Meet ?

9.5K 541 30
                                    

Love story - Taylor Swift
.
.
.
.
.
.
.

'Romeo, take me somewhere we can be alone

I'll be waiting, all there's left to do is run

You'll be the prince and i'll be the princess

It's a love story, baby just say 'YES' '

Pffftt..

Love story ?

Sakura menertawai pikiran bodohnya yang melanglang buana ketika mendengar lagu itu lewat headset yang bertengger di telinganya. Lagu yang baru-baru ini viral itu menjadi playlist dadakannya karena tiba-tiba saja, sahabat konyolnya memasukkan lagu itu ke daftar lagu yang sering diputar. Sakura tak memperdulikan itu. Nadanya lumayan enak. Tapi, liriknya bikin Sakura mual.

Hari yang panas untuk berjalan kaki. Langkahnya pelan karena sudah memasuki kompleks dimana dia tinggal. Dengan memakai jumper kedodoran dia sesekali menyapa pada tetangga yang kenal dengannya. Menjawab basa-basi ibu-ibu yang sekedar bertanya seperti 'pulang sendiri, sakura ?' atau 'kemana rubah pirang mu ?aku ingin mengadunya dengan akamaru'  maaf, itu kiba, dan akamaru adalah anjingnya. Rubah pirang adalah sahabat sepopok sakura, namanya Naruto. Dia setahun lebih tua darinya. Dia juga merangkap sebagai tetangga. Rumahnya yang berada tepat di samping rumah Sakura menjadikkan mereka dekat sejak sakura masih dalam kandungan.

Suasana jam 2 siang di komplek nampak sepi karena semuanya berada dalam rumah masing-masing. Sakura santai saja karena sudah terbiasa pulang sekolah jalan kaki. Karena dekat. Kadang dia juga berangkat bersama Naruto, berboncengan dengan motor maticnya. Tapi, terkadang mereka pulang sendiri-sendiri, karena mereka tidak pada sekolah yang sama.
Sakura masih menggumamkan lagu yang masih terus berputar di ponselnya. Sampai..

Seseorang mencegatnya. Menghalangi jalan, nampak terburu-buru. Dan lihat itu, wajahnya bagai romeo dalam impian Sakura. Wajahnya yang basah dengan keringat, begitupun baju seragamnya yang dilapisi jaket hitam.

Melihatnya. Membuat Sakura langsung mengingat penggalan lagu milik Taylor Swift, yang entah secara kebetulan terdengar mengalun di telinganya.

'You'll be the prince and i'll be the princess. .'

" Tukar."

Sakura masih cengo melihat pandangan di depannya hingga menggumamkan kata 'i do' dengan wajah tidak senonohnya. Memangnya siapa yang kau pikir melamarmu, Sakura ? Bangun!

Cowok itu berdecak kesal tanda tak sabar. Dia langsung saja melepas jaketnya. Lihat hidung Sakura. Eh

"Eh.. Ehh... "

Sakura terkejut bukan main saat dia melepas jumper Sakura dengan paksa. Tak memberi waktu Sakura untuk mimisan. Lalu memakaikan jaket miliknya pada Sakura. Sakura menurut bagai kebo dicocok hidung. Sedangkan dia secepatnya memakai jumper milik Sakura. Wangi cherry langsung tertangkap indra penciumannya. Bagus.

"Dimana rumah Naruto?" tanpa basa-basi dia langsung bertanya. Memutar mata tak sabar saat Sakura belum merespon sampai menanyakannya sebanyak tiga kali. Setelahnya dia menunjuk salah satu rumah yang berjarak tiga rumah dari tempatnya berdiri. Tanpa membuang waktu, Dia, Sasuke maksudku, lagsung tancap gas meninggalkan Sakura dengan berjuta pertaanyaan di kepalanya. Seperti 'kau ingin makan apa  nanti , suamiku ?'

Bangun woy.. ?!!

Sakura masih bengong sambil menciumi jaket kebesaran yg di pakainya. Tak peduli, ucapan pemuda itu yang mengucapkan ' maaf dan semoga kamu baik-baik saja setelah ini'. Sakura tak mengerti, tapi menurutnya itu so sweeett.. Aww..

THE SWEET REBEL (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang