19. DICULIK

153 23 2
                                    

Sela pulang setelah hujan mulai reda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sela pulang setelah hujan mulai reda. Genangan air masih terlihat di sepanjang jalan menuju ke rumahnya. Hujan yang turun sekitar setengah jam dengan intensitas yang cukup deras mampu membuat cuaca terasa dingin.

Gadis itu telah memutuskan untuk berdiam diri di kamarnya setelah dirinya sampai di rumah nanti. Rencananya untuk tidur sepanjang hari ini harus tetap ia lakukan. Jika pun ibunya menyuruh dirinya untuk pergi mengantar kue lagi, atau ke manapun itu, Sela berdoa agar hujan kembali turun.

Begitu memarkirkan motornya di garasi, gadis itu lantas berjalan memasuki rumah. Ibunya duduk menghadap televisi dengan remot yang digenggam erat, seakan takut jika benda itu akan diambil oleh orang lain.

“Udah pulang kamu?” Pertanyaan tersebut membuat langkah Sela terhenti tepat di belakang ibunya.

“Belum, Ma. Sela masih neduh di jalan.” Sela melanjutkan langkahnya menuju kamar tanpa menghiraukan balasan ibunya.

“Huh! Empuk banget sih kasur gue,” gumam Sela ketika sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur. Setelah melepas jaket yang ia kenakan tadi, gadis itu langsung masuk ke dalam selimutnya dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut tebal miliknya.

Baru saja meraih ponsel yang semula ia letakkan di atas nakas, suara Bu Ratna yang nyaring tiba-tiba terdengar.

“Sela, uang kurangnya kue dari Bu Santi udah 'kan?”

“Udah, Ma!” jawab Sela tanpa bergerak sedikit pun dari posisinya semula.

Setelah merasa tak ada tanda-tanda ibunya akan bertanya lagi, Sela memilih untuk memejamkan matanya. Suara rintik air kembali terdengar sayup-sayup berjatuhan di atap rumahnya. Dan sepertinya tidur memanglah pilihan terbaik untuk menikmati suasana hujan ini.

Lima menit Sela belum juga terlelap ke dalam mimpinya. Meskipun kedua matanya terasa sangat berat, namun tubuhnya seakan masih ingin terjaga. Hingga tiba-tiba suara notifikasi dari ponsel miliknya membuat gadis itu kembali membuka kedua matanya.

Tangannya meraih ponsel di nakas dan kemudian menyalakan layar hitam itu. Begitu membuka lock screen, matanya membulat saat melihat sebuah pesan dari nomor yang tidak ia simpan. Jarinya dengan cepat menyentuh pesan tersebut hingga kemudian masuk ke dalam aplikasi WhatsApp.

+62895369XXXXX
Tas lo ketinggalan di rumah gue

“Astaghfirullah!” pekiknya keras setelah membaca pesan tersebut.

Sela bahkan sampai terbangun saking terkejutnya melihat pesan tersebut. Posisinya kini terduduk di atas kasur dengan mata yang masih membulat terkejut.

“Kamu kenapa, Sel?” tanya Bu Ratna yang suaranya terdengar ke telinga Sela.

Gadis itu lantas menggelengkan kepalanya dan segera menjawab pertanyaan ibunya agar tidak timbul pertanyaan lainnya.

Shitty Dare✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang