🐨mengingat kembali🐨

124 36 7
                                    

" eh kalian di cariin dari tadi gak ketemu, darimana hayoh? "

kegiatan mengobrol mereka terhenti saat bundanya woobin muncul dari arah berlawanan.

" abis cari angin bun hehe " jawab wonjin.

bundanya woobin ngangguk-ngangguk, lalu tatapannya beralih pada shei yang sedang diam saja.

" shei gak mau ketemu woobin? dia lagi bosen tuh katanya "

" hah- em shei gak mau ganggu waktu istirahatnya bun "

" kamu tuh kaya sama siapa aja, ayo sekalian sama bunda, wonjin juga kalau mau ikut ayo "

bundanya woobin merangkul shei agar mau di ajak ke kamarnya woobin, padahal dalam hatinya shei sedang di landa rasa cemas karena takut kejadian tadi terulang kembali.

wonjin yang mengerti dengan ekpresi shei pun langsung menepuk bahunya pelan, kemudian tersenyum sebelum akhirnya pergi.

shei membalasnya dengan senyum kecut, fakta bahwa woobin hanya mengingat orang terdekatnya saja terkecuali shei, itu sempat membuat dirinya kehilangan semangat hidup.

ia jadi ragu untuk membuka pintu kamar tersebut, namun bunda tetap memaksa shei untuk masuk.

apa boleh buat, shei paling tidak bisa menolak ajakan bundanya woobin.

dengan perasaan tidak karuan shei membuka pintu tersebut, bisa di lihat woobin lagi tiduran sambil pakai earphone di telinganya.

" woobin bunda ajak siapa nih liat "

mata woobin terbuka, kemudian melirik orang yang ada di belakang bunda dengan tatapan tidak suka.

sebenci itu woobin sama kehadiran shei:')

" ngapain lagi sih dia "

ekspresi bunda langsung kaget begitu woobin bilang seperti itu, " kok kamu ngomongnya gitu sih? "

" abisnya dia ganggu aku terus, kaya cewe murahan tau gak so kenal sama aku yang tau dia aja enggak "

jleb

lagi-lagi shei di buat hancur oleh ucapan woobin, shei gak nyangka kalau sifatnya woobin bakal berubah 360° dari sifat aslinya.

" WOOBIN JAGA UCAPAN KAMU! dia ini sahabat kesayangan kamu loh, ucapan kamu bisa bikin dia sakit hati tau gak?! "

" bunda...woobin jangan di marahin ya, shei baik-baik aja "

bunda woobin menatap shei kasian, karena bunda tau betul keadaan hati shei sekarang, pasti hancur banget.

shei mencoba untuk tetap senyum di depan woobin, walaupun mungkin kebencian woobin padanya makin bertambah.

woobin merubah posisinya menjadi duduk, kemudian matanya menatap shei sebentar, " mukanya senyum tapi hatinya nangis, salut gue sama lo "

plak!

mata shei terbelalak saat bunda mendaratkan satu tamparan di pipi woobin dengan keras.

" aku salah apa bun?! "

" sejak kapan anak bunda jadi kaya gini hah?! bunda gak suka ya kamu kaya gitu sama shei "

" shei siapa sih? mana orangnya? kenapa kayanya bunda perhatian banget sama dia?! "

shei liat bunda udah ancang-ancang mau ngelakuin sesuatu lagi, dengan cepat shei mencegahnya.

" bunda...shei mohon jangan kaya gini ya? dia masih sakit bun jangan di tambah lagi sakitnya, shei gak mau dia kenapa-kenapa..." lirih shei dengan suara memelan di akhir.

realize, Seo Woobin • [CRAVITY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang