Chapter 6

3.5K 107 3
                                    


Chapter 6

Awkward situation

Atau istilah bahasa indonesianya adalah suasana canggung. Itu lah yang tengah terjadi sekarang ini.

Aku dan dia masih saja bertatap - tatapan. Dia masih dengan tatapan terkejut, aku dengan tatapan campur aduk; Marah, sedih, kaget.

Aku mengigit bibir bawahku. Setelah 5 tahun gak ada kabar tiba-tiba, yang membuatku menjadi depresi atas tidak kepastiannya hubungan kami. Dan sekarang dia ada di hadapanku.

Axel berdeham, membuatku dan dia tersadar kembali ke alam nyata. Aku pertama yang menyudahi tatapan kami, dan kembali untuk mentatap piring di depan ku kembali.

Ku dengar suara kursi berderit, menandakan kalau dia akan duduk. Aku menghela nafas yang sedari tadi ku tahan. Dan kembali memejamkan kedua mataku.

Ini bukan mimpi bina!

Wake up!

Aku mencubit lenganku untuk memastikan ini bukan mimpi, melainkan ini adalah dunia nyata. Dan dia sekarang ini berada di depanku.

"Soo kalian udah saling kenal?" Tanya axel, menaiki salah satu alisnya.

"Hm, kita temen waktu sma dulu," ucapku dengan tenang, ntah bagaimana aku bisa memalsukan suaraku supaya tenang.

"Yeah, we're really good friend" tambah dia sambil menatapku. Kembali lagi kami saling bertatapan untuk beberapa detik.

"Permisi, ini pesanannya," Ujar waiter seraya menaruhkan makanan kami di meja.

"Makasih mbak," Ucap kami semua bersamaan. Dalam hati aku sangat berterima kasih kepada mbak waiter ini, karena sudah agak sedikit mencairkan suasana canggung di meja kami.

Kami pun menyantap segera menyantap makanan masing-masing. Axel, Aldo, Fian, dan Jamie larut dalam percakapan mengenang masa-masa kuliah mereka. Sedangkan dia dan aku larut dalam pikiran masing-masing.

"Tumben lo diem aja, kal. Biasanya dari kita ber 4 lo yang paling cerewet." Heran Aldo tiba-tiba. Membuat axel,jamie,dan fian berhenti berbicara dan mengalihkan perhatian mereka ke dia.

Dia hanya tersenyum tipis dan tertawa kecil.

"Mungkin Kalva lagi sariawan kali," Goda jamie, membuat yang lain tertawa.

"By the way, lo berdua kelihatannya capek. Habis dari mana kalian sebelumnya?" Tanya aldo tiba-tiba, membuat aku dan axel jadi pusat perhatian.

"Mestinya bukan darimana,do. Tapi habis ngapain," Timpal jamie dengan senyum jahil merekah di wajahnya.

Fian yang kebetulan duduk di sampingnya langsung memukul kepala jamie, "Dasar otak mesum,"

Jamie mengelus-elus bagian kepala yang di pukul jamie tadi. "Kan 'ngapain' itu bisa aja mungkin mereka abis olahraga, bukan berbuat mesum aja. Otak lo tuh yang mesum."

Aku hanya menggelengkan kepala ku melihat tingkah laku Fian dan Jamie yang ber adu mulut seperti anak tk.

"Kita berdua abis dari Bandung," Ujar axel.

"Bandung?" Seru dia dengan nada tidak percaya.

Axel mengangguk, lalu dia ber alih menatapku. Sama seperti axel aku pun juga ikut mengangguk kan kepala ku.

"A little birdy told me, katanya beberapa hari yang lalu lo berdua dinner bareng sama ortu masing-masing?" Tanya Jamie yang membuat ku heran. Tau dari mana dia?

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang