Im Sorry Ango

238 20 0
                                    

Saat dalam perjalanan pulang dari Agensi setelah bekerja hampir seharian disana membuatku lumayan lelah. Namun entah kenapa aku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Karena ini memang sudah menjadi pekerjaan yang membuatku mendapatkan apa yang selama ini kucari.

Terlebih sepertinya aku akan pulang seorang diri karena Atsushi dan Kyouka pergi untuk berbelanja bareng. Hingga meninggalkan aku seorang diri dan berjalan kaki menuju rumahku.

Karena Kunikida saat ini pergi bersama Sachou untuk menghadiri rapat penting untuk membahas kerja sama. Kerja sama antar Agensi Detective Bersenjata dengan unit Divisi Kemampuan Khusus milik Pemerintahan.

Saat dalam perjalanan pulang menuju rumah entah kenapa aku ingin melalui jalan yang tidak biasa aku lalui. Aku memotong jalan melalui sebuah gang kecil agar aku bisa sampai menuju rumahku lebih cepat dari biasanya.

Namun tengah berjalan menuju rumah tanpa sengaja aku malah menemukan sosok yang sangat kukenal. Dan dia tengah tersungkur tidak sadarkan diri di gang sempit seorang diri dengan beberapa lembar kertas yang terhampar di dekatnya.

Begitu aku hampiri ternyata dia memang orang yang benar-benar kukenal, karena dialah yang menyebabkan kematian Odasaku. Orang yang sudah ku anggap sebagai cahaya dan sudah ku anggap kakak kandung bagiku pergi dan tidak akan pernah kembali lagi.

Saat aku sudah berada disampingnya bisa kulihat wajahnya begitu pucat. Sepertinya ia terkena demam dan pingsan karena terlalu banyak bekerja. Terlebih mungkin dia juga tidak tidur dengan baik selama beberapa hari.

" cih dasar merepotkan sekali orang ini.. Ango sedang apa kau tiduran disini.. Ango ayo bangun sekarang juga.. bangun Ango.. ini bukan tempat yang bagus jika kau ingin tidur.. bukankah lebih bagus jika kau tidur di Apartementmu dibandingkan disini.." kataku sambil menepuk pipinya agar dia tersadar.

Namun Ango sama sekali tidak merespon panggilanku, saat ku sentuh dahinya lumayan panas dan tubuhnya pun sedingin es. Bahkan suara napasnya terdengar berat ditelingaku seakan dia habis berlari berjam-jam lamanya.

" kenapa kau selalu membuat dirimu sendiri kesusahan Ango.. aku tidak mengerti apa yang sudah kau lakukan hingga membuatmu jatuh pingsan.. lagipula kemana kedua pengawalnya itu.." dengusku kesal pada Ango yang masih tidak sadarkan diri.

Dengan terpaksa aku menggendong Ango dipunggungku, walaupun aku sangat membencinya. Mana mungkin aku meninggalkannya ditempat dingin ini seorang diri.

.
.
.
.
.

Setelah bersusah payah membawa Ango dibelakang punggungku akhirnya aku sampai juga didepan pintu kamar milikku.
Saat aku akan membuka pintu, gerakan tanganku terhenti saat mendengar suara Tanizaki.

" Dazai apa yang sedang kau lakukan.. dan kenapa kau bisa bersama dengan agen Pemerintah.. lalu apa yang terjadi padanya Dazai..? " tanya Tanizaki yang ternyata tidak sengaja melihatku membawa Ango.

" aku tidak sengaja berjumpa dengannya saat aku memotong jalan.. jadi daripada aku meninggalkannya sendirian dijalan, aku membawanya pulang sementara waktu.. dan kelihatanya dia pingsan karena terkena demam.. " balasku pada Tanizaki dan segera masuk kedalam kamar.

Punggungku sudah mulai agak kram karena menggendong Ango terlalu lama. Setelah membaringkan Ango ke kursi aku langsung merenggangkan otot-otot tubuhku agar menjadi lebih rileks.

" sepertinya minum bir kaleng dingin akan sangat cocok saat ini.. apalagi setelah membawa orang pingsan yang lumayan berat.. " pikirku dan berjalan menuju kulkas.

tok.. tok.. tok..

Langkahku terhenti saat akan membuka akan mengambil bir kaleng dengan enggan aku menutup kembali kulkasku. Dan pergi menuju pintu untuk melihat siapa yang sudah menggangguku saat aku mau mengambil bir kaleng.

Bungou Stray Dogs : Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang