Whiskey

143 20 1
                                    


Ango meregangkan badannya yang kaku karena terlalu lama duduk diam di kursinya itu. Sesekali menguap lalu menatap bosan pada ketiga layar komputer didepannya.

Semua pekerja sudah kembali pulang dan hanya menyisakan dirinya sendiri disana, karena masih ada beberapa berkas yamg mesti ia periksa malam ini. Dengan lincah jari-jari itu bergerak di atas keyboard untuk mengetik laporan hari ini.

" hmm sudah jam 21:30 rupanya... sepertinya aku harus pulang dan melanjutkan kembali sisanya besok.. " gumamnya sendiri lalu mensave data dan mematikan komputer miliknya.

Setelah memastikan komputer yang ada di hadapannya sudah dalam keadaan non aktif pria berkacamata bulat itu membereskan meja. Lalu merapikan beberapa barang ke dalam tasnya, lalu memakai mantel yang cukup tebal dan panjang.

" sepertinya malam ini akan turun salju.. dan lebih baik aku harus cepat agar amu tidak terjebak di jalan.. " ucapnya melangkah keluar ruangan dan mematikan saklar lampu.

Sesampainya di Lobi gedung dirinya di sapa para penjaga keamanan gedung kantor Departemen Kemampuan Khusus. Sepertinya melihat Asisten Konselor itu pulang malam merupakan hal yang biasa bagi mereka, bahkan terkadang Asisten Direktur mereka itu baru pulang pada jam 24:00 tengah malam.

Ango memutuskan untuk berjalam kaki menuju rumahnya, karena dirinya lupa memasang rantai pada ban di mobilnya. Saat akan mencari taksi untuk pulang menuju Apartement miliknya, entah kenapa Ango malah melangkahkan kakinya hingga tanpa sadar berhenti di sebuah toko minuman keras.

klining.. klining..

Sebuah bunyi lonceng berbunyi saat Ango mendorong pintu itu kedalam.

" ada yang bisa kami bantu tuan.. ? " tanya sang pelayan yang melihat kedatangan Ango.

" ah aku ingin sebotol whiskey jika boleh... "

Sang pelayan mengangguk. " silahkan ikuti saya tuan.. saya akan menunjukan rak whiskey berada.." ujar sang pelayan melangkah masuk sehingga membuat Ango memgikutinya dari belakang.

" anda ingin jenis whiskey yang mana tuan..? tipe ' Grain ' atau ' Malt ' ..? " tanya sang pelayan.

" aku ingin yang tipe Malt saja dan aku mau yang ini " tunjuk Ango pada sebuah botol whiskey bermerk ' Yamazaki's Single Malt Sherry Cask 2013 ' . " tolong di bungkuskan untukku satu.. " ujar Ango.

Sang pelayan tersenyum senang. " anda punya selera yang bagus rupanya tuan.. baiklah saya akan membungkusnya.. silahkan anda menuju ke kasir... " ucapnya lalu mengambil botol whiskey yang di tunjuk oleh Ango.

Ango pun bergegas menuju kasir dan mengeluarkan beberapa lembar uang xan menyerahkan ke kasir. Tak berapa lama pelayan tadi muncul dan menyerahkan kantung yang berisikan botol whiskey pilihannya. Ango pun melangkah keluar toko karena urusanya sudah selesai di sana, tapi dirinya masih dapat mendengar suara sang pelayan toko secara samar.

" silahkan datang kembali "

.
.
.
.
.

Keluar dari toko minuman keras Ango melangkahkan kakinya menuju Apartement miliknya. Dan di saat itu pula lah turun salju dan membuat pria berkacamata itu urung untuk membeli makanan. Padahal dirinya sama sekali belum makan dari tadi siang, namun karena turun salju semakin intens membuatnya malas untuk mencari kedai makanan.

Tak berapa lama langkah kaki pria itu kembali terhenti, dieratkannya syal yang melingkar dilehernya. Lalu menggosok Kedua tangannya untuk mengurangi hawa dingin. Di ambilnya kantung belanja yang sempat ia taruh di aspal jalanan. Sebuah kantung belanja yang berisikan sebotol whiskey lalu kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Apartement miliknya.

Bungou Stray Dogs : Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang