Yuna Tengah Bersiap menuju kantor dengan memakai jas ala kantornya tanpa dia lupakan ia Merangkapnya dengan Coat berwarna coklat ia memasukkan beberapa barang kedalam Coat yang ia kenakan seperti Hp,Earphone,dll sambil membawa Tas bahunya,ia lebih memilih bus kota sebagai tumpanngan menuju kantor Yoongi.Namun Niatnya Terurungkan Ia mengingat akan sesuatu,Cepat-cepat ia bergegas turun dari halte yang biasa untuknya ketika pulang kerja dari Kedai di mana tempatnya bekerja Sebelum Menjadi Asisten Pribadi Yoongi..
.
Yuna Tersenyum kecil,memandangi Rumah kecil minimalis dengan pintu coklat tengah tertutup rapat,Rumah Sewanya Dulu.Ngomong-ngomong Apakah Jimin Masih Menempati Rumah Sewa di sebelahnya? Yuna sedikit mengubah air wajahnya ketika mengingat tentang Jimin.
"Ah Bibi Lee!!"Teriaknya sambil melambaikan tangannya memanggil Wanita Paruh Baya menggunakan Jaket berbulu dan celana panjang Tengah Keluar dari Rumah Sewa Jimin Dan Akan Menguncinya.Ia Sedikit berlari kecil menghampiri Bibi Lee itu yang tengah menatapnya sulit di artikan.
"Apakah Jimin Di dalam bibi?"Tanyanya To The Point,Jujur saja Ia Akhir-akhir ini jarang Melihat Jimin terakhir mereka bertemu adalah pada saat Jimin Mengungkapkan perasaannya.
"Hmm Dia Sudah Lama Meninggalkan Tempat Ini,Dan Kau? Apa tujuanmu kemari? Apa kau ingat kau masih memiliki Hutang Padaku?"
Bibi Lee duduk pada kursi kayu yang berada di depan rumah sewa Yuna dan terdapat meja bundar di tengahnya dan di satu sisi lain Terdapat kursi yang sama persis dengan yang di duduki Bibi Lee
"Ahh aku sampai lupa kedatanganku kemari"Ucap Yuna sambil mengeluarkan sebuah amplop coklat dan menaruhnya pada atas meja dan menggesernya pelan agar lebih dekat dengan Bibi Lee "Ini,Ini Untuk membayar dua bulan aku Menunggak Bibi"Lanjutnya tersenyum ramah kepada wanita di depannya menatap Datar ke arahnya,bokongnya sukses mendarat pada kursi di samping Bibi Lee itu.
"Tampaknya kau telah beralih profesi,benar bukan?"Tanya Bibi bermarga Lee itu sambil menatap lekat amplop di depannya dan beralih menatap Yuna.
"Nde?,Ahh itu.Aku di beri pekerjaan oleh temanku bi"Ucapnya tersenyum.
Sedetik kemudian wanita di depannya tersenyum Simpul, Menandakan ia juga turut senang akan pekerjaan Yang Yuna Dapat melihat pakaian yang ia gunakan sekarang bahwasanya ia adalah salah satu Karyawan Perusahaan.
"Hah! Baguslah Ada Kemajuan sedikit tentang pekerjaanmu"sarkas Bibi Lee mengundang Guratan aneh dari Yuna.
"Maksud Bibi?"Perjelasnya.
"Hais! Mana ada Wanita 23 tahun bekerja pada pinggian kota.Pekerjaan Paruh waktu Seperti itu tak pantas untuk wanita sepertimu.Pekerjaan itu pantasnya untuk Pelajar yang baru masuk ke sekolah menengah atasnya"
Tidak di pungkiri Celotehan pedas memang sering terlontar pada mulutnya.Bahkan Satu Komplek Rumah Sewanya Tahu bahwa pemilik Rumah Sewa Itu Memiliki Mulut Yang pedas.Yuna Dan Jimin Pun Sangat mengakuinya.
Lagi dan lagi Yuna Hanya Menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman,tidak ada kata-kata lain untuk menjawab celotehan pedas Wanita yang satu ini,Diam Adalah Pilihan terbaik.
"Kalau begitu Aku pamit bibi"ucap Yuna seraya berdiri dari duduknya dan sedikit mengeratkan Coat yang ia pakai.
"Kau Tidak Mampir Minum Teh dulu?"Ucapnya sambil ikut berdiri ada rasa sedih ketika Yuna Akan Meninggalkannya entah rasa apa itu yang sepertinya akan sepi Jika Tidak Ada Yuna,Jimin Yang keluar saja membuatnya merasa sepi tidak ada pertengkaran lagi di antara keduanya.Yuna-Jimin,Yang Sudah ia anggap sebagai Anaknya.
Dahi Yuna Mengerenyit alisnya terangkat sebelah Tumben Sekali,Ada Apa Dengannya? Batin Yuna."Ahhh Tidak Usah Bi,Aku Ada Urusan Penting lain lagi Bi"Tolaknya Ramah,ia jujur ada sesuatu lagi yang akan di selesaikannya.
"Huh! Baiklah,Aku Tidak Perlu Repot-repot membuat Teh.Jangan Mengheran Seperti Itu aku hanya basa-basi saja Kau Kan Penyewa Rumahku"Ucapnya mengarah menghadap lain sesekali ia melihat Yuna Yang Nampak Melihatkan Muka Masamnya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku Coatnya dan mendengus pelan.
Thats Right!"Nee Bibi,Lain Kali Saja"Ucapnya memaksa Tersenyum Seramah mungkin. Benar saja Uang akan mengubah Segalanya. Ia sedikit menyeringai ketika membatinnya.
Yuna Akhirnya bergegas melangkahkan kakinya meninggalkan Bibi Lee tengah memandangnya Sendu,belum beberapa langkah yang Yuna Ambil Ia Terhenyak akan ucapan Bibi Lee.
"Kau Tahu?,Jimin,Aku Melihatnya keluar dari Rumah Sewanya dengan Penampilan agak berantakan dan Hidungnya Tampak Mengeluarkan Darah.Aku Sempat Memanggilnya namun ia malah mempercepat langkahnya Aku Malas Jadi aku Tidak mengejarnya"Ucap Bibi Lee.
Sontak Yuna Membalikan Tubuhnya menghadap Bibi Lee penuh dengan pertanyaan"Apa Bibi Tau di mana Jimin Pindah?"Tanyanya yang hanya mendapatkan gelengan dari wanita paruh baya di depannya,sesaat ia membalikan badannya dan bergegas pergi ia sempat Menghembuskan napasnya kasar-Frustasi.
* *||||**Kaki jenjangnya menelusuri jalan trotoar yang padat dengan orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya.Langkahnya sedikit gontai tangannya ia masukan ke dalam saku Coat yang ia kenakan.ia memikirkan ucapan Bibi Lee Tadi.
"................Dan Hidungnya Tampak Mengeluarkan Darah ..............."Nafasnya Sedikit Tercekat membayangkannya, Sebenarnya ada apa? Apa Jimin Menyembunyikan sesuatu dari dirinya?.
Entahlah,Pusing Itulah Yang Yuna Rasakan kepada kepalanya sekarang Sekilas ia Mengingat Perbincangan Antara dirinya dan Bibi Lee Sejenak ia Terdiam Memikirkan Seseorang.
Mulut pedas,Pemalas,dan Tatapan Tajamnya. Mengingatkannya Kepada Seseorang Yang Tengah Berbaring Lemah di atas Ranjangnya siapa lagi kalau Bukan-Min Yoongi.Yuna Sedikit Tersenyum memikirkannya mungkin orang-orang yang melihatnya merasa Yuna Adalah gadis aneh tersenyum-senyum sendiri di tengah keramaian."Ah ayolah apa Yang kau Pikirkan Bodoh!!"Dumalnya pada diri sendiri.
Kalau di pikir-pikir Yoongi dan Bibi Lee Memiliki sifat yang sama,Yuna Sempat terfikirkan bagaimana Jika Kedua Orang Tersebut Di Pertemukan.Ia menggeleng cepat membuyarkan lamunannya sendiri "Aishh! Jinjja?!!!"
Ia melihat mengeluarkan benda pipih di sakunya lalu menghidupkan powernya pada sebelah kanan Teleponnya sedetik kemudian Ponselnya menyala menunjukkan Pukul 07:57. "Ok! Aku telat!"
Yuna akan mempercepat langkahnya,namun tiba-tiba kakinya terasa lemas tubuhnya bergetar hebat ia merasakan aneh pada Tubuhnya. "Mwoya!!! Andweee!! Jangan Sekarang!!"Pintanya.
"Sialan!......."
Hello Readers👋
Entah kenapa Chap ini terlintas langsung di otakku dan langsung ku ketik,jadi tanpa rencana.Dan well aku harus membuat Chap selanjutnya biar nyambung sama chap ini, berhubung jari capek ngetik ini Chap,aku gaada niatan buat nge-delete ini word capek Joon walaupun terlintas begitu aja menurutku ini Chap cukup bagus dan semoga aja nyambung pada chap² Berikutnya.
Jadi Tolong berikan dukungan kalian melewati Vote PLISSSS,Hargailah aku yang udah nulis dan mikirin alurnya berbulan-bulan,bahkan di luar dugaan.
Karena dengan vote membuat aku memiliki ambisi buat namatin ini Cerita dengan Segera,Dan Mulai Sekarang Mau Update satu Minggu sekali Pas Hari Rabu.Kalo Gabut-gabut amat yaaa bisa kapan aja;)
Aku harap kalian sedang menge-Vote ceritaku🙂
But See you in next chapter 👋😉
I PURPLE YOU 💜
To Be continued 😚
![](https://img.wattpad.com/cover/228603095-288-k473347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Cat's ll Min Yoongi ❤
FantasyApa jadinya jika dirimu terkena kutukan? Kejadian yang sama sekali tidak di duga oleh gadis Cantik bernama Im Yuna. Yuna harus berjuang mencari pasangan sejatinya agar terlepas dari kutukan aneh yang dialaminya,bagaimana ia bisa menemukan jodohnya j...