BAB 11

349 60 4
                                    

Happy Reading guys:*

Sraaak

Suara pedang kayu milik Jisoo bergesekan saat melawan Pangeran Jin. Jisoo mengatur nafasnya sesaat, keningnya yang putih sudah berkeringat karena sudah berlatih  sekitar satu jam. Pangeran Jin melihat kekasihnya khawatir, entah apa yang ada dipikiran gadis itu bahwa ia ingin belajar pedang tiba-tiba.

Perlu Pangeran Jin akui, bahwa Putri Jisoo sudah cukup baik untuk latihan awal ini. Sungguh diluar dugaan. Padahal, dulu Putri Jisoo sangatlah lemah saat mencoba pangeran Jin menggunakan pedang kayu agar ia tidak terluka.

Jisoo maju lebih dulu menyerang membuat pangeran Jin tersentak kaget karena baru saja melamun. Namun, bukan pangeran Jin jika tidak bisa menahan serangan milik Jisoo. Pangeran Jin menatap lekat-lekat mata Jisoo. Perempuan dihadapannya ini yang sedang melawan dirinya nampak berbeda sekali auranya. rambut yang dikuncir satu kebelakang, wajah tanpa riasan, senyuman miringnya, bahkan kekuatan fisik yang dimilikinya lebih menjadi kuat dibanding yang dulu.

Lagi-lagi pangeran Jin tersentak saat sebuah ujung pedang kayu milik Jisoo sudah berada di lehernya. Jisoo tersenyum miring dan terkekeh pelan karena berhasil melawan pangeran Jin.

"Kau kalah," ucap Jisoo.

Pangeran Jin menghembuskan nafas, "aku baru tahu kau bisa sekuat itu."

Jisoo yang mendengar hal itu langsung merasa bangga pada dirinya, "aku memang kuat."

Pangeran Jin menatap Jisoo aneh, "sejak kapan kau ingin belajar pedang?"

Jisoo menurunkan pedangnya dari hadapan Pangeran Jin, "kemarin?"

"Untuk apa?"

Jisoo menatap mata Pangeran jin, "melindungi seseorang."

"Boleh aku tau siapa?"

Jisoo menggeleng.

"Kau akan tahu nanti," lanjutnya.

Jisoo berdeham, "jadi bagaimana?"

Pangeran Jin mengangguk mantap, "permainanmu sudah cukup bagus untuk latihan awal. Besok kau sudah bisa menggunakan pedang asli."

Jisoo tersenyum bangga, "aku ingin memanah juga," ucapnya memelas.

"Kenapa kau menajadi tertarik untuk bela diri?" Pangeran Jin menggenggam tangan Jisoo dan membawa perempuan itu duduk di bawah pohon yang sangat lebat daunnya.

Jisoo melihat tangan mungilnya yang diraih tangan besar milik pangeran Jin. Setelah duduk Jisoo menekan-menekan tangan Pangeran Jin yang berurat.

"Apa yang kau lakukan?"

"Wah, daebak! Tanganmu sangat sexy," celetuk Jisoo, perempuan itu terus memencet urat milik pangeran Jin.

"Kau menyukainya?"

Jisoo mengangguk, "aku suka laki-laki hot." Goda Jisoo membuat Pangeran Jin tertawa.

"Aku baru tahu kalau kau bisa menggoda." Ledek Pangeran Jin.

"Aku bahkan bisa melakukan yang lebih dari itu," bangga Jisoo.

"Contohnya?"

Jisoo memajukan wajahnya didepan wajah Pangeran Jin dengan cepat. jari telunjuk Jisoo menusuk pipi kanan dan kiri Pangeran Jin. Lalu terakhir gadis itu membisikan sesuatu samar-samar ketelinga Pangeran Jin.

"Are you lost baby boy?"

Pangeran Jin menoleh, "hm?"

Jisoo tertawa, ia segera menutup mulutnya rapat-rapat. Mana mungkin Pangeran Jin tahu film dewasa itu. Ya. Jisoo dan teman-temannya menonton film dewasa itu saat sepulang sekolah dirumah Jisoo.

BIG EMPIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang