Because of Him

2.2K 358 19
                                    

Happy reading
♥(✿ฺ´∀'✿ฺ)ノ
.

.
.
.
.
.
.

"Ra... Sakura.. !"

Seseorang mencubit pipi Sakura dengan sepenuh hati. Membuat Sakura terbangun dari bengongnya yang sangat nikmat barusan. Pasalnya, dia hampir nyemplung ke kolam ikan depan kelasnya karena asyik berkhayal yang iya-iya.

Sakura hanya mengusap pipinya dengan kasar, dan kembali berjalan ke arah yang benar tanpa membalas, yang justru membuat Tenten dan Ino kena serangan jantung.

Ino dan Tenten saling pandang bingung. Tak tau harus berkata apa. Pasalnya sejak dia datang tadi, Sakura sudah membuat mereka heboh dengan wajahnya yang semerah tomat, dan ehm, Ino tanpa sengaja menemukan bekas cipokan di lehernya.

Beeehhhh.!!!!

"No, Ino. Seberapa sering engkau Cipokan sama Sai ?"

Brak!?

"Cukup, pink. Berhenti menanyakan hal pribadi seperti itu!" Ino nampak kesal karena sudah ketiga kalinya Sakura menanyakan hal yang sama.

Sakura hanya mengerucutkan bibirnya tanpa ada niatan tersinggung. "Aku hanya bertanya, babi bodoh. "

Tenten yang sejak tadi memperhatikan nampak mahfum "Kau cipokan sama Sasuke?"

Oh.
Lihat itu, hanya menyebut namanya saja, Sakura langsung tegang macam kena kutuk jadi batu. Dan lihat wajah malu-malunya itu, Ino gemas sekali ingin menggeplak kepalanya.

"Emang udah kamu kasih jawaban belum?" tanya Hinata kemudian.

Heh?
Sakura langsung pasang wajah bingung. "Eh lho. Iya ya, aku kan belum bilang iya jadi pacarnya."

Pletak!!

"Bego'!!!!!!??"

Sakura meringis mendengar Ino dan Tenten yang meneriakinya.

"Kenape lu mau aje dicipok, markonah?" Tenten rasanya akan habis kesabaran melayani temannya satu ini.

"Lhaa.. Gak tau. Rasanya enak sih." Jawab Sakura polos.

Bangs*t !

Ino dan Tenten langsung menghajar Sakura dengan buku yang mereka pegang, membuat Sakura berteriak, dan Hinata yang kelabakan mencoba melerai.

***

Sasuke berjalan pelan dengan senyum tipis yang  tersungging dibibirnya. Membuat si bocah Nara dan Juugo sedikit melambat di belakang karena tiba-tiba sekeliling Sasuke penuh dengan bunga. Ada yang putih dan ada yang merah, tapi lebih banyak pink. Dan bagi Juugo dan Shika, itu tidak bagus, karena membuat eneg.

"Hai, Sasuke."

Sasuke menoleh dan mendadak bunga-bunga khayalannya hilang. Shika dan Juugo menghembuskan napas lega.

"Hn."

"Kau ada acara tidak pulang sekolah?" tanya Shion yang tetiba muncul itu.

"Ada."

Shion nampak kecewa. "Tapi, hanya sebentar kok, bantu aku mencari kado untuk bibi Mikoto. Kau ingat besok ulang tahunnya, bukan? Dan aku ingin bertanya pendapatmu."

Sasuke tampak berpikir. Dirinya pun belum mencari kado untuk ibunya. Tapi..

"Pergi sendiri saja, ibu tidak pernah menolak hadiah dari siapapun. Aku akan cari sendiri." Sasuke langsung pergi meninggalkan Shion yang tampak gemas setelahnya.

THE SWEET REBEL (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang