BAB 2

1K 150 1
                                    

Banyak Typo Bersebaran!
Vote & komen ^^

"Kubilang lepas!"

Rose tehuyung kebelakang, Jennie dan Lisa yang masih berusaha akhirnya berhasil memasukan Jisoo kedalam ruangan tertutup dengan pintu bercorak naga.

"Ada keributan apa ini Putri?" Pangeram Kai yang merupakan dokter kepercayaan kerajaan membungkukan kepalanya hormat.

"Tolong Eonnie sekarang pangeran," Ucap Rose diikuti Lisa dan Jennie membawa Jisoo masuk kedalam.

Saat sudah masuk kedalam ruangan bernuansa kerajaan jaman dulu itu, badan Jisoo didudukan secara paksa di tempat tidur.

"Kai!?" Jisoo bangkit dari duduknya lalu menyentuh tangan laki-laki yang baru saja muncul di hadapannya.

Jisoo memegang tangan Kai erat, "Kai, kau mengenalku kan?"

Kai menatap ketiga teman Jisoo bergantian, lalu ia kembali menatap Jisoo. "Apa maksudmu? Tentu saja. Kau merupakan Putri Jisoo dan pacar pangeran kedua."

Jisoo mendesah pelan. " apa maksudmu? Kau pacarku dan kita baru saja putus!"

"A-apa?"

"Kumohon Kai, cobalah ingat aku. Dan ayo kita pulang, aku tidak mau ada ditempat ini." Ujar Jisoo memohon sambil menangis.

"Ayok." Jisoo menggenggam tangan Kai, "mengapa kau diam saja?!"

Lisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia terlalu bingung mengapa hanya karena terpentuk pintu Jisoo Eonnie bisa seperti ini.

"Dia sudah seperti ini saat bangun dari pinsannya." Ucap Rose menjelaskan. "Sebelumnya ia terpentuk pintu dan jatuh pinsan. Aku tidak tahu mengapa efeknya sampai lupa ingatan." Jelasnya lagi.

"Bisa kalian biarkan kita berdua?" Tanya Kai yang dijawab anggukan ketiga Putri itu.

Sampai di ruangan itu dirinya dan Jisso, kai mengeluarkan alat medis dan memberikan racikan obat agar memar dikepala Jisoo membaik.

"Kau sungguh jahat." Jisoo menepis tangan Kai dari keningnya, "bahkan setelah selingkuh dengan jalang itu!"

Kai menghentikan pekerjaannya, "siapa jalang itu?" Tanyanya penasaran.

"Kau pura-pura lupa? Tentu saja Irene!" Jawab Jisoo dengan marah, "kau-"

Kai tertawa kencang, "Putri aku pikir kau lupa ingatan. Ia adalah istriku,"

Bagai disambar petir Jisoo menatap Kai dengan tatapan tidak percaya. "Kau bercanda?"

"Aku serius. Dan aku sudah mempunyai anak, Kau sendiri tidak lama akan dilamar pangeran kedua." Jelas Kai.

Kai membereskan kembali peralatannya. Lalu menatap jisoo yang diam saja dari tadi dan terus menatapnya.

"Putri?" Tanya Kai khawatir.

Kai kembali duduk di hadapan Jisoo, "apa yang kau ingat?"

Jisoo masih diam. Hatinya benar-benar sakit saat mendengar mantannya sudah menikah dan mempunyai anak? Bagaimanapun ia tidak mengerti ini semua. Dan sebetulnya dimana ini dan ia ingin segera bangun jika memang ini adalah mimpi.

"Kenapa kau diam?" Tanya Kai.

Jisoo menekuk kakinya dan memeluknya erat, "aku pikir aku bukanlah Jisoo kalian."

"Aku bukan Putri Jisoo atau semacamnya, Apalagi pacar dari pangeran kedua, bahkan aku tidak mengenal ia sedikitpun." Gumam Jisoo.

Kai bangkit berdiri, "istirahatlah." Ucapnya yang merasa kalau Jisoo butuh waktu untuk sendiri.

BIG EMPIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang