Tangled

3.1K 433 22
                                    

.
.
.
.
.

"Wahh... Kau menakjubkan Sakura. Siapa gadis di kota ini yang tidak mengenal Sasuke. Si pangeran yang sempat hilang. " Ino, salah satu sahabat Sakura yang paling dekat. Menjelaskan lagi tentang seseorang yang sejak dua hari lalu menjadi topik pembicaraan di kelompok mereka karena kejadian yang dialami Sakura.

"Aku." jawab Sakura judes. Mereka sedang berjalan pelan menuju ke arah lapangan, untuk melaksanakan upacara. Hari senin yang menyebalkan, eh ?

"Kau kan sedikit tidak normal. Tapi, awalnya kan kau juga sempat tertarik padanya. Jangan munafik, sayang. " ujar Tenten yang tiba-tiba muncul di belakang Ino dan Sakura dengan di gandeng oleh Hinata yang tersenyum manis. Sudah paham kan, bagaimana Naruto tergila-gila ?

"Kesalahan pertamaku. Dan ku harap tidak terulang. "

Ino dan Tenten mencibir. "Omong kosong."

Sakura memutar bola matanya. "Berhentilah menggodaku teman-teman, tingkat moodku sedang berada paling bawah sekarang. " ucap Sakura kemudian mulai ikut berbaris diikuti ketiga temannya itu.

"Ya, baiklah. Hey, lihat arah jam dua !" Tenten menunjuk arah dengan dagunya. Ketiga gadis lainnya menoleh pada arah yang ditunjukan Tenten.

Disana sedang berjalan bergerombol beberapa siswa laki-laki menuju ke arah lapangan. Kehadiran mereka tak pelak membuat lapangan jadi ajang berbisik-bisik masal yang didominasi kaum hawa. Dan, seluruhnya sepakat dengan kata 'tampan','keren','menajubkan', dan 'sayang sekali' saat dua orang terakhir mengikuti gerombolan itu memasuki lapangan. Karena alasannya ada disebelah Sakura. Yah, lihat itu. Ino maksudku. Dia kekasih Sai. Salah satu anggota dari kelompok kakak kelas populer itu. Sakura memutar mata bosan saat melihat Ino tersenyum angkuh. Memang sejak MOS, Sai sudah mengincar Ino, membuat Ino menjadi bulan-bulanan kakak kelas karena merebut incarannya. Dan, dengan berbagai hal yang di lewati, dua bulan setelahnya, mereka memberi kabar official.

Semua bisik-bisik berhenti ketika upacara dimulai. Berjalan lancar dari awal hingga akhir, tak ada sesuatu yang mengganggu, hanya ada beberapa siswi yang pingsan karena lupa belum sarapan, atau yang pura-pura pingsan karena ingin di gendong oleh kakak kelas tampan bernama Menma yang mendapat giliran bertugas. Tapi, nampak mulai bangun ketika akan di gendong oleh Lee, kakak kelas yg kebetulan juga disana. Sakura sering berfikir apakah Menma dan Naruto saudara yang terpisah, karena wajah mereka benar-benar mirip, awal-awal dulu juga Sakura sempat kaget, karena mengira Naruto pindah sekolah. Tapi, melihat perilakunya. Sakura tau, mereka jauuuuuhhhh berbeda. Bagaimana Sakura tau ?
Tentu saja karena Menma pernah menyatakan cinta padanya. Oh.!
.
.
.
.

Kelas Sakura nampak hening. Karena sedang terjadi pembahasan PR fisika yang diberikan oleh guru yang bernama Asuma. Siapa yang tidak mengenalnya. Guru killer dengan sejuta pesona lidah yang tajam. Jangan pernah membuat keributan saat beliau mengajar, kau akan tau akibatnya. Jadi, biarkan Sakura saja yang mencobanya.

Moodnya sedang baik karena dia ingat sudah mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru Asuma, meskipun minta tolong-baca maksa- Naruto untuk mengerjakannya. Bukan apa-apa, guru Asuma ada dalam daftar dimana jangan pernah mengacau di kelasnya dan jangan pernah lupa mengerjakan PR yang di berikannya. Ingat!

Saat sedang membolak-balik buku tulisnya, mood Sakura anjlok saat melihat ada coretan nama Sasuke disana. Sasori bangke!. Tanpa sadar Sakura meremas buku tulisnya dan membantingnya ke meja. Membuat seisi kelas memandang takjub padanya dengan pikiran yang serupa. 'Wah, habis kau Sakura.'

Memandangi satu persatu teman sekelasnya yang menatap horor sekaligus bersimpati padanya, kemarahannya menguap begitu saja digantikan dengan rasa cemas. Dengan takut-takut Sakura menatap guru Asuma yang pandangan matanya sudah terkunci padanya.

THE SWEET REBEL (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang