【 • 5.3 • 】

316 67 11
                                    


"Lah, berarti Yama-san, dong?"

Berkat ucapan Tamaki barusan, seketika semua yang ada di sana menoleh pada Yamato. Yamato yang jadi pusat perhatian merasa risih.

Bukannya terlalu cepat untuk menduga seseorang?

"Emang gue doang yang ijo? Noh, si Elsa, ijo juga, 'kan?" Bagai dikomando,  sekarang Yuki, lah, yang mendapat perhatian dari yang lainnya.

Yuki hanya berekspresi datar—mencoba tenang. "Yamato, jangan suka ubah-ubah nama orang lain. Lagi pula, ijo-an juga kamu," ucap Yuki menatap Yamato.

"Gue ijo tua, ya."

"Saya juga ijo muda, ya."

Perdebatan tentang 'Siapa yang Paling Ijo' terus berlanjut sampai maut memisahkan.

Ga, ding canda.

"Tapi, dalam proses fotosintesis ada bahan-bahannya, 'kan? sinar matahari, karbondioksida, dan klorofil," ujar Iori masih tampak berfikir."Eh, Klorofil ato air, ya. Tapi, kayaknya dua-duanya, deh."

"Siapa di sini yang seterang matahari, dan kasat mata kaya karbondioksida?" tanya Tamaki dengan sangat random-nya.

"Yang bersinar kaya matahari, so, pasti dedek Riku. Dan yang kasat mata, gue ga tau," jawab Touma dengan santainya. Setidaknya untuk kali ini, dia bisa memuji Riku tanpa dibalas lirikan tajam Tenn.

"Touma-san, Riku itu bukan matahari,  tapi bintang. 'Kan, Riku mau jadi superstar. 'Kan, Ior?" Iori hanya menoleh dengan semburat merah tipis di bawah matanya.

"Yang kasat mata, tuh, yang sekarang lagi nimbrungin kita diskusi, cuma ga bisa ikut ngobrol, aowkwowkwkk," tambah Tamaki, disusul tawa recehnya.

"Mana bisa gitu, anjir. Yang kasat mata, tuh, si Riku juga. 'Kan, seiyuu-nya sama." Andaikan Mitsuki ada di situ, pasti Yamato sudah ditempeleng olehnya.

"beda server, goblok!" Minami mulai geram. "lagi pula, bukannya udah jelas di sini, clue paling kuat, tuh, yang berhubungan ama hijau," lanjut Minami seraya menghela nafas lelah.

"Tapi, Min, Riku juga bersinar kay–"

"Ga gitu konsepnya, bujank." Dah, lah, beres main, Minami bakal sumbangin darahnya ke RS terdekat, agar tidak darah tinggi akibat Touma.

"Jadi? Gimana, nih?" Iori menatap Minami.

Minami yang ditatap nampak bingung, entah kenapa sejak tadi—ralat, sejak awal part, sudut pandang cerita fokus ke dia?

"Lah, mana gue tau. Mikir, 'lah," protes Minami, yang sedari tadi seakan-akan disuruh mikir sendiri.

Iori menopang dagu, ber-pose berpikir. "Gimana kalau kita anggep dua-duanya Impostor?" usulnya.

"Dua-duanya? Maksud, lu, gue dan si uban ini? Ah, males, ah," protes Yamato seraya melirik sinis Yuki.

Yuki hanya mengehela nafas panjang, dan beranjak dari tempat duduknya.

"Eh, tapi, Riku tad–"

"OKE! Waktu diskusi sudah habis, saatnya sesi vote. Ya, ga perlu di-vote, si, yang mau dieksekusi aja, dah, megang pistolnya sendiri." [Name] melirik Momo.

Yup, Momo berencana melakukannya sendiri. Bukan ia bermaksud untuk bunuh diri.

"Bye~ semuanya~" Momo melambaikan tangannya dan tersenyum manis, dengan barisan giginya yang terpampang.












DORR!!









Name: Momose Sunohara, Impostor.
Status: DEAD.


-TBC-

Huftt, maap gaes baru update sekarang, dapet libur 3 hari, tetep ngelembur ngerjain tugas yang aku tumpuk:") // malemnya ikut emak muludan, siangnya ngantuk tidur, malemnya ikut muludan lagi:")

Btw, Momo keknya pemain yg matinya paling tenang deh:"D

Dan, THANKSS FOR 1K READERS, AND 400+VOTE, GUYSSS😭

Sumpah aku kaget juga pas liatnya, makasihh bangett bangett bangettt😭

Semoga kalian bisa betah nunggu ampe book ini tamat(╥﹏╥)

See you next part:"D

IDOLiSH7: Among Us Gameplay || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang