4

3.4K 335 1
                                    

Aku berdiri di atas hamparan salju tebal.Dengan mantel berlapis dan sebuah syal yang tergantung di leherku.
"Taeyong?" Seseorang memanggilku dari arah belakang.

Aku menoleh ke belakang dan aku sangat terkejut,Bukan kah itu Kim Doyoung? Pemilik DYst Corp?perusahaan besar itu? Aku tak salah lihat kan?

Perlahan dia berjalan mendekatiku yang mematung,Dengan langkah yang agak terhambat karena salju tebal dia melambaikan tangan padaku.
Dan bodohnya aku hanya bisa mematung.

"Hai!! kau taeyong,benarkan?"

Aku pun tersadar dan segera membungkuk memberi salam.

"Iya,aku Taeyong. Kau Kim Doyoung kan? Pemilik DYst Corp?"

"Ahaha,itu benar. Tapi panggil saja aku doyoung."
Dia terlihat menggaruk kepalanya,canggung.

"Oh,iya. Kenapa bisa tau namaku?"
Aku berusaha mengalihkan pembicaraan.dan juga,aku sedikit heran kenapa dia bisa tahu namaku,padahal aku baru saja datang ke Busan.

"Eum,bisakah kita berbicara di tempat lain?Karena pembicaraan ini sedikit privasi."

Privasi?sepenting itu kah?
Oh,mungkin karena disini dingin.

"Baiklah"





























Kami memutuskan berbincang di sebuah kedai roti. Yah,segelas Cappuccino dengan roti yang lembut sangat cocok saat musim seperti ini kan?

"Jadi,Taeyong boleh aku bicara sekarang?"
Aku yang sedang melahap rotiku sedikit terlonjak,Kukira dia akan membiarkanku makan dulu. Huft..

"Silahkan"

"Kau dulu tinggal disini kan sampai 6 tahun?Apakah kau ingat punya teman disini?"

Tunggu tunggu,ini jadi sedikit mengerikan.
Kenapa dia bisa tahu masa kecilku?
Dan Teman? Aku rasa aku tak punya teman disini.

"Aku rasa tidak,Memangnya ada apa?"

"Jadi kau sudah lupa ya.. Ah,Apa kau ingat Tokki?"

"Kelinci? Aku tidak punya peliha--  Tunggu,aku rasa aku menginggat nama itu"

Akupun mencoba mengingat kembali,tapi aku tak menemukan sekelebat memori apapun. Apakah dia tak bisa tinggal menunjukkan fotonya saja?

"Baiklah, Seekor kelinci bertemu kucing.bermain bersama berpengangan tangan.Jangan takut,Kebersamaan kita kuncinya.mari buka halaman selanjutnya~~ Apakah kau masih tak ingat?"

Lagu itu..
Tokki nakal?
Sahabat masa kecilku?Benarkah?

"Tokki?"

"Akhirnya kau ingat,Bubu.. Selamat datang kembali"

Aku tak kuasa menahan air mata,aku segera memeluknya.
Dengan tangan yang menggenggam roti dan bekas foam cappuccino di dekat bibirku serta posisi yang sangat kaku, Aku benar benar menangis hebat di pelukannya.

"To- Tokki, Papa Chan.. Melanggar janjinya pada kita"

Aku benar benar tak tahan,seakan semua memori Masa lalu ku terputar kembali dalam fikiranku.

"Shuut,tak apa. Kita sudah bertemu kan?Apa kau tak malu kita diperhatikan semua orang disini?"

Aku tersadar masih di kedai roti ini,aku segera mengelap sisa air mata dan kembali duduk.
Perusak suasana.

"Kau,masih sama. Cengeng dan ceroboh"

"Terserah,aku mau habiskan roti dulu.Kau diam,nanti kita lanjut bicara di rumahku"

"Astaga,Baiklah"


























Tbc.
Jaehyunnya belum ada,nanti chapter 6 muncul kok :)
Makasi yang udah mau baca dan Vote 💚 its help me a lot!!

Im the Leader  {jaeyong ABO}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang