#11

245 28 3
                                    

Happy reading guyss....

Vote&come jangan lupa!

_____________________________________

Seperti yang telah mereka rencanakan kini mereka tengah berada di ruang keluarga rumah Syakira.

Namun yang ikut hanya Arkan,Amel, Arga dan Morgan. Seli tak jadi ikut karena dipanggil  pak bayu untuk latihan Atletik persiapan lomba. Jadilah hanya mereka ber empat yang pergi ke rumah Syakira.

"Woi Gaa, jangan nyenggol-nyenggol napa, curang lo ahhh" heboh Arkan yang sedang bermain ps bersama Arga.

"Kok gue, lo yang mepet-mepet ke gue njing"

"Nah kan gue kalah, lu sih, ngalah apa sama yang tuaan"

"Dih kaga kebalik ya?"

"Ck, kalian bacot banget, sini gue yang mainin" ucap Morgan.

"Elah Kan, lo nyalahin orang mulu, lo nya ja kali yang gak bisa main" Syakira muncul dari dapur membawa nampan berisi minuman dan beberapa camilan.

"Wah lo... bukannya bela gue Sya, malah ikutan mjokin gue, gue pundung nih"

"Mau lo pundung, mau lo kayang gue gak peduli" celetuk Brian.

"Lo bisa ngomong juga? , gue kira bisu" ucap Arga yang sedang bermain ps dengan Morgan.

"Fokus Ga, gosah ikut ikut, kita yang waras diem aja" itu adalah celetukan Morgan yang membuat ia mendapatkan geplakan dari semuanya.

"Adaww, iya gue tau kalian fanss gue, gak usah berlebihan gitu" lanjut Morgan.

"Gue jadi fans lo? Idih amit-amit" ucap Arkan bergidik ngeri.

"Elah lo kemana-mana juga sama gue, sosah sok jijik gitu" Morgan menimpali.

"Berisik bego, bang Dio lagi sakit" ucap Brian menekankan setiap katanya, membuat semua kicep.

"Lagian kalian niat kesini niat jenguk apa ngancurin rumah gue?" Tanya Syakira sambil memakan keripik Kentangnya.

"Ekhem... Kita itu niat jenguk lo, eh ternyata bang Dio yang sakit, jadi biarin aja tu human" ucap Arkan.

"Yodah pulang sana!" ketus Syakira menendang Arkan untuk pergi.

"Elah bu ketu baperan, becanda gue, kan bang Dio nya lagi tudur masa kita mau ganggu?" bela Arkan.

"Terus dari tadi kalian berisik kaga ganggu gue?" suara bariton itu menghentikan segala aktifitas di ruang keluarga yang sedang berlangsung.

"Eh bang Dio, pakabar?. Gue kira lo udah meninggoy" celetuk Arkan.

"Sembarangan" semprot Syakira sambil melempar bantal sofa kearah  Arkan.

"Galak mulu cantiknya ilang nanti, kalo Brian mah tetep cantik, ya kan Bri?"

Bugh...

Satu tinjauan mendarat di lengan kanan Arkan membuat sang empu meringis.

"Ppftttt.. Wahaha, makanya jangan ganggu cowok PMS Kann, mampus kena tinju gimana rasanya?" ucap Dio.

"Lega banget rasanya tangan gue abis ninju lo" ucap Brian datar lalu kembali fokus pada layar handphone nya.

"Salah mulu gue" pundung Arkan.

"Pada ngapain sih kesini?" Dio mulai berbicara setelah tawanya usai.

"Mau ngubur Ardio Pasha Darmawanta idup-idup" celetuk Arga.

Dio pun menggeplak kepala Arga. "Lo kalo ngomong jangan ngasal".

"Hehe sory bang, keceplosan".

Bunyi dering handphone Amel Membuat atensi teralihkan padanya.

"Iya bang halo?"

...

"Gue di rumahnya Syakira"

...

"Gak usah bang"

...

"Terserah dah"

...

"hm"

Tuut...

Sambungan terputus, Brian pun melihat ke arah teman-temannya.

"What?" tanyanya heran.

"Lo amel apa Brian?" tanya semuanya kompak.

"Menurut kalian?"

"Amel"

"Brian"

"Udin" yang ini adalah jawaban Arkan.

"Udin siapa njir?" tanya Morgan.

"Bapak lu" jawab Arkan asal.

"Ngaco"

****

Yoo hoai readerss.
Pakabar kalian?
Baik kan? Gimana Daringnya?

Gw ngetik sambil dengerin lagu 'jampe harupat' lagu sunda itu.

Yang tau coment dong, jangan lupa like juga✔️.

Sampai ketemu di capter selanjutnya yaa....

Byee...

HYP. Syakiranta (slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang