[4] Ungkapan

25 3 0
                                    

Dia membuatku menoleh dalam sekejap mata. Dia membuatku membisu dalam sekali tatap. Dan dia dapat membuatku jatuh cinta dengan sekali bicara. - Arka

*

Mimpi itu datang lagi, untuk kesekian kalinya.

Bahkan jika ia harus mengingat hal itu, rasanya sangat menyakitkan. Trauma yang harus ia rasakan bekas mimpi buruk itu menyiksanya.

Perasaan takut itu selalu menggerogoti dirinya terutama jika berdekatan dengan mobil dan juga duduk di kursi pengemudi.

Baginya, adalah hal yang menyiksa jika ia harus berada di posisi itu.

Arka terbangun dan menyadari jika pintu kost Candy terkunci dari luar. Arka meraih handphone-nya dan berusaha men-dial nomor Candy sambil bergumam gak jelas. Ia baru saja mengalami mimpi buruk yang menyelimuti malamnya dan ia berharap ada seseorang yang dapat menenangkannya.

Alih-alih mengangkat teleponnya, Candy justru mengirim chat WhatsApp.

Alih-alih mengangkat teleponnya, Candy justru mengirim chat WhatsApp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arka mendecak. Ia kelaparan dan juga telat untuk berangkat siaran kali ini. ia harus menghabiskan waktu 1 jam di jalan dan waktu sudah menunjukkan 30 menit sebelum siarannya dimulai.

***

Setelah 15 menit berjalan, suara pintu terbuka disambut dengan raut wajah malas dari Arka. Ia sudah dapat menebak jika Candy tidak pergi sendirian. Karena jika gadis itu pergi sendirian, maka tidak akan selama ini.

“Lain kali, kalo lo mau nyari jajanan, jangan ajak ni kunyuk satu. Ribet!” ujar Arka sembari mengambil makanan yang dibelikan oleh Candy. Tak lama, terdengar suara mengaduh karena kepala Arka dipukul oleh Celine.

Arka's ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang