[8] Dilabrak

29 20 6
                                    

Assalamualaikum💜

Happy Reading^^

Jangan lupa VOTE dan COMMENT 🤗



Sekarang sudah saatnya jam istirahat, para siswa-siswi berhamburan memasuki kantin untuk memberikan asupan kepada cacing-cacingnya yang sudah demo dari tadi. Berbeda halnya dengan Lala, ia masih berada di dalam kelasnya.

"La, kantin yuk!" ajak Nadia.

"Duluan aja," ujar Lala dengan sikap dinginnya. Beginilah sikap Lala jika bersama orang baru, ia akan bersikap hangat hanya kepada orang terdekatnya saja.

"Ayok dong, La. Please," rengek Nadia menangkupkan kedua tangannya.

"Nggak." Lala masih kekeh dengan pendiriannya.

"Ayok, La. Kalo nggak ada lo, gue gak ada temennya," bujuk Nadia menarik lengan Lala.

"Oke." Akhirnya Lala mengikuti keinginan Nadia untuk pergi ke kantin.

Mereka tengah sampai di kantin. Keduanya celingukan mencari tempat duduk yang kosong, tetapi mereka tidak menemukannya satu pun, semuanya sudah penuh.

"Hey, kalian berdua lagi nyari tempat duduk ya?" tanya murid cowok yang ber-name tag Rizal Fauzi.

"Eh, i-iya," jawab Nadia gugup.

"Kalian duduk di sini aja," tawar cowok itu.

"Nggak papa, Kak?" tanya Nadia malu-malu.

"Nggak papa kok. Jangan panggil gue dengan ambal-ambal kak, gue masih kelas sebelas sama kek kalian," ujar cowok itu ramah.

"La, duduk di sini aja. Soalnya udah nggak ada bangku kosong lagi," Nadia membujuk Lala agar mau duduk bersamanya di meja itu.

"Hmm," Lala berdehem sebagai jawaban untuk mengiyakan ucapan Nadia.

"Eh, kita kan belum kenalan. Kenalin nama gue Rizal Fauzi," ucap Rizal mengulurkan tangannya ke arah Nadia. Nadia pun menerima uluran tangannya dengan senang hati. Berbeda dengan Lala, ia hanya menatap datar tangan itu.

"Gue Bagas Saputra," ucap cowok di sebelahnya Rizal.

"Aku Nadia," ucap Nadia.

"Panggilnya lo gue aja," ucap Bagas.

"Nama Lo siapa?" tanya Rizal dan Bagas bersamaan menatap Lala.

"Gue Lala," jawabnya ketus.

"Jangan ketus-ketus dong, La." Nadia menyenggol bahu Lala.

"Suka-suka dong. Jadi mau kapan makannya?" tanya Lala yang sudah lapar dari tadi.

"Tahun depan," cetus Bagas. Rizal pun menatap tajam Bagas, karena tidak menjaga image-nya di depan cewek.

"Yaudah, kalo tahun depan. Gue mau balik ke kelas," ketus Lala.

"Eh eh ... jangan dong, La. Mereka kan cuma bercanda," tutur Nadia memohon.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin makanan," tawar Rizal.

"Gue pesen Bakso sama es teh," ucap Lala.

"Gue samain aja sama Lala," kata Nadia.

"Lo pesen apa, Gas?" tanya Rizal menatap Bagas.

"Gue nggak pesen," ucap Bagas. Tanpa sepatah kata apapun lagi, Rizal pergi untuk memesan makanan. Bagas pikir, Rizal akan memaksanya untuk memesan makanan, ternyata pemikirannya salah. "Ehh ralat, pesenan gue samain aja kek mereka!" seru Bagas karena Rizal sudah jauh dari hadapannya.

Soulmate (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang