Chapt. 20 [INI ENDING]

5.4K 577 44
                                    

Udah dua tahun berlalu...

Heum..masih inget sama kapal kesayangan kita? Iyaa JunHao siapa lagi kalo bukan mereka.

JunHao yang sekarang masih sama kayak yang dulu, yang suka debat karena hal-hal kecil lah, yang kalo udah lovey dovey bikin orang melting, bahkan kadang nggak tau tempat. Terutama buat calon papa muda yang kadang nggak tau malu suka godain pujaan hatinya di depan orang lain dan anak mereka, Zihao. Huft! Nggak kaget sih kalo Jun pelakunya.

Ekhem by the way.. ada yang tau kenapa aku panggil Jun papa muda? Padahal kan dia emang udah jadi papanya Zihao..

No! Kali ini beneran papa gais! Karena Zihao yang masih unyu-unyu bakal dikasih hadiah spesial berupa dede bayi sama papa mama. Iyuppss!! Minghao itu spesial, dia dinyatakan positif hamil sama dokter Lee dua bulan lalu, tepat sebulan setelah hari kelulusan.

Biasa sih hormon anak muda, apalagi Jun seperti yang kita tau dia gimana sejak dulu. Ini bukan bencana, karena justru dari kedua pihak keluarga mereka menerima dengan baik dan bahagia banget. Bahkan Jun sendiri benar-benar menantikan anak pertama mereka. Dan juga si kecil yang sebenernya gak ngerti apa-apa, tapi begitu papa mamanya ngomong soal dede bayi, Zihao langsung melonjak kegirangan di atas kasur.

Oiyaa, Zihao hanya ikut mommy Jisoo pulang ke LA biasanya setiap 2 minggu dalam sebulan. Faktor si kecil yang sekarang nggak bisa jauh dari Jun dan Hao. Jadi Jisoo buat kesepakatan sama sepasang kekasih yang merupakan adik dan calon adik iparnya itu, tentang Zihao, lagi pula suaminya---Lee Seokmin tidak keberatan dengan itu, selama si kecil bahagia.

.

Dan sekarang keluarga kecil bahagia itu sedang berkumpul di kamar Minghao. Zihao udah tidur dengan posisi tengkurap di antara Jun dan Minghao yang berhadapan. Si kecil itu tertidur pulas sampai mengeluarkan dengkuran halus yang menggelitik telinga---karena kecapean setelah bercanda puas dengan papa dan mamanya itu.

"Sayang, aku nginep ya?" Tanya Jun memelas dengan suara pelan, takut membangunkan anaknya.

"Nggak! Kamu pulang sekarang sana, besok kan acara kita Jun, kamu gak boleh terlambat pokoknya!" Jun dengan sok imutnya malah sok-sok'an merajuk di depan Minghao. Dan tentu aja itu gak bakal mempan buat seorang Minghao!

"Nah bagus aku tidur disini, kita bisa ke gereja bareng-bareng jadi gak ada yang terlambatkan?" Bujuknya masih mencoba mencari alasan. Minghao mengembuskan napasnya sambil tangannya mengelus perutnya yang masih rata itu, berharap anaknya nanti nggak nurunin sifat papanya.

"Huft! Mana ada begitu, udah sana kamu pulang, besok aku ke gereja bareng eomma sama appa, Zihao juga. Kamu harus fresh besok karena ini hari penting kita. Oke, suami ku?" Goda Minghao sembari menaik-turunkan alisnya. Siapa yang tidak gemas! Jun kan jadi nggak sanggup buat bilang enggak.

"Ohhh udah berani sekarang sebut aku suami kamu, hm? Ada yang gak sabar nih kayaknya.."

"Ya biarinlah, orang besok kamu sah jadi suami aku kok. Protes ajaaa, nanti gak diakuin salah," kata Minghao sambil mempoutkan bibirnya, Jun gemas sendiri liatnya. Papa muda itu bangkit, dan beralih ke sisi ranjang tempat dimana Minghao tiduran. Pengen ndusel-ndusel pipi istri---eh calon istrinya niatnya, jadi pindah nggak mau anaknya kebangun gara-gara keganggu.

"Iyaa iyaa bawel banget sih bumil, udahan dong cemberutnya, gemess tauu gak bagus buat hati aku." Iuhh cheese Wen mode on. Tangannya mendusel-ndusel pipi Minghao yang sedikit berisi itu. Dan tentunya si manis nggak terima.

"Jun ishhh!!" Keluhnya sambil menjauhkan tangan Jun dari wajahnya.

"Ssstt jangan berisik, anaknya lagi bobo. Aku pulang dulu yaa, kamu langsung tidur pokoknya gak boleh capek. Besok gausah repot-repot siapin seperlunya aja biar selebihnya diurus sama asisten, oiya sebelum ke gereja pastiin kamu udah sarapan dulu oke?" peringat Jun

Mama? Papa? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang