xiaojun dengan perlahan akhirnya mengulurkan lengannya kepada perempuan itu, "eum, panggil saja aku dejun." perempuan itu dengan cengiran khasnya duduk di sebelahnya.
"kau kekasih hendery?! astaga mau saja kau menjalin hubungan dengan keledai aneh itu." dejun tergagap dan memberi kode berupa tatapan ke arah hendery sedangkan yang diberi kode menggeleng, tidak bisa memberi bantuan.
dejun menatap perempuan itu, "sebenarnya aku bukan kekasihnya hehe." donghee mengernyit, karena hendery tidak akan pernah membiarkan teritorinya— kamarnya, dimasuki oleh sembarang orang. donghee hanya mengangguk-angguk, tidak mau memperpanjang.
"jadi kau akan tampil seperti apa kali ini?" hendery beranjak dari tempatnya dan bergegas menuju piano yang sedikit usang di kamarnya. "dejun bisa memainkan biola, jadi kami memutuskan untuk melakukan duet.
pandangannya ia alihkan kepada xiaojun, "kau bisa memainkan biola?!" xiaojun mengangguk sambil tersenyum, "semenjak umurku menginjak lima tahun, aku sudah memainkan biola."
air muka donghee kaget dan menatap xiaojun kagum, "hendery, aku kagum kau bisa berkenalan dengan orang hebat seperti dejun!"
hendery tidak membalas dan malah lelaki itu terlihat membuka penutup tuts pianonya. "omong-omong temanku juga bisa memainkan cello."
"teman? kau masih menganggapnya teman?" terlihat donghee memerah dan menahan senyumnya, "aku belum berani menyatakan apa pun dan sepertinya dia tidak menyukaiku juga."
hendery mengangkat alisnya, "terserah, padahal terlihat sekali bagaimana sorot cintanya yang ia lempar padamu."
"hendery, jangan menggodaku!"
hendery hanya mengendikkan bahunya, "donghee keluarlah, aku dan dejun akan berdiskusi tentang penampilan kami."ck! iya-iya, bilang saja kau tidak mau waktu kalian berdua diganggu."
"donghee!" teriakan itu terlontar bersamaan ketika donghee sudah berlari keluar kamar hendery dengan cepat, "jangan hiraukan dia, jadi kau sudah bisa memainkan lagu apa saja hanya dengan sight-reading?"
═════════════════
lucas dan jeno saat ini sedang kalut karena masih belum mendapatkan kabar dari pasangan masing-masing, "uh, bagaimana ini jeno? acara akan segera dimulai!"
jeno yang terlihat duduk dan memijat kepalanya hanya menggeleng dan sepertinya sudah pasrah, "aku benar-benar tidak tahu lucas, dan ini benar-benar pertama kalinya mereka menghilang seperti ini, aku tidak tahu harus mencarinya ke mana."
lucas menghela nafasnya, ia lantas memeriksa jam tangannya dan membenahi jasnya yang terlihat acak-acakan akibat kalut, tak bisa diam.
persetan ia akan dimarahi oleh tuan xiao, ia akan datang terlebih dahulu ke acara makan malam dan jika ia ditanya soal xiaojun ia akan sedikit berbohong mungkin? karena mustahil baginya mencari xiaojun karena jika ia tidak datang ke acara makan malam ini, keluarganya bisa membunuhnya juga.
"jeno, ayo keluar, acaranya sebentar lagi dimulai." jeno hanya mengangguk dan mengikuti langkah lucas, menuju di mana acara makan malam diadakan.
mereka berdua akhirnya masuk ke ballroom mewah tersebut dan berjalan menuju dekat panggung. well, karena mereka adalah anak-anak dari yang paling berkuasa jadi diprioritaskan.
terlihat teman-temannya yang lain— jika masih bisa dianggap teman, sudah duduk rapi di tempatnya masing-masing, menunggu mereka berdua dan tuan xiao pastinya yang akan datang.
"baiklah, kalian harus bersikap sopan. jangan ada kesalahan sama sekali." guru manner mereka bersuara di depan memakai pengeras suara, mengingatkan. yang lain hanya mengangguk dan duduk dengan tapi juga anggun.
lucas dan jeno juga terlihat gagah dengan postur tubuhnya yang duduk dengan tegap, hingga beberapa musisi terlihat memasuki ruangan dan menempati tempatnya, di samping kiri ruangan.
hingga matanya membola melihat seseorang yang sangat ia kenal ada di sana, memegang biola kesayangannya dan terlihat melempar senyum ke arah seorang pianis di sana.
ia semakin kaget ketika keduanya melempar pandangan terkejut, dengan cepat, sang violinist memutuskan kontak mereka.
belum sempat ia berdiri dan menghampirinya, beberapa orang dengan jas rapi memasuki ruangan, menyambut seseorang yang akan datang. oh sial, tuan xiao sudah datang.
═════════════════
bibi kedai tersenyum melihat xiaojun, "astaga kau tampan sekali." xiaojun hanya membalasnya dengan senyumnya, ia sekarang memakai celana bahan dan kemeja putih dengan untaian di bagian lengan tanpa jas, terlihat tampan.
"dia memang sudah tampan, bibi." jaemin menyeletuk dan kembali fokus pada pekerjaannya mengajarkan jisung dan yangyang logaritma.
sedangkan hendery, ia memakai kemeja putih dibaluti dengan jas, terlihat tampan juga. "astaga kalian sangat serasi!" donghee entah datang dari mana, menyeletuk dan memuji keduanya.
hendery dan xiaojun hanya tersenyum mendengarnya, merasa tersanjung dengan pujian yang dilemparkan kepadanya.
"baiklah, moonbin akan mengantarkan kalian menuju restorannya." moonbin yang sedari tadi memang sudah menunggu keduanya melambaikan tangan dari luar, mengajak mereka untuk segera pergi.
hendery dan xiaojun pamit, "hati-hati di jalan!" akhirnya mereka berdua beranjak, pergi menuju mobil moonbin.
setelah memasuki mobil, xiaojun termenung, ah, ia belum menyalakan ponselnya sama sekali semenjak tadi pagi.
hendery yang melihatnya mengernyit, "kau kenapa?" xiaojun hanya menggeleng, "aku belum menghubungi siapa pun semenjak pagi tadi, ketika memutuskan untuk kabur."
hendery hanya mengangguk, ya karena dirinya pun tidak mengerti tentang masalah yang xiaojun hadapi. takutnya ia salah berbicara dan hanya menyakiti pemuda itu.
xiaojun terlalu lama merenung, dan tanpa disadari ia telah sampai pada tujuan, matanya membola, ia sangat mengenal restoran ini. "hendery tunggu, ini?"
hendery mengangguk dengan riang dan tersenyum, "selamat datang!"
oh tidak, ini restoran kesukaan ayahnya, dalam hati ia berdoa agar tidak ada seorang pun yang mengenalinya. perutnya terasa tidak nyaman, gugup dan cemas.
"ayo dejun!" hendery akhirnya menarik lengannya dan memasuki restoran melalui jalur karyawan.
dejun sedikit kesusahan menyamakan langkahnya dengan langkah panjang hendery, apalagi ia benar-benar takut akan ada seseorang yang mengenalinya. lebih parahnya hari ini ia membolos sekolah, sangat buruk jika bertemu lucas atau pun jeno.
mereka akhirnya sampai di sebuah ruangan di mana musisi ditempatkan, "aku sudah meminta ijin pada atasanku untuk melakukan kolaborasi, jadi ayo masuk! kita sudah sedikit telat."
dejun mencoba menetralkan degup jantungnya dan meredakan perasaan paniknya, ia menarik nafas dan akhirnya mengangguk. baiklah, mari berharap ia tidak akan bertemu siapa pun yang ia kenal.
dinginnya air conditioner menyapa kulitnya yang terbuka, ia kembali mecoba menarik nafas. hendery melemparkan senyumnya sebelum menduduki kursinya dan ia balas dengan senyuman kembali.
ketika pandangannya menyisir penonton, kecemasannya kembali muncul. di sana, ada teman-temannya dan juga lucas. pandangan mereka berdua bertemu.
ia lupa, hari ini adalah kunjungan ayahnya untuk memeriksa progres para penerus, mati saja.
tbc.
sight-reading, memainkan alat musik sambil membaca langsung dari partitur.
sincerely, jenosette.
⁰⁷ ¹⁰ ²⁰
KAMU SEDANG MEMBACA
kaleidoskop
Fanfictiona henxiao fanfiction. mereka mencoba membuat warna baru di kehidupan masing-masing.