Chapter 11

321 21 0
                                    

Baru beberapa hari gak ngeliat sicantik hidup gue udah gak karuan kayak gini,umpama sayur tanpa garam gue rasa gue mulai jatuh cinta tapi kenapa terlalu sulit mendekatinya, padahal sebelumnya gue gak pernah serius deketin cewek baru kali ini gue serius sampai jatuh bangun mencintai seorang cewek, benar cinta itu butuh perjuangan. Bunga gadis sederhana dan pintar, siapa yang tahu kalau dia anak konglomerat no.3 di Indonesia tapi dia tak mau membanggakan nya bahkan mampu menyembunyikan nya dengan kesederhanaan dan kepolosan nya, dia juga tak menyianyiakan hidupnya seperti anak lain yang diabaikan orang tuanya apapun itu gue harus bisa mendapatkan bunga.

" arghhhh" gerutu gue

" woy..ngapain lo bro, lupa minum obat, kusut amat tu muka kayak baju kagak disetrika sebulan" sahut Edo yang tiba tiba muncul dan mengambil posisi duduk dengan seorang gadis yang gue kenal.

" lebay lo, gue lagi bete aja,ngapain lo kesini katanya lo mau kencan" gue menatap sepasang sejoli dihadapan gue yang tengah berbunga bunga.

" oh..iya kenalin ini cewek gue, rara, iya kita emang mu jalan cuma gue liat lo lagi butuh temen jadi kita kesini aja dulu" kekeh edo sambil menepuk pundak gue.

gue pun berkenalan dengan rara meskipun gue sudah tau siapa dia.

" bunga apa kabar ra" gue beranikan diri bertanya karena jujur gue khawatir beberapa hari tak melihat nya.

" bunga baik baik aja, emang kenapa? lo frustasi kek gini karena mikirin bunga?" tembak rara meledek gue.

" lo serius suka sama bunga, kenapa gak lo ungkapin bro" ujar edo menggoda devin yang mulai salting.

" apa apaan sih lo bedua, dia gak suka sama gue" umpat gue kesal mengacak rambut gue frustasi

" belum berjuang udah kalah, cemen lo bro" edo terus menertawakan gue

" tapi sebaiknya lo jauhin bunga vin, gw gak mau sahabat gw jadi gak tenang hidupnya karena cinta" rara menjawab datar.

" terserah lo ra, gue akan tetap mencintai bunga" gue memilih meninggalkan kedua nya dan kembali pulang ke rumah.

***

Edo menatap rara bingung, dia menggenggam erat gadisnya itu yang masih terdiam.

" hei, sayang aku ngerti alasan kamu tadi, tapi cinta bisa datang kapan saja semua berhak jatuh cinta termasuk bunga" edo menjelaskan perlahan

" aku tahu sayang, tapi tidak devin aku takut jenifer melukai bunga" sahut rara perlahan menatap edo yang setia mendengarnya.

" cinta tahu kemana dia nyaman, seperti aku ke kamu, tenang devin akan menjaga bunga" ujar edo menghapus air mata rara yang mulai mengalir.

" sayang, serius kalau devin suka sama bunga" rara menatap edo dengan serius.

" yah, sebenarnya aku udah tahu dari awal dia masuk ke kampus ini sih sayang, devin suka diam2 memandang bunga dari kejauhan, padahal devin tipe cowok yang gak gampang jatuh cinta" jelas edo sambil membelai rambut rara

" kamu tahu banyak soal devin" ujar rara pada kekasihnya itu

" ya bisa dibilang kita kayak sodara sayang, dari SMP kita udah sama sama, aku tahu bnyak tentang dia" gumam edo

" boleh kamu cerita in siapa devin" rara bertanya dengan serius

" oke, agar kamu bisa yakin devin anak yang baik dan pantas mencintai bunga sahabat kamu" jawab edo mencuil hidung rara yang mancung.

" aaaa...kamu genit, aku cuma gak mau bunga salah menyukai seseorang karena aku gak mau bunga kenapa kenapa, aku juga ingin devin membuktikan ucapan nya" rara menjelaskan sambil menggenggam tangan edo.

" oke, aku akan ceritain semua nya sama kamu, aku juga ingin mereka bersatu karena mereka tu serasi dan berhak bahagia juga" edo menghela nafas dan mengatur posisi duduk nya.

Rara menatap edo serius sambil menunggu edo menceritakan semua tentang devin.

Rara sangat menyayangi bunga layaknya saudara, dia tahu betul bunga yang polos dan selalu merasa sendirian, rara juga tahu bunga mulai tertarik dengan devin.Rara berharap devin adalah sang pangeran yang diimpikan bunga selama ini.

maaf rada gak seru
semoga tetap setia baca ya readers
vote and comment guys..
mmuaachhh

Ajari Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang