Chapter 12

326 18 0
                                    

edo mulai menceritakan siapa devin pada sang kekasih yang sedari tadi sangat serius menatap nya.

" devin itu anak tunggal dan hanya tinggal bersama beberapa asisten rumah tangga nya sedangkan orang tua nya tinggal menetap di Amerika karena urusan bisnis mereka, selepas SMP devin memutuskan menyusul orang tuanya untuk melanjutkan STUDY nya di sana tapi saat kuliah devin memilih kembali ke indonesia" jelas edo dengan serius

" trus kenapa dia kembali ke indonesia, bukankah dia senang berkumpul bersama orang tuanya" rara bertanya dengan sangat penasaran

" devin juga berpikir demikian, tapi dia dekat ataupun jauh dari orang tuanya juga sama saja mereka tetap sibuk bekerja" ujar edo sambil sesekali mengusap pipi rara.

" sama banget sama bunga, tapi bunga lebih kasihan dia tak pernah bertemu orang tuanya karena mereka juga menetap di amerika hanya lewat media sosial saja, tapi aku salut sama bunga dia tetap peduli pada mereka dan memaklumi keadaan nya, dia tetap jadi anak yang baik dan sederhana" sambung rara menceritakan tentang bunga

" devin anak yang baik juga, dia tidak nakal seperti kebanyakan anak yang diabaikan oleh orang tuanya,.meskipun dia suka ke diskotik atau kesana kemari tapi dia bisa menjaga diri nya termasuk dari wanita matre, asal kamu tahu dia belum pernah pacaran hanya iseng mendekati saja tapi sayang semua hanya ingin kemewahan saja" ujar edo menyeringai

" yah...semoga devin membuktikan ucapan nya mampu menjaga dan merebut hati bunga, karena bunga bukan gadis yang gampang percaya cinta" ujar rara sumringah

***

Beberapa hari ini aku tak melihat lagi sosok lelaki yang menjadi hero untuk ku.

Hari ini aku pulang lebih awal karena kelas kosong dosen nya sedang berhalangan hadir biasanya aku memilih menghabiskan waktu ku bersama novel di taman bunga kesukaan ku tapi kali entah kenapa kaki ku melangkah menuju parkiran tepatnya dimana mobil sport putih mewah milik devin terpakir dengan gagah nya seperti yang punya..

" owalah, mikir apa aku, kok jadi kesini, tapi dia kemana tumben gak ada ya" batin ku sambil celingak celinguk ke penjuru arah.

" ehmm..."

seseorang mendehem dan mengagetkan ku, kalau sampai itu devin, dia pasti kegeeran aku disini. Aku mencoba santai dan berbalik arah melihat siapa yang berdiri dibelakangku.

" hai cantik" sapa nya santai sambil nyengir kuda

Aku hanya diam tak menjawab sapaan nya, aku malu kalau dia tahu apa yang aku lakukan di sini. Aku memilih pergi meninggalkan devin sebelum dia mewawancarai keberadaan ku sekarang.

Devin ternyata cukup cerdik membuat ku salah tingkah, dia mencegat lengan ku dan menarik ku menghadap nya.

" kamu cari aku, kangen" tanya devin polos sambil senyum senyum gak jelas.

" ke pede an , aku hanya ingin ketaman" jawab ku singkat tak ingin menatapnya

" owh...ketaman bukan nya kesana jalan nya, ini parkiran tempat mobil aku" jawab nya sambil terus menggoda ku yang mulai malu

" ini tempat umum, terserah aku mau lewat mana, lagipula aku nggak tahu itu mobil kamu" jawab ku cepat dan berlari meninggalkan devin yang tertawa melihat kebodohan ku.

" pipi kamu merah, tetap lah tersenyum bunga" devin berteriak membuat semua mahasiswa menoleh padaku yang menjauh dari nya.

Taman

" tu anak gila pake teriak segala lagi, kenapa coba aku malah kesana" dengusku kesal

" bunga, are you oke?" sapa cyla sambil mengambil posisi duduk disebelahku.

Aku mengangguk mengiyakan aku baik baik saja tapi hatiku tidak.

" kamu tadi sama devin ada apa?" ujar cyla dengan polosnya

" gak apa apa gak sengaja ketemu" jawab ku singkat

" kita pulang yuk" cyla menarik lengan ku dan kami pun memilih pulang ke rumah.

Author

bunga tampak gelisah dari tadi dia mengganti chanel tv tapi dia malah menatap langit langit rumahnya, bukunya dibiarkan terbuka begitu saja, bunga masih kepikiran dengan devin yang akhir akhir ini menjadi alasan  bunga melamun.

" non, mau nonton atau belajar non" suara bibik membuyarkan lamunan bunga

bunga hanya menatap nya sekilas dan kembali melamun gak jelas

" non kangen tuan dan nyonya"

bunga masih diam membisu, masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

" non jatuh cinta ya, sama teman non yang tampan kemaren kerumah itu" kali ini tebakan bibik berhasil mengalihkan pandangan bunga dan membuat bunga salah tingkah.

" eng..enggak bik, aku mau tidur bik" ujar bunga menyusun bukunya dan berlari kecil ke kamarnya.

bibik hanya geleng geleng kepala melihat tingkah majikan yang sudah dianggap anak sendiri oleh nya.

" akhirnya non bunga jatuh cinta, semoga selalu bahagia non" ujar bibik pelan memandang bunga yang mulai tidak tampak.

****

Pagi ini segar sekali, sangat cerah malahan aku berjalan sambil bernyanyi menelusuri lorong kampus yang ramai dengan berbagai aktivitas penghuninya.

Tiba tiba seseorang menarik lengan ku menuju sudut kampus yang sepi, aku didorong sampai menabrak dinding dan kulihat si wanita barbar dan kriminal.

" eh..cupu..gw udah capek memperingati lo buat jauhin devin, lo malah cari mati" umpat nya menjambak rambutku

" aww..lepas..sakit je, gw gak pernah deketin dia" ujar ku meringis menahan perih.

" lo kira gw tolol, kemaren kenapa lo berdua an dengan devin, JAWAAABB!!!" bentak nya dikuping ku membuat telinga ku sakit.

" aku aku gak sengaja ketemu" jawab ku ketakutan, kalau sampai jenifer berbuat kriminal lagi.

" mulai sekarang, jangan pernah deketin devin lagi" jenifer berbicara pelan tapi tegas, dia dan genk nya meninggalkan ku sambil tertawa dengan angkuhnya.

Aku hanya bisa menghela nafas berat, apa yang salah dengan dekat seorang cowok, terlalu sulitkah.

Aku merapikan rambut dan kaca mataku, aku melirik jam di tangan ku.

" oh my good, aku harus ke kelas 10 menit lagi pelajaran dimulai" batinku dan berlari kecil meninggalkan sudut kampus.

Ajari Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang