusir semua wanita di sana ha ha ha! Biar mereka pada panas dalam denganku." Freya membaca pesannya kembali dan mengirimkan kepada Ailen.

Alex yang melihat Freya bertingkah lucu seperti itu, mulai tersenyum tipis dan mengelus kepala Freya.

"Di korea, aku ada kenalan dokter terbaik yang bisa mengobati matamu!" ucap Alex dengan nada yang lembut dan perhatian.

"Terima kasih dan maaf, merepotkan mu!" balas Freya dengan mengenggam kedua tangan Alex. Dalam hati, dirinya benar-benar sayang pada Alex seperti abangnya sendiri.

"Jangan putus asa, selama ada aku! Dirimu akan baik-baik saja." Jawab Alex dengan mengelus kepala Freya.

Di bandara, bagian cek in penumpang. Jack tidak menyangka, akan melihat Alex dan Freya. Seingat dirinya, seharusnya Ailen dan Freya.

"Lex, kok jadi elu yang pergi?" tanya Jack yang heran.

"Bini ku kewalahan dan aku yang ambil ahli!" balas Alex dengan senyuman penuh makna.

"Gila, nafsumu kuat banget di atas ranjang!" sindir Jack

"Sebagai seorang pria sejati, mesti kuat dan perkasa." Balas Alex yang seakan menyindir seseorang.

Hans yang di cuekin dari tadi, menatapi Freya dengan tajam. Dirinya heran dengan Freya, kenapa seorang seketaris bisa dapatkan perhatian Alex yang merupakan seorang CEO dan mengantikan Ailen.

"Bro, jangan pasang tatapan mata seperti itu! Adikku bisa jantungan." ujar Alex yang langsung menarik Freya menjauh dari Hans.

"Lex, kau tidak mungkin berhati bercabangkan?" tanya Jack

"Hati mu yang bercabang kali? Aku hanya melindungi adikku dari tatapan macan, apakah salah?" gerutu Alex yang sudah mulai menampakkan emosi.

"Tidak salah dan kau seorang Bos dan seorang abang yang baik hati." Puji Jack yang menampakkan susunan giginya yang putih.

Hans masih tidak mengerti dengan arah pembicaraan antara Alex dan Jack. Semakin kesal, lebih kesal melihat Freya yang memeluk lengan Alex dengan sangat erat. Lebih tepat sangat mestra di hadapan mata Hans.

"Wanita ini, benar-benar perlu di berikan pelajaran! Biar tau siapa suaminya?" gumam Hans dengan nafas membara yang akan menyemburkan lahar panasnya.

Pengumuman keberangkatan pesawat dan minta penumpang untuk memasuki pesawat, semua berbaris rapi. Kecuali Hans yang masih berdiri di tempatnya yang akan menerkam Freya tanpa di bendung lagi.

"Ayo Fre!" saut Alex yang mendorong Freya ke depannya dan dirinya di belakang.

Alex sengaja memilih belakang, karena Hans ada di belakang Freya dan beruntungnya. Posisi Kursi Alex dan Freya bersamaan dan di samping ada Hans dan Jack. Kursi vip yang untuk dua orang dan sekaligus tidak terlalu terganggu dengan hal lain.

Tapi tatapan mata Hans masih tidak lepas dari Freya yang di anggap mengoda Alex dengan sengaja bermanja-manja dan memakai jas Alex di tubuhnya. Hal ini, sungguh membuat Hans risih.

"Hans, berhentilah mengeluarkan aura membunuh! Aku terganggu dengan sikapmu?" ucap Jack yang sudah mulai kesal.

"Siapa yang mengeluarkan aura membunuh! Perasaan mu kali?' nyangkal Hans.

"Terserah dirimu deh, asal kau tau saja! Jangan membuat masalah yang akan membuat kita rugi!" cloteh Jack

Hans tidak menjawab dan sampai ke korea, masih menatapi Freya dan Alex yang sudah menghilang bersama. Dalam hati, Hans berkata. "Apa mereka akan sekamar atau sebaliknya."

Hal ini membuat Hans benar-benar tidak tenang sedikit pun sepanjang perjalanan ke hotel dan sialnya. Dirinya melihat Freya dan Alex satu hotel dan beda lantai dengan dirinya dan Jack.

"Wanita ini.. sungguh deh!" gerutu Hans dengan kesal.

Jack yang melihat sikap Hans, hanya bisa menghela nafas panjang dan tidak ingin mengurusi Hans. Selain mau mengabarin istrinya tercinta. Bahwa dirinya sudah sampai ke korea selatan dengan aman dan selamat.

Untuk mencari tau, apakah Freya dan Alex menginap di kamar yang sama atau beda. Hans sengaja, pergi untuk bertanya pada resepsionis dan parahnya. Mereka tidak mengerti maksud Hans.

Hans semakin stress dengan orang korea yang kebanyakkan tidak mengerti bahasa inggris dan kembali ke kamarnya dengan lesu. Untuk melakukan Video call dengan Freya.

Freya yang melihat ada video call dari Hans langsung mengangkatnya dengan penampilan mengunakan pakaian mandi dan semakin di salah artikan oleh Hans yang melihat Freya sempat berbicara dengan Alex yang bertanya mau makan apa.

Kesalah pahaman Hans langsung mematikan panggilan video call dan mengutuk Freya sebagai wanita yang kotor yang menjerat para pria dengan tubuh.

"Lo, kok di matikan?" tutur Freya dengan binggung

Daripada memikirkan sikap Hans, Freya langsung pergi berendam air hangat yang di taburi dengan aroma terapi yang menyegarkan pikiran dan tubuh. Setelah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan sepaanjang hari.

Malamnya, Freya memilih makan di dalam kamar yang makanan yang di belikan oleh Alex. Sedangkan Hans yang sudah tidak ingin berhubugan dengan Freya. Menghapus no kontak hp Freya dari hpnya dan instragram yang cadangan juga di delete dari aplikasi hp dan segala yang berhubungan denga Freya. Di buang jauh-jauh dari hidupnya.

"Wanita kotor seperti mu memang tidak pantas untukku." Gumam hans dalam batinnya,

Yang memilih sibuk untuk mengerjakan pekerjaan bisnisnya daripada berhubugan dengan wanita dan Freya. Jack yang melihat Hans yang workholic dari sore sampai malam di dalam kamar. memilih untuk pergi keluar, untuk berjalan-jalan daripada stress dengan pekerjaan selanjutnya

Keesokkan paginya, Alex berjalan masuk ke dalam kamar Freya. Melihat Freya yang sedang mengerjakan berapa dokumen Penting, yang akan di gunakan untuk mendapatkan kerjasama dengan perusahan SAG.

"Freya, aku butuh bantuanmu!" saut Alex dengan nafas lesu.

Freya yang tidak mengerti, melihat Alex berjalan ke arahnya dan memegang bahu dirinya yang kebinggungan dan berkata riang "Kamu akan mendampingiku malam ini.''

Freya melongo."Kak Alex, ini kan pesta penting antar perusahan dan kok saya yang di bawa? Saya tidak pernah ke pesta besar dan..." perkataan Freya selanjutnya, tersangkut di tenggorokkan.

"Kali ini, aku minta dirimu mendampingiku sebagai partner resmi, bukan seketaris yang bersembunyi-sembunyi."

"EHHH" pekik Freya

Wedding and ContrackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang