Chapter 10

963 139 21
                                    

Hai-haii><

..

Typo bertebaran')

.

Kalo liat ada yang typo komen yaa😁jangan di diemin:v

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

•~~•

Sesak. Itu lah yang di rasakan Rachel saat mimpi sialan itu selalu mendatangi nya, Rachel segera bangkit dari tidur dan berjalan mengambil pil yang berada diatas nakas.

Rachel memukul dada yang berulang kali untuk menghalau rasa sakit itu.

" Sialan,"

ARGHHH

" Mereka harus mati ! mereka harus rasa in gimana tersiksa nya gue." ujar Rachel menampilkan kilatan marah dari mata nya.

Rachel selalu berusaha untuk terlihat menjadi manusia sempurna di depan mata semua orang, dia tak mau jika ada orang yang melihat sisi lemahnya dan melihat tatapan kasihan yang menjijikan itu terarah pada nya. Dia tidak pernah ingin berada di titik seperti sekarang tapi apa yang harus dia perbuat jika sekarang keadaan lah yang membawa nya ke titik sekarang ini.

Saat telah merasa tenang Rachel pun kembali tertidur.

Saat tengah menyantap sarapan nya ponsel Rachel pun berbunyi dan tertera nama 'Daddy' tanpa menunggu lama Rachel segera menjawab panggilan itu.

" Hallo, morning dad," sapa Rachel dengan ceria saat panggilan telah tersambung.

" Hallo princess, gimana disana enak?"

" Enak bangat dad,"

" Saking enak nya sampe lupa kita ya," suara Fael terdengar mendengus.

" Ih nggk dong,"

" Bukti nya gak bakal nelfon tuh kalo ga di telfon,"

" Ya maaf kan aku lupa," cengir Rachel.

" Udah ah aku tutup dulu ya mau berangkat, babay love you," Rachel pun menutup panggilan.

Rachel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang