Chapter 1

2.1K 376 127
                                    

" Sayang kamu yakin mau ke Indonesia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sayang kamu yakin mau ke Indonesia?"

" iya mom." balasnya setelah selesai menghabiskan sarapan dan minum.

" Gue ikut ya kak."

" No ! Lo gak boleh ikut, tetap sekolah disini dan jaga Daddy sama Mommy."

" Tapi princess Daddy takut gak bisa nge-handle kerjaan kalo gak ada kamu, Daddy takut buat kamu kecewa." ujar sang Daddy dengan guratan wajah tidak percaya diri.

" Dad aku yakin Daddy pasti bisa, aku percaya sama Daddy, jangan dengerin omongan orang dad cukup buktinya aja yang mereka lihat."

" Yaudah kamu hati-hati disana ya, jangan lupa sama kami." akhirnya hanya ungkapan ini yang dapat disampaikannya dan berusaha untuk tidak akan mengecewakan siapa pun terutama putrinya ini.

" Siap."

Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka, semuanya sibuk dengan kegiatan dan isi kepala masing-masing.

" Mom Dad aku pamit berangkat sekolah ya." ujar anak cowok yang sudah rapi itu pada mereka semua dan tak lupa mengucapkan salam.

" Dad gak ke kantor?" tanya Rachel.

" Nanti siang dad langsung ada meeting, pagi ini gak ada jadwal dulu princess, mau nganterin mommy kamu juga."

" Oh yaudah aku keluar sebentar ya Dad mom."

Gadis itu bernama Rachelia Adiva Taresha yang kini tumbuh menjadi gadis yang semakin cantik itu pergi meninggalkan Mension megah tempat ia tumbuh dan berkembang selama ini.

Rachel meninggal Mension dengan mengendarai mobil sport berwarna pink  miliknya itu dengan sangat laju meninggalkan pekarangan menuju gedung pencakar langit yang merupakan kantor milik keluarganya dan tak lupa memasang topengnya yang dibuat khusus dengan desain dari dirinya sendiri  sebelum keluar dari mobil.

Saat melewati lobby perusahaan bisik-bisik mulai terdengar dan banyak pasang mata yang menatap penasaran pada wajah orang yang berada dibalik topek ini. Rachel hanya acuh dengan menampilkan mimik wajah datarnya. Ini sudah menjadi hal lumrah yang ia alami karena selama ini ia hanya bermain di balik layar dan jika didepan layar hanya wajah dengan topek yang diperlihatkannya.

Tak ada satu pun orang yang berhasil mengambil wajahnya karena ia susah menyewa banyak bodyguard yang menjaga dari jarak jauh atau pun dekat, tetapi tak ada yang mengetahui siapa saja para bodyguard itu karena mereka menyamar dalam bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada satu pun orang yang berhasil mengambil wajahnya karena ia susah menyewa banyak bodyguard yang menjaga dari jarak jauh atau pun dekat, tetapi tak ada yang mengetahui siapa saja para bodyguard itu karena mereka menyamar dalam bekerja. Hanya keluarga dan satu orang sekretaris terpercaya milik keluarganya yang sudah bekerja bertahun-tahun untuk keluarga nya dan sudah ia anggap sebagai saudara yang mengetahui wajah yang ia miliki.

Brakkk

Tanpa sopan santun gadis bertopeng dengan kulit seputih susu nan memiliki badan bak model itu menendang pintu ruang sekretaris dari dari direktur perusahaan ini.

" Anjing !"

" Lo ngatain gue ha " tatapan Rachel menajam.

" Eh Queen, Lo tumben ke sini? mana masuk gak ada sopan-sopan nya lagi ya gue kaget lah." ujar perempuan itu setelah mengusap dada nya saking kaget.

" Gue besok ke indo, nitip bokap nyokap sama tuh bocah ya."

" Hah? Lo ngapain ke indo sih, terus kerjaan siapa yang hadle ? Udah bener Lo disini aja, Singapore ini juga gak kalah asik sama Indonesia kok." ujar perempuan itu yang tak terima dengan keputusan mendadak yang diberitahukan.

" Ih sibuk aja deh Lo, suka-suka gue." balas Rachel seraya duduk dengan menatap jalan raya yang terlihat dari ruangan kaca yang dibuat khusus untuk perempuan ini.

perempuan itu terdiam dan memperhatikan muka Rachel meskipun tertutup topeng. " Gue gak bisa apa-apa, gue percaya sama Lo hati-hati ya, urusan disini bakal gue usaha in buat gak ada masalah." ujarnya.

" Ya harus lah, kalo ada masalah Lo juga yang susah karena Lo yang ngurusin." sengit Rachel.

" Iya njrr gausah ngegas Lo! btw berangkat jam berapa?"

" Besok jam 9."

Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka dan Rachel segera meninggalkan tempat itu untuk kembali pulang.

•~~•

Semua sudah berkumpul dimeja makan untuk menikmati makan malam mereka tetapi tidak dengan Rachel yang masih nyaman dengan mimpinya itu.

" Fael gih panggilan kakak kamu kenapa belum turun juga." ujar mommy pada anak laki-lakinya itu.

" Siap mom." tanpa bantahan fael pun segera ngacir menuju kamar sang kakak.

Ceklek

Fael langsung masuk dan melihat sang kakak yang tertidur nyenyak.

" Kak woi bangun makan dulu, udah ditunggu sama Daddy Mommy yok." ujarnya dan mengguncang tubuh Rachel.

" Is ganggu Lo ! "

" Bangun dulu elah. Em kak Lo beneran ke Indonesia?." tanya Fael tiba-tiba.

" Iyalah ngapain gue boong coba."

" Gue ikut ya." bujuk nya dengan muka berbinar.

" Ck jijik gue lihat muka Lo! gak bakal gue izinin juga." balas Rachel cuek dan masuk ke kamar mandi untuk cuci muka. Saat Rachel keluar dari kamar mandi ternyata masih mendapati sang adik yang masih duduk enteng tanpa beranjak sedikit pun dari tempat tadi.

" Plis kak gue juga mau tau Indonesia itu kayak apa sih, teman-teman gue aja sering liburan ke Indonesia lah gue, boro-boro liburan tahu Indonesia kayak gimana aja nggk." ujarnya sedih.

" Biarin dih, Lo juga kalo liburan ngelilingi beberapa negara. Lagian Indonesia gak ada bagus-bagusnya jadi gausah deh." ujar Rachel dan segera menarik tangan adiknya itu keluar dan menuju ruang makan.

Mereka menikmati makan malam dengan hening dan Fael yang masih kesel bercampur sedih.

•~~•

Pagi ini Rachel dan keluarga yang turut mengantarnya sudah berada di Changi Airport  karena sebentar lagi ia harus pergi ke Indonesia.

" Mom Dad aku pamit dulu ya." ujar Rachel dan memeluk orang tuanya.

" Fael kakak pergi dulu ya, gausah cengeng deh kamu cowok juga. Kalo kerjaan udah selesai kakak juga bakal balik." ujar Rachel pada sang adik dan mengusap rambut Fael dengan penuh kasih sayang.

" Iya deh, kapan-kapan kalo ke Indonesia ajak gue ya kak, gue pengen tau Indonesia itu gimana." balas Fael dengan senyuman yang menampilkan dua lesung pipi yang membuatnya sangat tampan itu. Rachel tersenyum dan memeluk Fael yang dibalas tak kalah eratnya.

 Rachel tersenyum dan memeluk Fael yang dibalas tak kalah eratnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rachel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang