❍⃕⃟᎒⃟̀✨꧈❜︧༷︧➭ 2.2❜❜

391 75 32
                                    


Setelah tombol report ditekan oleh Sougo, secara serentak, seluruh pemain dalam game Among Us kali ini langsung mendapat notifikasi untuk berkumpul di Cafeteria.

"Osaka-san, ayo," ajak Minami yang sekarang sudah berada di ambang pintu Admin.

Sougo yang dipanggil tidak menanggapi. Ia menatap sendu Nagi yang telah tiada. Rasanya seperti mimpi saja.

Sougo melepas kardigan putih miliknya, dan menyelimutinya di bagian tubuh Nagi yang penuh bercak darah.

"Hm, aku berdoa sebentar, ya. Buat rekanku." Sougo menyatukan kedua tangannya, dan memejamkan matanya---mulai mengucapkan doa-doa untuk temannya dalam benak.

Minami yang masih di sana hanya mengikuti apa yang Sougo lakukan.

"Aku bakal kangen berat ama logatmu yang amazing itu, Nagi-kun." Sougo berbalik dan menyusul Minami.

Mereka berdua, pun, bersama-sama menuju Cafeteria untuk meeting.

"Eh, semua udah kumpul, cepet banget," ujar Mitsuki yang baru muncul lewat samping kiri. Sepertinya dia habis dari Security.

Mungkin.

"Hm, siapa yang mati, Sou? Dan Nagi mana, yak, jan-jangan dia kesesat," tanya Mitsuki dengan santai.

"Gausah pura-pura lu, Mitsu." Bukannya menjawab pertanyaan, Yamato malah menatap tajam Mitsuki yang ada di sebrang meja.

"Eh?! Ada apa, nih? Gue tanya Nag--"

"Lu tadi ama Nagi, 'kan? Harusnya lu tau siapa yang bunuh Nagi. Dan lu malah muncul dari kiri tadi, lu masuk Vent, 'kan?!" tuduh Yamato yang terdengar seperti membentak.

"Hah?! Apaan! Ciyuss, woy, gue bukan orang yang bunuh Nagi. Gue emang mutusin pisah ama dia, katanya biar ga buang waktu. Dia di Admin, gue ke electrical, nyambung kabel. Sumpah, ga--"

"Cerita lu bagus juga. Tapi, maaf banget, ya. Gue ama Touma tadi juga dari samping, di Upper. Dan Gaku ama Tenn juga, di Lower, terus si Tenn juga ada tasks ke Electrical. Tenn, lu ketemu Mitsu?" Yamato sepertinya sangat yakin dengan opininya.

"Tadi, kayaknya Electrical kosong, ga ada orang," ujar Tenn nampak seperti sedang mengingat-ngingat.

"Eh, woy! Jan asal nuduh, dong, Ossan! Oh, jangan-jangan lu Impo-nya, ya? Makanya lu ngegunain situasi buat nyudutin gue, dan ngelindungin 5 impo lainnya." Mitsuki nampak tak mau kalah. Ia tak terima dituduh seperti itu.

Mana mungkin ia tega membunuh temannya sendiri?

Mungkin ....

"Kalo gue Impostor, kenapa gue ga bunuh Touma? Jauh-jauh amat nyamperin Nagi. 'Kan cuma berdua, tuh?" Yamato tersenyum meremehkan. Mitsuki yang seperti kalah telak hanya terdiam menatap Yamato.

"Yamato-san, semuanya, sumpah, bukan gue yang bunuh Nagi. Gue ..., gue memang keliatan mencurigakan, tapi, bukan gue! BUKAN GUE YANG BUNUH ORANG SEBAIK NAGI!!!"

"Oke, 10 detik terakhir adalah waktu untuk men-voting. Hanya ada satu kali kesempatan bagi setiap player untuk melakukan skip vote, jadi pikirkan baik-baik!" seru [Name] yang sedari tadi hanya menyimak.

[Name] juga sudah bersiap, dengan memberikan sebuah pistol berisi peluru pada Momo, untuk menembak mati orang dengan jumlah vote terbanyak.

"Gue vote Mitsu."

"Yamato-san! Gue bilang, bukan gue yang bunuh Nagi! Dia temen gue, gue sering latihan ama dia, mana mungkin gue tega bunuh temen--ralat, maksudnya, GUE MANA TEGA BUNUH SAHABAT SEBAIK NAGI!!" Mitsuki tampak berkaca-kaca.

Ia merasa bersalah karena sudah menuruti usul dari sahabat wibu-nya itu.

'Harusnya gue tolak aja usulan lu, Nag.'

"Nii-san, dalam permainan ini, tidak ada yang bisa dianggap sebagai teman. Semua yang ada di sini tak bisa di percaya," ujar Iori membuat Mitsuki semakin tertekan.

"Iori! Bukannya itu terlalu kejam. Huh, ngeselin, aku vote Iori." Riku dengan wajah jengkelnya, dan dengan gegabahnya memberikan vote kepada Iori

"Lho, kok, aku?!" Iori kaget, terkejut, terheran-heran.

"Abisnya ngeselin."

"Maaf, Mitsuki-san, aku vote Mitsuki-san. Soalnya, tadi, Nagi-kun bareng Mitsuki-san," ucap Sougo, disusul anggukan kepala dari yang lainnya.

***

"Mitsuki Izumi: 12 suara, Iori Izumi: 1 suara, dan Yamato Nikaido: 1 suara. Mitsuki, ayo, sini," ujar [Name] pada Mitsuki yang memasang raut wajah tegas.

"Percuma lu vote gue, 12 banding 1." Yamato hanya bersedekap menatap Mitsuki yang sekarang tengah di ujung tanduk.

"Iya, tau, itu percuma. Tapi, gue ga mau menyerah sampe akhir, untuk ngebuktiin kalau bukan gue yang bunuh Nagi, Yamato-san." Semua terlihat tersentak dengan jawaban Mitsuki tadi.

Entah kenapa mereka merasa ....

"Momose." [Name] menatap Momo yang sudah mengarahkan pistol tepat di depan dada Mitsuki.

"Momo-san."

"Mitsuki, maaf." Momo menunduk. Jujur, ia tak punya banyak kesiapan untuk melakukan ini.

"Daijoubu desu, Momo-san." Mitsuki tersenyum dan menggenggam pundak Momo.

"Aku menyusul ..., Nagi."


















DORRR!!











Nama: Mitsuki Izumi, Crewmate
Status: DEAD


- TBC -

Gatau aku pas bikinnya rada nyesek gmn gitu:( // yamaap lebay

Pythagoras harus cerai berai dulu untuk sementara:')

Oke, jadi totalnya, tersisa 6 Impostor, dan 7 Crewmate. Hmm ga kerasa ya:'(

See you~~ minnaa:'(

IDOLiSH7: Among Us Gameplay || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang