السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tidak usah peduli dengan ucapan mereka yang berusaha menjatuhkan mu. Selagi kamu bangkit tanpa berusaha menjatuhkan yang lain lanjutkan lah, sebab Allah lebih tau bagaimana usahamu.
Makmum Ku Mantan Adik Ipar
***
Happy reading
Nafis pov
Pasca bangun dari koma, aku tak menyangka bahwa ternyata aku mengalami kelumpuhan. Aku merasa gagal menjadi seorang suami yang bahkan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
Aku tak tahu harus bagaimana, aku tak ingin membuat wanita yang aku sayangi terbebani dengan keadaan ku yang lumpuh.
Walaupun dokter mengatakan bahwa aku masih bisa kembali normal, tapi tetap saja, itu akan membuat ku menjadi sosok suami yang tidak berguna. Walaupun dokter mengatakan aku akan sembuh, tetap saja ada rasa yang tidak dapat aku ungkap dengan keadaan seperti ini.
Padahal dokter sudah memberitahu ku bahwa aku dapet sembuh dengan catatan aku harus rutin melakukan terapi.
Tapi hal itu memakan waktu cukup lama, dan naura pasti akan kelelahan jika harus mengurus ku yang lumpuh dan anak-anak kita yang sebentar lagi akan segera lahir.
Bahkan di saat naura memeluk ku setelah aku bangun dari koma selama seminggu, aku tak mampu untuk membalas pelukan nya.
Bukan, bukan aku tak merindukan nya. Aku bahkan sangat amat rindu kepada nya. Hanya saja aku merasa gagal, merasa tak pantas untuk nya setelah apa yang terjadi pada diri ku.
Padahal naura tak mempermasalahkan itu semua. Dia bahkan dengan suka rela mau merawat ku. Tapi tetap saja, sebagai laki-laki aku merasa tidak berguna bagi istriku dan anak ku kelak.
Bahkan aku juga merasa kasihan melihat dua bidadari ku yang harus merawat diriku yang lumpuh. Ibu dan naura istri ku adalah bidadari dunia yang telah Allah kirimkan kepada ku yang In Sya Allah akan menjadi bidadari akhirat ku juga.
Mereka sama sekali tak mempersalahkan kondisi ku. Ibu dan naura sama-sama telaten dalam mengurus ku, terkadang tak jarang ibu mengajarkan ku untuk berjalan, mengingatkan ku ketika kecil dulu saat tengah belajar berjalan.
Ibu dengan tekun membantu ku berdiri, memapah, dan membantu ku bangkit ketika terjatuh. Merasa sebagian anak yang menyusahkan, bukan nya memberikan kebahagiaan di hari tua ibu, aku malah membuat nya harus mengurus ku seperti dulu.
Di tambah dengan naura, bukan nya kebahagiaan yang aku berikan malah sebuah beban karna harus merawat ku dan menjaga calon anak-anak kita.
Tetapi aku tetap salut kepada kedua wanita cantik yang sudah hadir di hidup ku. Mereka tak pernah mengeluh, bahkan mereka yang memberikan ku kekuatan bahwa aku akan baik-baik saja.
Dan dapat kembali ke kondisi seperti sedia kala lagi. Itu semua hanya soal waktu, yang terpenting aku selalu rutin untuk melakukan terapi di rumah sakit.
***
Sudah sebulan setelah keluar dari rumah sakit, aku rutin melakukan terapi. Naura benar-benar menepati ucapan nya untuk merawat ku. Berada di sisi ku dalam keadaan suka maupun duka.
![](https://img.wattpad.com/cover/230680913-288-k489415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Makmum Ku Mantan Adik Ipar
Spiritualالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Aku memang tidak tau perempuan mana yang telah Allah SWT siapkan untuk menjadi tulang rusuk ku. Tapi siapapun dia, aku selalu berharap kalau dia akan menjadi...