O7: 2nd chance - lokal

830 94 10
                                    

Jika ditanya mengapa Ira bertahan dengan sosok Bayu, cukup sederhana. Bayu telah menjadi rumah sederhananya.

Rumah tempat ia berkeluh kesah. Rumah tempat ia bersandar. Rumah tempat dimana ia mendapat secuil kasih sayang.

Ira dan Bayu telah berpacaran dalam jangka waktu mendekati hampir dua tahun.

Bayu senang bermain belakang dari Ira, ia tahu. Yang bisa Ira lakukan hanya menghela nafas lelah, tetap berfikir positif.

Seperti saat ini, Jira sahabat karib Ira mengirim sebuah pesan berlampiran foto Bayu dengan gadis yang sering ia pergoki selalu bersama Bayu.

Mereka hanya berteman atau saudara, barangkali pikiran Ira menolak. Ira tak mau mengekang ruang lingkup pertemanan Bayu. Ia ingin menjadi sosok kekasih yang bisa memahami seorang Bayu.

"Gapapa Ji mereka mungkin temenan lama atau saudara." Dengan bersandiwara untuk menyatakan bahwa ia baik-baik saja di hadapan teman dekatnya itu sudah cukup.

"Gua ga bisa liat lu gini terus Ra. Bayu itu udah keterlaluan, ini bukan pertama kali kan lu mergokin Bayu sama tu cewe."

Jira benar ini bukan pertama kalinya ia mendapati Bayu dengan gadis yang sama. Bayu tak pernah menceritakan hal apapun tentang gadis itu.

"Kalau lu ada pikiran buat putus sama Bayu, gua dukung banget keputusan lu."

Mengakhiri? tak sedikit pun kata putus terselip dalam pikiran Ira.

"Gua ga pernah kepikiran buat putus sama Bayu. Tapi kalau Bayu ada niatan putusin gua, gua bakal turutin permintaan Bayu."

Sesak, pedih, dan lara Ira rasakan dalam satu waktu. Ia ingin menjadi rumah untuk Bayu. Bukan hanya ia yang menjadikan Bayu rumah.

"Gua ga tau hal apa yang lu pikirin pas nerima Bayu jadi pacar lu." Mengingat kenangan lampau, Ira tersenyum sendu. Tak apa-apa mungkin Bayu sedang bosan dengan hubungan berstatus pacaran kini.

"Gua tutup ya Ji? Mau istirahat dulu nih. Tugas dari prof Ridwan numpuk deadline ga karuan pada mepet." Lontar Ira dengan tawa canda yang cukup kaku.

Setelahnya apa? Bukan beristirahat ia malah menitikkan air mata.

_____

Bayuaji
Hari ini ada jadwal jam pagikan Ay?
6.14 AM

Iya si bentar lagi jam 8, kenapa?

Aku jemput ya?

Boleh, tapi kalau kamu lagi sibuk ga ush gpp

Buat kamu aku luangin waktu jam berapa pun

Halah kerdus, yaudh aku tunggu depan
komplek kaya biasa.

Siap Ay
6.25 AM

"Nanti ada kelas ngga?" Ira sedikit meninggikan suara mengingat keadaan sekitar jalan raya cukup ramai.

"Emang kenapa Ay?" Sedangkan Bayu menolehkan kepala ke kiri dimana dagu Ira sedang berpangku.

"Aku tunggu, pulang bareng bisa kan?"

Gulir WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang