🐨kejutan pt2🐨

126 34 17
                                    

hari minggu ini shei gak ada kegiatan apa-apa, jadi ia memutuskan untuk bercocok tanam di taman kecil yang ada di halaman rumahnya.

biasanya woobin akan menyapanya sambil berlari kecil di sekeliling komplek, namun sedari kepulangannya tadi shei belum melihat batang hidung manusia itu.

untuk kali ini shei menanam bunga mawar karena itu adalah salah satu bunga kesukaannya.

kebiasaan emang, setiap shei lagi fokus sama sesuatu pasti saja ada yang mengganggu.

ya, shei terganggu dengan teriakan menggelegar dari sebrang, siapa lagi pelakunya kalau bukan woobin.

" SELAMAT PAGI TUAN PUTRI! " teriak woobin dari sebrang jalan.

karena jarak rumah shei dan rumah woobin agak jauh, jadi woobin harus sedikit berteriak agar bisa memanggil shei.

shei menatap woobin dengan sinis, " berisik bin, masih pagi "

engga kok shei gak marah, ia hanya sedang mencoba menjahili sahabatnya saja, sekali-kali tidak apa kan?

woobin melangkahkan kakinya dengan bahagia, tapi entah kenapa perasaannya tidak demikian, ia merasa akan terjadi sesuatu yang tak terduga hari ini.

oh iya, rencananya hari ini woobin bakal nyatain perasaan yang sebenarnya kepada shei, ia sudah berfikir berulang kali dan sudah sangat yakin dengan keputusannya itu.

makanya sedari tadi senyuman yang terukir di wajahnya tidak pernah luntur, sebahagia itu woobin sekarang.

semakin melangkah perasaan woobin makin gak karuan, tapi ia berusaha untuk tetap tenang dan meyakinkan shei kalau woobin sedang bahagia.

shei juga bingung sendiri kenapa woobin senyum-senyum gak jelas, mungkin ada sesuatu yang membuatnya bahagia, fikirnya.

kenapa perasaan gue gak enak -batin shei.

" shei tunggu situ, gue mau kasih kejutan ke lo "

" kejutan apa sih, masih pagi udah mau ngagetin gue lo? "

" ih enggak, liat aja nanti "

woobin pun mulai melangkahkan kakinya menyebrangi jalan tanpa melihat kanan-kiri, karena fikirnya ini masih pagi jadi belum ada kendaraan yang lewat.

" SHEI PANGERANMU DATANG~ "

shei tersenyum melihat tingkah woobin yang menggemaskan, " pangeran beruang maksudnya? hahahaha-- "

DUGH!
BRUKKK!

pisau yang ada di tangan shei terlepas begitu saja dari pegangannya dan jatuh mengenai kakinya.

rasanya sakit bukan main, namun rasa sakitnya tak sebanding dengan apa yang di lihatnya sekarang.

" hhh w-woobin... "

walau kakinya berlumuran darah tapi shei tak bisa diam saja, dengan langkah yang gemetar shei mencoba mendekati woobin yang kini terbaring tak berdaya di jalan.

shei menutup mulutnya tidak percaya, baru beberapa detik yang lalu woobin tertawa bahagia di depannya, tapi sekarang?

" w-woobin...lo bisa denger suara gue kan? "

tangan shei terulur untuk memeluk tubuh woobin, tak perduli dengan darah yang akan menempel di bajunya.

" woobin bangun...gue mo-hon " suara shei mengecil di akhir, tak bisa menahan tangisnya.

dengan sisa suara yang ia punya, shei berteriak memanggil tante ayumi yang ada di dalam, entah akan terdengar atau tidak.

" TANTE! TANTE TOLONGIN SHEI, TANTE! "

realize, Seo Woobin • [CRAVITY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang