Chapter 14

17 3 0
                                    

Saat Vero hendak keluar dari ruangan Rachel tepat dengan kedatangan Fael yang baru saja bisa bertemu kakaknya. Fael baru saja menyelesaikan sekolah dan berbagai hal yang membuatnya pusing.

Sama halnya dengan Rachel, Fael juga tidak terima akan kepergian sang Daddy dan Mommy, oleh karena itu Fael mengarah kan banyak orang untuk mencari keberadaan orang tua nya bahkan jasadnya sekalipun jika benar orang tuanya meninggal.

" Lo siapa? Lo apain kakak gue?" ujar Fael pada Vero dengan wajah yang tak bersahabat.

Vero terdiam cukup lama. " Gue Vero, teman Rachel." jawab Vero seraya memperkenalkan diri.

Fael menatap menuh selidiki pada Vero.

" Jaga baik-baik kakak Lo." setelah mengucapkan itu Vero pun berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Fael.

Sedangkan dilain tempat, lebih tepatnya di kediaman keluarga Kafindra tengah terjadi keributan yang membuat tuan rumah sangat marah.

" Anak membangkang! apa yang kamu lakuin sampai Rachel gak mau datang lagi ke rumah ini ha?!" teriak Angga pada anaknya Aila.

" Pa Aila gak ngelakuin apa-apa, Rachel sendiri yang gak pulang semenjak papa gak dirumah." bantah Aila yang tak mau disalahkan. " Lagian kita gak tau tentang kehidupan nya selama ini pa."

" Kalau bukan karna ada apa-apa gak mungkin Rachel gak pulang. Dan bukannya kamu yang gak mau Rachel ikut tinggal bersama kita."

" Pa kamu ngapain marahin Aila cuman karna anak yang tau diri itu? selama ini cuman Aila anak yamg slalu berbakti sama kamu, tapi lihat sekarang apa yang kamu lakuin ke Aila?" ujar Vina yang tak tahan melihat Aila yang disalahkan.

" Aku gak akan marahin dia kalo sikap dia ke Rachel gak kayak gini!"

" Pa Aila cuman gamau kasih sayang papa hilang buat Aila pa hiks hiks.." tangis Aila pecah saat itu juga dan langsung dipeluk sang ibu.

" Puas kamu ha? puas lihat anak kita nangis cuman karna anak gak jelas yang kamu bawa itu!"

" Dia anak ku bukan anak gak jelas!" tekan Angga dan berlalu meninggal Aila dan juga Vina yang memenangkan nya.

" Ma papa udah gak sayang Aila lagi ya hiks.. " ujar Aila disela tangis nya.

" Kamu gak boleh ngomong gitu, kamu tenang aja ya mama gak akan biarin papa kamu diambil orang lain." ujar vina.

•~~•

Dua bulan berlalu dan sekarang Rachel sudah kembali pulih setelah melewati dua bulan yang seakan waktu berhenti dalam hidup Rachel.

Rachel kembali ke tanah air setelah perdebatan panjang dengan Fael yang tak mengizinkannya kembali ke sini, tapi setelah beberapa bujukan akhirnya Fael pun mengalah demi sang kakak.

Dan selama masa penyembuhan Rachel Vero selalu berada di sampingnya meskipun tak diacuhkan Rachel sama sekali, begitu pun dengan vero yang hanya menemani tapi tak melakukan apa-apa, ia hanya duduk diam di sofa dengan waiah datarnya itu.

Saat sampai di Indonesia Rachel pun tanpa menunggu lama ia langsung berangkat ke sekolah tanpa mengistirahatkan badannya barang sejenak pun.

Rachel tersenyum melihat ia bisa kembali ke sekolah ini untuk melanjutkan beberapa misinya yang belum selesai. Saat tengah berjalan santai tiba-tiba saja ada yang menghadang Rachel dari belakang dan memegang tangannya.

Rachel pun segera menoleh dan melihat Angga papa-nya menatap penuh rasa bersalah.

Rachel menaik turun kan alisnya seakan bertanya ada apa?

" Resha kamu kenapa gak pulang? kamu kemana aja selama ini? apa ada yang buat kamu gak nyaman tinggal sama papa?" pertanyaan beruntun dari Angga membuat Rachel tersenyum miring.

" Gakpapa Resha bisa tinggal di tempat lain kok pa," jawab Rachel dengan lembut dan menyebut nama Resha. Resha adalah nama panggilan masa kecilnya, dan Resha dikenal sebagai anak ceria, ramah, yang sangat disukai banyak orang berbeda dengan nama Rachel yang menggambarkan wataknya yang keras.

" Plis Sha papa mohon kamu balik ya, papa gak mau ngulangin kesalahan papa ke kamu Sha. Papa cuman bisa nemu kamu tapi belum bisa nemu adik kamu untuk sekarang, tapi kamu tenang aja setelah ini papa akan usaha buat cari adik kamu ya." ujar Angga membujuk Rachel.

Sebelum menjawab Angga Rachel melihat Aila yang berdiri tak jauh dari mereka dengan tatapan tajamnya.

" Pa, Resha gamau ngehancurin keluarga papa sekarang. Resha gamau Aila benci Resha karena menganggap Resha yang membuat papa jauh sama Aila." jawab Rachel dengan menatap ke arah Aila yang berdiri disana.

Angga pun mengalihkan tatapannya dan melihat ada Aila yang berdiri disana.

" Kamu tenang aja, urusan Aila biar papa yang urus. Nanti papa tunggu kamu dirumah ya " ujar Angga lalu mengusap surai Rachel dan segera pergi meninggalkan area sekolah.

Rachel tersenyum puas melihat kearah Aila yang menampilkan wajah berangnya.

" Gue bakal ambil apapun yang seharusnya milik gue dari awal." batin Rachel.

Rachel melanjutkan perjalanannya menuju kelas walaupun banyak sekali bisikan setan yang menurutnya sangat mengganggu tapi tidak apa, hari ini mood nya sedang baik jadi biarkan saja mereka.

Saat Rachel memasuki kelas Nai dan Mora langsung berlari kearahnya dan memelul erat Rachel.

" Rachel Lo dari mana aja ha? gue kangen banget." ujar Nai.

" Minimal kalo mau ngilang itu ngasih aba-aba atau kabar kek." ketus Mora seraya ikut memeluk Rachel.

Rachel terdiam dalam pelukan mereka dan berpikir jika masih ada orang yang begitu menanti kehadiran nya dan takut akan kehilangan nya.

Rachel tersenyum hangat dan membalas pelukan itu seraya meminta maaf, dan tak lama kemudian bel pun berbunyi untuk mereka memulai pelajaran hari ini.

Guru tak banyak bertanya kemana dan ada apa dengan Rachel yang sudah absen selama dua minggu ini, karena itu sudah di urus kepala sekolah langsung.

Hari pertama Rachel kembali bersekolah terasa cukup tenang walaupun ada beberapa yang mengusiknya namun masih bisa diberi toleransi.

Malam harinya pun tiba dan disini lah Rachel berada yaitu di kediaman keluarga Kafindra yang tengah menikmati makan malam.

" Pa Aila boleh ngomong berdua sama papa?" ujar Aila setelah selesai makan malam.

" Ngomong apa sayang? kenapa gak disini aja?" tanya Angga.

" Emm gapapa pa, Aila cuman pengen ngobrol santai berdua sama papa aja, udah lama juga kita gak ngobrol berdua kan." balas Aila dengan senyum ceria nya.

" Yaudah nanti kamu ke ruangan papa aja ya."

Sedangkan Rachel tak berniat untuk nimbrung obrolan mereka malam ini.

Disini Aila dan juga Angga sang papa tengah mengobrol di ruang kerja.

" Ohya pa, Aila mau nyoba buat berdamai sama keadaan dan mau menerima keberadaan Rachel." ujar Aila dengan lembut yang langsung disambut senyum bahagia oleh Angga.

" Wah ini baru Aila yang papa kenal."

" Tapi ada syarat nya." lanjut Aila yang membuat Angga menunggu lanjutan dari ucapan Aila tentang apa persyaratan itu.

•~~•

Hallooo semuaaa👋
pa kabar pren?
hihi maaf banget ya baru bisa up sekarang setelah dua tahun wkwk.
aku ga bisa janji buat bakal up teratur tapi aku bakal usahain buat tetap up cerita ini ya teman-teman 🫂
Btw pas aku lihat komentar di cerita sebelumnya bikin aku semangat lagi buat nulis walaupun cuman ada beberapa orang yang mau baca cerita ini, but it's okay❤
Semoga betah-betah ya nungguin aku up!!
Lovee youu readers nunaaa❤💐

Btw 60 komentar langsung aku up!

Rachel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang