Chapter 8

1.2K 221 10
                                    

Haiii- Haiiiiii

.

.

.

.

Jangan lupa vote and komen

.

•~~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~~•

Pagi ini Rachel ikut sarapan dengan Angga dan keluarga dan Aila yang sedari tadi menampilkan muka masam nya saat Angga lebih memperhatikan Rachel dari pada Aila.

" Sya kamu mau tambah? ini papa tambahin," ujar Angga pada Rachel.

" Eh nggk pa, ini aja udah cukup kok,"

" Pa Aila mau dong tambah," ujar Aila.

" Ambil sendiri aja ya sayang papa harus cepat-cepat mau ke kantor," balas Angga tanpa melihat ke arah Aila yang tiba-tiba saja murung.

Rachel yang melihat itu tersenyum senang.

" Pa aku berangkat dulu ya takut telat soalnya," ujar Rachel saat telah menyelesaikan sarapannya.

" Mau papa antar?" tawar Angga lagi pada Rachel dan dibalas gelengan setelah itu Rachel memilih pergi meninggalkan meja makan itu.

" Pa Aila mau dianterin papa dong," kata Aila.

" Maaf ya La papa buru-buru, papa berangkat dulu ya, kamu mintak anterin sopir kayak biasa aja." balas Angga yang membuat Vina cukup marah.

" Mas kamu apa-apaan sih! kamu nyuekin putri kita sejak anak perempuan yang entah dari mana itu kamu pungut !" bentak Vina, Aila yang mendengar itu lebih memilih segera pergi untuk ke sekolah dan biarkan ini menjadi urusan orang tua nya. Dia percaya bahwa mama nya juga tak menyukai kehadiran Rachel.

Plakk

" Dia bukan anak pungut Vina! dia juga anak kita sekarang." bentak Angga setelah menampar Vina cukup keras.

" Mas k-kamu nampar aku?" ujar Vina menatap tak percaya pada suaminya.

" S-sayang ma-maaf aku gak sengaja," ujar Angga panik setelah apa yang dia perbuat.

Vina yang sudah menangis pun pergi meninggalkan Angga dan segera dikejar Angga.

•~~•

Rachel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang