Test

1.8K 287 30
                                    

Happy reading
(*'∀'*)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Sakura kini tengah berkutat dengan lembar ujian yang sudah dipandanginya sejak tadi. Bukan karena susah, tapi, karena terasa begitu mudah dan entahlah, dia tertawa. Benar-benar tertawa di tengah ujian. Membuat suasana hening di kelas mendadak horor.

"Ada yang lucu, Haruno?"

Sakura kicep dan kembali menunduk untuk mengerjakan soal yang sudah di pelajarinya bersama pacarnya beberapa minggu yang penuh cobaan itu.

Sungguh, kenapa dia tidak bertemu dengannya sejak dulu saja. Dia tersenyum, diam-diam berjanji untuk mentraktirnya makan setelah ini.

"Ahaha.."

"Haruno ? Kau sudah selesai ?"

Sakura mingkem dengan khidmad. Lalu nyengir ke arah guru Asuma yang menatapnya bingung.

"Sudah pak, saya boleh keluar ?"

"Apaaaa ???!!"

Sakura memandangi semua teman sekelasnya yang menatapnya tak percaya. Begitupun guru Asuma.

"Kenapa kalian ?" tanya Sakura polos.

"Ya, silahkan keluar jika sudah selesai, Haruno." Ucap guru Asuma.

.
.
.
.
.

"Ra ?"

Sakura menoleh, mendapati Gaara yang berjalan di belakangnya. Sakura tersenyum, membiarkan Gaara mengikutinya dan berjalan di sampingnya.

"Keluar lebih dulu saat ujian fisika ?" tanya Gaara penasaran.

Sakura nyengir lagi, "hehe, iya. Biasanya saja mepet banget waktunya, ini malah kelebihan banyak. Gak sia-sia minta tolong Sasuke."

Gaara tersenyum mahfum. Memandangi Sakura dalam diam. Seandainya saja- stop, jangan terlalu banyak mengandaikan banyak hal. Lakukan apa yang bisa kau lakukan untuk sekarang. Masa depan tak ada yang tahu.

"Ra ?" panggil Gaara.

"Hem ?"

Sakura berhenti dan menoleh ke belakang dimana Gaara berhenti beberapa langkah darinya dengan penasaran.

"Kamu bisa ditikung tidak sih ?"

"Apaaaa ?!"

.
.
.
.

Oke.

Sakura kini duduk dengan perasaan tak nyaman di kantin sambil meminum jusnya. Melirik sesekali ke arah Gaara yang tak pernah lepas memandangnya sejak tadi. Membuat suasana canggung yang begitu terasa.

Uhh. Tidak nyaman sekali.

"Udahlah kak. Jangan mantengin aku terus. Risih." Ucapnya sedikit tak enak.

Gaara hanya terkekeh, "maaf. Hanya saja, kau membuatku tak bisa berpaling darimu."

Mampus.
Taruh dimana tadi jantung cadanganmu, ra?

"Sejak kapan kak Gaara jadi terang-terangan begini?"

"Aku sudah terang-terangann sejak lama. Kau saja yang tidak pernah peka." Jawab Gaara enteng.

Ohokk!
Nancep in the kokoro kan.

"Ah, ya. Maaf kalau begitu." Gumam Sakura dengan wajah kelewat malu, mengumpat terus-terusan dalam hati.

THE SWEET REBEL (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang