Chapter 6

1.4K 259 14
                                    

Haiii

.

.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Saat asik dengan makanannya tiba-tiba saja ada yang menarik Rachel berdiri dan menampar wajahnya.

Plakk

" Lo apain temen gue anjing?" marah Abel yang datang seperti jelangkung.

" Abel Lo apa-apa in sih !" ujar Liam menarik Abel.

Tamparan itu membuat pipi Rachel semakin merah dan merasa kebas. " Gue gak ngapa-ngapain teman Lo," ujar Rachel masih baik.

" Gausah bohong Lo ! lihat Aila sampai berdarah gara-gara Lo sialan ! Lo itu punya masalah sama gue gausah Aila yang Lo buat kayak gini." bentak Abel memenuhi interior kantin.

Sedangkan Liam dan yang lain saat mendengar terdiam kaget.

" Terus ?" balas Rachel cuek.

" Kamu lihat Liam, cewek yang kamu bela ini nyakitin sepupu kamu sendiri," ujar Abel pada Liam menatap Aila yang berada dalam pelukan Zelin.

" Lo punya bukti apa kalo Rachel yang berbuat? " tanya Mora dingin.

" Lo masih nanya bukti disaat Aila yang sudah jelas menjadi korban! dan asal Lo tau dia itu cuman murid baru di sini dan hanya gue yang menjadi musuhnya, karena gak berani ngelawan gue dia malah membalas ke teman gue yang lemah !" jelas Abel.

" Hebat banget Lo ngarang cerita," balas Mora lagi yang lebih percaya bahwa Rachel tak mungkin berbuat seperti yang dibilang Abel.

Pukk puk

" Udah belum dramanya? gue laper. Mora Nai lanjut makan kalian dan Lo Liam Naufal Aron." ujar Rachel dan langsung melanjutkan makannya.

Melihat hal itu Abel semakin naik pitam dan mengambil mangkok bakso milik Naufal yang dekat dengannya.

Byurr.

Abel menyiram Rachel dengan kuah bakso yang masih sangat panas itu.

Anjing
Rachel merasa panas di sekujur tubuhnya dan berlari pergi meninggalkan kantin menuju toilet.

" Bisa gak sih sehari aja Lo gak bikin masalah ?" bentak Aron pada Abel.

" Gue gak bakal bikin masalah kalo dia gak mulai ganggu gue duluan !"

" Lo jauh lebih busuk bel, lihat sekarang malah Lo yang bully dia. " ujar Naufal ikut menimpali.

" Cukup. Aila telinga gue pengap dengar suara tangis Lo. anggap aja yang bully Lo itu sahabat baik Lo Abel. " ujar Mora pada Aila.

Sedangkan Nai hanya diam tak tau harus menanggapi bagaimana hingga otaknya yang lemot tiba-tiba menyambung.

" BENERR. Kan tadi Abel juga bully Rachel jadi impas." jawab Nai. Setelah itu pergi menyusul Rachel bersama dengan Mora.

Rachel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang