BAB 12

384 71 17
                                    

Happy Reading:)

Putri Alice menghembuskan nafas kasarnya, laki-laki di hadapannya benar-benar sangat menyebalkan. Bahkan Dirinya sudah benar-benar lelah harus berbuat apa agar Pangeran Sehun mau memafkan kesalahannya yang dulu.

"Aku mau kau memafkanku!"

Pangeran Sehun hanya mengangkat alis sebelah kirinya, "sudah."

"Tapi kau masih cuek padaku," ujar Putri Alice. "Kau masih membenciku Pangeran Sehun!"

Entah sudah berapa lama Pangeran Sehun menahan telinganya sejak tadi mendengar suara milik Putri Alice. Dia dan Putri Alice memang pernah menjalin hubungan tanpa sepengetahuan siapapun dan hanya mereka berdua yang tau. Tetapi itu dulu. Pangeran Sehun sudah mulai bisa melupakan Putri Alice karena perempuan itu selingkuh darinya. Tepatnya pada satu tahun yang lalu dirinya menemukan Putri Alice yang sedang berciuman dengan salah satu anak bangsawan.

Semenjak kejadian itu dirinya benar-benar marah dan kecewa dan sekaligus membenci Putri Alice. Tentu saja, dengan memenggal kepala anak bangsawan tersebut tanpa sepengetahuan keluarga istana.

Putri Alice mengguncang lengan Pangeran Sehun memohon, "kau harus kembali bersamaku!"

"Lupakan aku Putri Alice, lebih baik kau mencari laki-laki lain." Ujar Pangeran Sehun yang sudah malas dengan celotehan Putri Alice

Putri Alice menggeleng, "aku hanya akan mencintaimu. Akan aku lakukan apa saja agar kau kembali padaku."

"Jangan bermimpi."

"Kau berubah." Kata Putri Alice pelan.

"Kau yang menyalakan api di hubungan kita." Jawab Pangeran Sehun. "Sudah semestinya kita tak usah membahas masa lalu dan melupakan semuanya. Aku akan pura-pura tidak ingat apapun dan kita hanya akan sekedar kenal."

"Aku menolak!"

Putri Alice menjinjit berusaha mencium bibir Pangeran Sehun namun dirinya langsung didorong oleh sang Pangeran.

"Jangan merendahkan dirimu Putri Alice." Ucap Pangeran Sehun memperingati. "Kita sudah selesai."

Setelahnya Pangeran Sehun membalikan badannya, namun dengan cepat Putri Alice menahan laki-laki itu dan memeluknya dari belakang.

"Aku bisa membunuh Putri Jisoo kapanpun aku mau." Ucap Putri Alice di sela tubuh Pangeran Sehun yang terkejut.

Pangeran Sehun menepis perempuan itu, "jangan sekali saja kau menyentuhnya!"

Putri Alice tercengang melihat ekspresi Pangeran Sehun seperti itu. "Aku justru malah ingin membunuhnya secepatnya."

"Maka aku akan memenggal kepalamu lebih dulu." Ucap Pangeran Sehun.

Putri Alice tersenyum, "dia hanya anak bangsawan dari keluarga Kim yang rendah. Ia hanya beruntung karena dirinya adalah kekasih Pangeran Jin! Akan aku pastikan dia dan semua marga Kim akan kemiskinan dan mati."

Pangeran Sehun mencengkram bahu Putri Alice, "kau ingin mati?!"

Putri Alice tertawa, "menikah denganku. Maka akan aku pastikan dia akan aman."

Putri Alice melepaskan tangan Pangeran Sehun dari pundaknya dan berjalan menjauh dari sang pangeran. Keluarga bangsawan paling tertinggi adalah keluarganya. Mudah baginya membunuh dan menyebar fitnah dikalangan bangswan rendah seperi keluarga Kim.

Permainan akan dimulai.

***

Setelah mendapat permohanan dari adiknya, Edward langsung menaiki kudanya untuk keistana. Ia harus membuat Putri Jisoo dekat dengannya hinggal menjadi gosip agar opini publik mengira Putri Jisoo adalah perempuan yang tak suci dan rendahan. Dengan begitu Putri Jisoo tidak akan menjadi ratu ataupun dekat dengan Pangeran Sehun.

BIG EMPIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang