Permainan dimulai.Mayoritas dari mereka banyak yang kebingungan, ingin lewat mana?
Misi sudah diberikan, denah, pun, sudah terpampang di layar ponsel mereka masing-masing, namun tidak semudah itu. Karna banyak dari mereka hanya terbiasa melihat dari bagian atas jika memainkan game ini dari ponsel.
"Hmm, bagaimana untuk sementara kita berkelompok dulu?" usul Iori yang terlihat nampak kebingungan juga.
"Hmm, Iori-kun, bukannya itu terlalu beresiko? Bagaimana jika kita berkelompok dengan impostor?" tanya Sougo yang sedikit kurang setuju, disusul anggukan yang lainnya.
"Dari pada bergerak sendiri tak tau denah? Bukannya itu lebih beresiko?" Iori terlihat keukeh dengan pendapatnya.
Sougo terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Iori. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, bukannya memang dari awal permainan ini sudah beresiko, ya?
"Hmm, kalau gitu watashi ama Mitsuki, deh, si Mini ini pasti bisa dipercaya!" seru Nagi seraya merangkul Mitsuki.
"Mini, Mini, gue cuma belum tinggi aja, ya," elak Mitsuki yang tidak terima disebut mini.
"Hmm, kalau gitu, Tenn, lu sama gue," ucap Gaku yang terlihat masih tampak berfikir.
"G, gue mau ama Riku," tolak Tenn dengan sarkasnya. Gaku yang tertolak, pun, sedikit kesal.
"Maaf, Kujo-san, Nanase-san bakal sama aku. Karna, aku ga mau kalau nanti salah satu dari kalian mati dibunuh impostor, bukannya cepet report, malah melow-melowan dulu kaya tadi. Dasar kembar tukang drama," ujar Iori yang tak kalah sarkas sembari mendekati Riku dan memegang pundaknya.
"Heh, Saskeh! Punya mulut jaga, ya!" bentak Tenn tak terima adiknya direbut.
"Lah, situ nolak Yaotome-san sarkas juga, 'kan? Mulutnya jaga, dong." Iori sudah mulai emosi.
"Sudah, sudah, jangan berteman. Tom, lu ama gue, ya?" Yamato mencoba memisahkan, namun, malah seperti mengompori.
"Boleh, tuh. Yuk, otw, tasks pertama gue isi bensin." Touma menyetujuinya. Yamato yang diterima pun mengikuti Touma yang sekarang menuju ke Upper Engine. Untuk menjalankan misi yang katanya suruh isi bensin.
"Oh, iya, Min. Haruka mana?" Torao yang nampaknya dari tadi cuma nyimak menyadari sesuatu.
"Oh, Haruka tadi udah meluncur duluan ama itu si Bongsornya Ainana," jawab Minami.
"Eh, Tamaki-kun! Gegabah banget! Waduh, kalau dia mati, gimana sekolahnya?!" Sougo nampak stress sendiri.
"Eh, kalian, cepet mulai, dong! Capek gue nungguin di sini," protes [Name] yang berada di samping momo dengan sangat OOC-nya.
Sougo, Minami, Torao, Yuki, Gaku, dan Tenn yang masih berada di situ sedikit tersentak.
By the way, Riku ama Iori udah duluan.
"Hmm, Osaka-san, mau bareng? Aku bukan impostor, kok," tawar Minami pada Sougo. Torao yang mendengarnya langsung menoleh.
"Lah, Min, kok ga ama gue?!" protesnya.
"Maaf, ya, Mido-san. Kamu terlihat meragukan." Ucapan Minami membuat Torao kecewa nyerempet ambyar. Diragukan partner sendiri itu damage-nya bukan main.
"Oh, Minami, boleh. Aku juga bukan Impo, kok," jawab Sougo menerima tawaran Minami.
Selain Torao, Yuki yang dari tadi ga ngomong juga heran dengan dua emak-emak berbatang ini, kenapa bisa dengan mudahnya percaya?
"Bang Yuk, mau bareng gue? Ga jauh, kok. Tasks pertama gue di Weapons." Torao menoleh pada Yuki.
"Boleh, gue juga di situ, hancurin meteor," jawab Yuki yang sedikit kaku. Jujur, dia tidak terlalu akrab dengan orang ini.
"Wih, sama, Bang. Gentian, yak, gue dulu."
"Oke."
***
Awal permainan mari kita lihat bagaimana duo emak-emak ini menjalankan Misi.
"Hmm, Osaka-san, udah pernah main game ini?" tanya Minami pada Sougo. Mereka berdua sekarang sedang berjalan santai menuju Admin untuk menjalankan tasks Swipe Card.
Iya, santai, 'kan, emak-emak. Apalagi kalau ketemu temen lama.
"Udah, si. Tapi, suasana pas main di handphone ama langsung gini, beda rasanya," jawab Sougo yang sedang menatap ke depan.
Minami tak melanjutkan percakapan di antara mereka berdua. Berhubung mereka sudah mau sampai.
Tapi, sesaat setelah mereka masuk ke Admin.
"Hah!" Minami dan Sougo panik.
Ini adalah salah satu bentuk sabotage dari impostor, yaitu, mematikan Flashlight dan mengunci pintu untuk beberapa saat.
Dan sekarang mereka berdua terperangkap di ruang Admin.
Berdua.
Entah kenapa, dalam sesaat, masing-masing dari mereka merasa curiga satu sama lain.
Mata Sougo tak henti-hentinya melirik Minami yang nampak mencoba bergerak dalam ruang tersebut.
Sougo takut, Minami adalah impostor-nya.
Dan tak lama, Minami yang sedang berusaha berjalan dalam gelap seperti menendang sesuatu.
"Osaka-san, coba sini," ujar Minami sedikit berbisik.
Sougo menuruti, tentu saja dengan tingkat kewaspadaan tinggi.
"Eh?! Mayat?!" Sougo segera mengotak-ngatik ponselnya, dan ingin segera me-report mayat yang tentu saja seorang crewmate ini.
"Nanti! Osaka-san, lebih baik kita tunggu Flashlight-nya hidup dulu. Biar kita tau, mayat siapa ini," usul Minami yang ada benarnya juga.
Tak lama, Flashlight mereka kembali hidup.
Dan mayat crewmate itu, pun, sekarang terlihat jelas.
"Osaka-san! Cepat report!"
Nagi Rokuya, Crewmate
Status: DEAD- TBC -
Nagi Innalillahi, siapa ya imponya?:(
Banyak kemungkinan menurut aku, setidaknya ada 3 org yang mencurigakan sekarang, eaa:v, siapa aja ya?:v
Coba gih komen tebakan kalian, barang kali ada yg bener😂
See you next chapter ~👀🤞
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLiSH7: Among Us Gameplay || ✔
FanfictionSIAPA IMPOSTORNYA? ◦ ❖ ◦ ❁ ◦ ❖ ◦ ❁ ◦ ❖ ◦ ❁ ◦ ❖ ◦ ©BandaiNamcoEntertainment.Inc - All characters in my fanfiction by Arina Tanemura - san - START : 30 SEPTEMBER 2020 FINISH : - →@sojachan