Into The Bone

2.6K 419 17
                                    

.
.
.
.
.
.
Tiinn

Tiinn.!!!!

Kiba dengan seenak bokong akamarunya, mencegat Sakura dan Hinata dengan motor matic hitam yang dikendarainya saat sampai di pintu gerbang sekolah. Membuat beberapa anak mendengus kesal karena menghalangi jalan. Sebut saja salah satunya adalah Shino. Dengan entengnya dia menggeplak kepala Kiba dan berlalu sambil membetulkan kacamata hitamnya. Untung dia tidak menaruh beberapa serangga dalam tubuh Kiba. Mengingat dia selalu membawa beberapa serangga dalam tasnya. Mungkin semacam syarat pesugihan. Entahlah.

"Dasar jangkriikk!" maki Kiba dengan kesal, tapi, tetap minggir daripada di gilas oleh Choji yang tengah berlari keluar mengikuti Ino yang sudah ditunggu oleh Sai.

"Mau bareng, nggak?" tanya Kiba. Jangan bingung dia menawari siapa, karena Neji sudah di dalam mobil hitam yang terparkir didepan sekolah, sedang menunggu Hinata.
Sakura akan membuka mulutnya untuk menolak, tapi, bayangan para hyena tiba-tiba melintas.

"Bareng, woy!" seru Sakura saat Kiba menyalakan motornya.

"Ah, Sakura, aku pulang dulu, ya. Sampai jumpa besok." pamit Hinata lalu masuk ke dalam mobil. Dan mobil pun melaju dengan lambaian tangan Neji pada Sakura dan Kiba.

Kiba menyerahkan helm pada Sakura yang langsung di pasang. Sakura akan naik ke boncengan ketika Kiba tiba-tiba menyapa orang di belakang Sakura.

"Yo, Garaa,Sasuke, dan pemalas." sapanya dengan mengadu tos dengan Garaa, mendengus diabaikan Sasuke, dan dihadiahi tatapan malas dari Shikamaru, seseorang yang datang bersama Sasuke.

Sakura nampak tak nyaman dengan situasi ini. Mengingat, dia sampai hampir di keluarkan dari sekolah karena dikira hamil betulan. Spekulasi macam apa itu? Tengkuk Sakura mendadak panas, dan tak tau kenapa. Menengok sajalah kau ke belakang. Lihat tatapan dua orang itu. Eh..

"Ayo Sakura, cepat naik. Kita pulang dulu gaesss..." Kiba yang entah sengaja atau tidak. Malah membuat Sasuke ingin mencekiknya karena akan membawa gadisnya pergi.

Sakura enggan menanggapi salah seorang dari mereka, daripada dia mengamuk disini, lebih baik pergi dan jangan urusi dia. Bahkan menoleh pun tak mau.

"Hati-hati Sakura." ucap Garaa mendadak. Membuat semuanya menatapnya horor. Lihat wajah Kiba. Pfffttt...

"Yang menyetir aku Garaa. Harusnya kau mengkhawatirkan aku juga."

Garaa tampak mau muntah. Sakura memutar bola matanya malas. Oh, jangan lupakan Sasuke. Tatapannya tak bisa di artikan.

"Astaga!"

Sakura tersentak maju saat Kiba tiba-tiba memainkan gas motornya. Kiba terkekeh. Sakura spontan menarik kerah belakang baju kiba hingga dia tercekik. "Mau mati kau ?" seru Sakura geram.

Tanpa banyak bacot, Sasuke menyeret Sakura turun dari motor Kiba, meninggalkan si empunya menuju ambang semaput.

"Pulang denganku saja." ucap Sasuke segera membuka pintu mobil yang baru tiba dan memasukkan Sakura yang masih menggunakan helm dengan tampang bloon tak tau harus berbuat apa. Dan Sasuke masuk lewat pintu satunya dan segera Meminta supirnya untuk segera jalan. Meninggalkan beragam pertanyaan di benak siswa siswi yang tersisa. Begitupun Garaa dan Kiba.

"Bangke Sasuke!" Umpat Shikmaru yang tertinggal. "Masak iya, jalan kaki. Kurang ajar. Gak bawa tas lagi. Ohh, Gawat." setelah meracau tal jelas, Shikamaru mengetik sesuatu pada ponselnya. Lalu naik ke boncengan motor Kiba yang sudah sadar. Menggeplak kepala helm Kiba dan menyuruhnya untuk mulai menjalankan motornya.

"Jalan pemilik anjing, antarkan aku ke sekolah." katanya enteng.

Kiba menoleh ke belakang dengan kesal. "Jalan kaki saja sana! Atau minta antar Garaa-Eh, macam hantu dia." gumam Kiba saat sudah mendapati Garaa tak disana.

THE SWEET REBEL (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang