Official ???

2.2K 364 25
                                    

Happy reading
(♥ω♥*)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Pergilah, bodoh. Aku pulang dengan Naruto saja."

Sasuke hampir tuli mendengar Sakura yang berteriak dengan microphone. Naruto pun begitu kesal menutup telinganya. Untung saja Hinata ke toilet. Jika tidak, mungkin gendang telinganya akan pecah juga.

Sasuke gemas bukan main melihat Sakura getol sekali tak ingin pulang dengannya. Yah, memaksa cewek satu itu memang butuh kesabaran. Apalagi dia tidak mau. Susah sekali.

Katakan saja dirinya akhirnya di tolak oleh seorang gadis untuk pertama kalinya, tapi siapa peduli, mengingat apa yang tadi malam di lakukannya pada gadis itu. Heh! Lihat itu. Bekasnya saja masih ada di lehernya meski samar.

"Ibu mengundangmu juga besok." Ucap Sasuke seraya melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul tiga sore.

Sakura menoleh malas. Sebenarnya enggan berucap. "Aku akan datang, jadi pulanglah."

Sasuke tetap tak bergeming, membuat Sakura berfikir mungkin batu milik Patrick star, masih bisa di ajak bicara ketimbang dia. Yah, mengingat, batu itu menang melawan siput milik Spongebob dan Squidward. Helloowww ?

"Kau akan berboncengan bertiga lagi dengan Dobe? Kau macam cabe-cabean. "

Oh, Astaga.

Lihat mata Sakura dan Naruto yang hampir melompat keluar. Jika saja Naruto tidak menahannya, mungkin Sakura akan melemparkan mic ke wajah tanpa beban itu.

"Pulanglah, Teme. Sakura akan pulang denganku, lagipun Hinata akan di jemput Neji." Ucap Naruto kemudian.

.
.
.
.

Naruto nampak rapi berdiri di samping mobilnya dengan kemeja dan celana panjang, rambutnya yang terbiasa berantakan pun di beri pomade agar rapi. Yah, meski tak mengajak Hinata, dia harus rapi dong untuk acara ibu sahabatnya itu.

"Naruto, jangan lupa kunci pagarnya. Seichi sedang kencan!" seru seseorang dari lantai atas.

Naruto mendongak dan tersenyum. "Iya, ayah."

"Hai paman."

Keduanya menoleh dan mendapati Sakura yang nampak cantik mengenakan dress selutut berwarna peach dengan aksen pita di pinggang, riasan tipis dan rambut pendeknya di biarkan terurai dengan jepit di sampingnya membuatnya terlihat manis.

"Kau seperti punya kepribadian ganda." Ucap Naruto dengan pandangan tak percaya. Sakura hanya berdecak malas.

"Aku belum dapat oleh-oleh dari paman !" tuntut Sakura pada Minato yang di balas dengan senyum unjuk gigi.

"Besok saja Sakura, Kushina belum bisa pulang, aku akan menjemputnya besok." Serunya kemudian.

Naruto menjitak kepala Sakura. "Tak tau malu, kau." Gerutunya yang langsung menuju pintu kemudi dan membukanya. Melambai pada ayahnya dan masuk.

Bersungut-sungut, Sakura nampak manyun. "Ku kira bibi sudah ikut pulang. Kalau begitu, sampai jumpa paman." Pamitnya kemudian.

Minato tersenyum sambil melambaikan tangan juga. Memandangi mobil itu melaju, hingga tak nampak karena terhalang pohon mangga milik tetangga.

.
.
.
.
.

Lagu milik band Avenged sevenfold berhenti mengalun ketika mobil berhenti di sebuah pekarangan rumah yang sangat diingat Sakura. Melihat garasi, membuatnya mengingat saat itu. Oh, tidak. Jangan lagi.

THE SWEET REBEL (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang