السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Aku memang tidak tau perempuan mana yang telah Allah SWT siapkan untuk menjadi tulang rusuk ku.
Tapi siapapun dia, aku selalu berharap kalau dia akan menjadi...
Naura sekarang tengah menyiapkan perlengkapan mandi untuk sang buah hati. Sebab pagi ini mereka akan berkunjung ke rumah orang tua Naura.
Bukan tanpa sebab Naura dan Nafis pergi ke sana, sebab sekarang merupakan hari ulang tahun dari anak laki-laki yang bernama Vian Gavin Bramanjaya ya ke 4 tahun.
"Aduh anak bunda yang ganteng udah bangun ya." Ucap Naura kepada bayi laki-laki yang bernama Rashad atau biasa di panggil Abang Rash.
"Kita mandi dulu ya sayang, biar nambah ganteng." Ucap Naura sambil menggendong sang anak ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai memandikan Abang Rash, sekarang gantian dengan Abang Rabh yang mandi.
Ketika Naura sedang memandikan Abang Rabh, Nafis memakai kan baju kepada Abang Rash. Kalau Adek Rayy mah masih anteng di dalem boxs bayi.
"Anak ayah pake baju dulu ya. Biar nambah ganteng. Nanti kita ketemu sama kakak vian juga kakek sama nenek ya sayang." Ucap Nafis kepada sang anak.
Tak lama Naura dateng dengan Abang Rabh yang sudah wangi.
"Mas udah pakein baju Rash nya?" Tanya Naura kepada sang suami sambil menaruh Rabh di samping Rash.
"Udah dong bunda, liat nih Abang Rash udah ganteng kaya ayah." Ucap Nafis sambil meniru kan suara anak kecil.
Naura yang mendengar nya pun langsung tersenyum sambil berlalu ke Adek Rayy. Karna sekarang giliran Adek yang di mandiin sama bunda nya.
"Yakin ganteng kaya ayah? Gak kaya bunda aja cantik." Ucap Naura yang telah menggendong Rayy.
"Kan bunda cantik sama kaya Rayy, kalau Rash sama Rabh mah kaya ayah dong ganteng." Ucap Nafis sambil memakaikan baju kepada Rabh.
"Ia deh ayah yang ganteng." Ucap Naura sambil berjalan menuju kamar mandi.
Sontak hal itu pun membuat senyum Nafis merekah.
"Heyy... Kalian tadi denger gak kalau bunda bilang ayah ganteng?" Tanya Nafis kepada sang anak.
Seolah sudah mengerti dengan ucapan sang ayah mereka malah turut tersenyum melihat penuturan orang tua nya.
"Padahal bunda jarang loh bilang ayah ganteng. Itu tuh langka banget ya dan perlu masuk kedalam keajaiban dunia." Ucap Nafis yang seolah-olah sang anak sudah mampu dalam melakukan komunikasi.
Kini sang anak sudah mandi dan sudah wangi. Tinggal menunggu mereka selesai minum susu dari sang bunda.
Naura memberikan asi ekslusif kepada ke3 anak nya. Namun karna kondisi yang tak memungkinkan mereka untuk langsung meminum susu secara langsung, Naura pun memompa asi nya dan di taruh di dalam botol khusus yang telah di sediakan.
Mereka akan di gilir untuk minum asi langsung dari Naura, sehingga semuanya mendapatkan hak yang sama dari sang bunda. Seperti sekarang Abang Rash yang meminum susu terlebih dahulu secara langsung dari sang bunda.
Perhitungan giliran nya pun cukup unik. Dari jam 6-12 siang giliran Abang Rash, jam 12-18 sore giliran Abang Rabh, nah nanti dari jam 18-24 giliran adek Rayy.
Dan itu juga bergilir, tidak selalu Abang Rash yang mendapat giliran pertama, jadi mereka tetap dapat merasakan jadi yang pertama bahkan memang selalu jadi yang utama untuk bunda dan ayah nya.
Mereka mengurus ketiga buah hatinya langsung tanpa menggunakan bantuan suster. Sebab itu sebuah permintaan langsung dari Naura.
Ia tak ingin anak nya dekat dengan orang lain, bukan karna ia tak mampu, hanya saja Naura ingin anak nya ia yang mengurus.
Masa ia yang hamil orang lain yang ngusurin, terus ia yang ngelahirin orang lain yang deket sama anaknya. Dan itu gak adil banget, lagian Naura juga sudah tidak bekerja.
Jadi ia memanfaatkan waktunya untuk mengurus ketiga buah cinta mereka. Memberikan kasih sayang yang tulus dari orang tua untuk anak-anak nya.
Dan untuk kondisi Nafis pun, ia perlahan sudah mulai membaik. Sudah bisa berjalan tanpa bantuan tongkat. Namun tetap belum bisa berdiri terlalu lama. Masih proses penyembuhan serta penyesuaian.
Nafis pun kadang harus bangun tengah malam ketika sang anak terbangun. Jika mereka bangun dari jam 1-5, mereka anak mendapatkan asi lewat botol yang sebelum nya sudah di pompa oleh Naura.
Jadi terkadang Naura jarang bangun pada malam hari. Melainkan Nafis yang bangun dan memberikan asi kepada sang anak. Bukan nya tak mau bangun, hanya saja Nafis melarang nya.
Ia tak ingin Naura kelelahan dan kekurangan tidur karna mengurus buah cinta nya.
Setelah semua nya rapi, Nafis, Naura, Ibu dan anak-anak pergi ke rumah orang tua Naura. Mereka pergi bersama pak sopir yang sudah stand by sejak tadi subuh di rumah sang ibu.
Perjalanan pun di hiasi dengan kebahagiaan. Tatkala si kembar yang masih imut itu mengerjapkan mata nya berkali-kali.
Bayi yang baru berusia 2 bulan itu masih belum jelas mirip dengan siapa. Wajah nya masih berubah-ubah seperti landak.
Jadi kadang sekarang mirip Naura besok mirip Nafis. Ya begitu lah Bayi, namun tak seperti bayi yang lain nya mereka cukup tenang untuk ukuran bayi yang baru lahir. Tidak rewel dan mengerti kondisi orang tua nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.