BAB 6

722 98 3
                                    

Alice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice

---

"Kurang ajar!"

Para pelayan tersentak kepada Alice yang baru saja tiba kedalam kerajaan dengan wajah yang merah karena marah. Ia memasuki kamarnya dan membuka semua perhiasan yang menggantung di badannya.

Edward yang tahu bahwa adiknya sedang dalam keadaan emosi langsung memasuki kamar adiknya dan langsung berkacak pinggang, tidak sama sekali menghiraukan Alice yang menyuruhnya untuk pergi karena dirinya hanya butuh sendiri sekarang.

Edward sangat tahu bahwa sekarang masalahnya hanya satu pada gadis itu, Pangeran Sehun. Sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa Putri Alice sangat mencintai Pangeran Sehun, mereka juga sempat dekat walaupun sekarang Pangeran Sehun menjaga jarak pada Putri Alice.

"Pergilah Ed!" Usir Alice sambil menatap sinis sang kakak.

Bukannya pergi Edward malah bertanya, "ada apa?"

Alice menatap sang kakak dengan tatapan yang penuh arti, "pergilah dan cari tahu apa hubungan Putri Jisoo dan Pangeran Sehun."

Edward sedikit terkejut akan pernyataan adiknya, "ya! Putri Jisoo adalah tunangan pangeran Jin. Semua orang juga mengetahuinya,"

Alice duduk di bangku yang sudah ada di sudut ruangan samping jendela, pemandangan luar sangat indah sekarang, bintang-bintang bertaburan. Seperti biasanya Alice hanya menjawab pertanyaan sang kakak dengan singkat.

"Lakukan saja." Perintah Alice tak terbantahkan.

***

Dengan warna bajunya yang serba merah, Alice dengan berkharismanya jalan dengan tatapan datar. Semua pelayan menunduk patuh. Hari ini ia akan latihan bertarung dengan Pangeran Jin. Ya. Ia mengirimkan surat kepada Pangeran Jin semalam untuk latihan pedang bersamanya.

Alice memang bukan seperti Putri Jisoo yang hanya pintar dalam akademik. Ia cenderung bisa bertarung. Dan ia akan memanfaatkan keadaan saat bertarung dengan Pangeran Jin nanti.

Saat sampai, ia melihat Pangeran Jin yang sudah siap dengan baju latihan nya untuk bertarung dengan Alice. Tak butuh lama, Alice menguncir rambutnya menjadi satu kebelakang dengan asal.

"Senang mendapat tawaran ini dari kau Putri Alice," ucap Pangeran Jin sambil membungkukan badannya.

Alice ikut membungkukan badannya, "tentu saja pangeran," jawabnya sambil tersenyum.

"Sudah siap?" Tanya Pangeran Jin memastikan.

Dan Alice menangguk sebagai jawaban.

Keduanya sudah ada di tengah-tengah tempat latihan. Hitunganpun sudah di mulai, ketika angka dua disebut keduanya mengeluarkan pedangmya masing-masing dari sarungnya. Dan saat angka tiga disebut. Hanya bunyi pedang yang bergesek ngilu saat di dengar.

BIG EMPIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang