(LENGKAP)
⚠️ DON'T COPY MY STORY!
Kalo mau plagiat mending pergi jauh jauh, bye.
Cerita ini tentang persahabatan antara laki laki dan perempuan, apakah persahabatan mereka tetap aman tanpa adanya cinta? atau malah hancur karena adanya cinta?
Ketika...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Juan menuruni tangga dengan nafas memburu.
"Juan." panggil Santi membuat Juan menoleh.
"Ada apa? kamu sama Keyla bertengkar?" tanya Santi menghampiri Juan.
"Kenapa Juan?" tanya Santi kembali membuat Juan menggeleng.
"Enggak ma, cuma debat hal kecil doang."
"Bener?"
Juan mengangguk, "Iya ma."
"Juan, kamu sudah dewasa bukan? kamu seharus nya paham dengan sifat nya Keyla, Keyla masih seperti anak kecil," ucap Santi mengelus pundak Juan.
"Maaf ya kalau selama ini Keyla selalu merepotkan kamu, mulai sekarang biarin Keyla mandiri, Juan."
Juan menggelengkan kepalanya, "Ngga bisa!" ucap Juan berbalik, berlari menuju kamar Keyla kembali.
Juan menghela nafas saat mendengar Isak tangis Keyla, "Key.." panggil Juan membuat Keyla terdiam.
"Mau apa lagi Juan?" tanya Keyla.
Juan mendekati Keyla, "Key, Juju minta maaf Juju emosi Juju--"
"Pergi." usir Keyla.
"Key dengerin Juju dulu, please." ucap Juan.
Keyla menggeleng keras, "Pulang Juan."
"Juju, sayang. Bukan Juan." ucap Juan.
"Pulang." ucap Keyla lagi, Juan menggeleng.
"Key laper? mau keluar ayo sama Juju." ucap Juan menyentuh bahu Keyla.
"Gak lapar." sahut Keyla menyentakan tangan Juan yang berada di bahu nya lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Key siap siap ya, Juju tunggu sini." ucap Juan, Keyla hanya diam tidak mendengarkan ucapan Juan.
Selesai membasuh wajahnya Keyla hanya melirik Juan yang duduk memainkan handphone nya.
"Udah?" tanya Juan bangkit Keyla hanya diam dan berjalan menuju kamar Fiko.
Juan langsung menahan tangan Keyla dan menggendong nya.
"Turunin." ucap Keyla.
Juan hanya diam, "Kita cari makan ya Juju laper." Juan menurunkan Keyla di depan pintu mobil.
Saat Juan membuka kan pintu mobil Keyla langsung beranjak pergi namun Juan menahan nya, "Key ayo lah." ucap Juan.
"Pergi sendiri." ucap Keyla.
"Sama kamu." ucap Juan menarik tangan Keyla untuk masuk ke dalam mobil.
"Ck, Jangan paksa Key." ucap Keyla saat Juan masuk ke dalam mobil.
"Key, itu cuma hal kecil jangan di besar besarin bisa?" tanya Juan.
"Terserah," Keyla membuang wajah nya.
"Kamu selalu berlebihan tentang Bila, Juan." lanjut Keyla.
"Gak ada yang berlebihan Key, kamu yang salah menanggapi nya."
"Terserah kamu, Key cape selalu debat sama kamu."
Juan menatap Keyla, "Key.. udah lah jangan di bahas lagi kan--"
"Diam jangan banyak bicara, fokus nyetir aja." ucap Keyla datar membuat Juan menghela nafas.
Sesampainya di restoran, Keyla langsung turun terlebih dahulu. Juan dan Keyla duduk di kursi pojok, Juan memesankan makanan yang biasa mereka makan.
Mereka makan dengan tenang, namun--
Drett.. drett..
Juan menatap layar handphone nya, tertera nama Bila didalam nya.
"Halo sayang?"
"..."
"Kamu di mana sekarang? aku lagi makan sama Keyla."
"..."
"Oke oke sebentar."
"...."
"Iya sayang."
tut.
Juan menaruh handphone nya di dalam saku lalu mengeluarkan uang di dalam dompet dan meletakkan nya di meja, "Juju harus jemput Bila sekarang, kamu makan sendiri ya nanti biar Juju telfon Lilo untuk jemput." ucap Juan mengecup kening Keyla pelan lalu pergi.
Keyla hanya terdiam menatap punggung Juan yang mulai menjauh, Keyla menghela nafas.
Lagi dan lagi Juan..
---
Keyla turun dari mobil Juan dengan wajah datar nya, pagi pagi sekali Juan sudah menjemput nya dan seperti biasa selalu bersama Bila.
"Key!" panggil Aubrie membuat Keyla tersenyum lebar dan berlari menghampiri Aubrie.
"Hai Brie!" sapa Keyla.
"Halo Key! ayo ke kelas." ajak Aubrie, mereka berdua berjalan menuju kelas.
"Gimana weekend kamu Key?" tanya Aubrie menatap Keyla.
