Nikmati saja duka yang kini kau rasa, sebab kelak mungkin ia akan menjelema menjadi sesuatu yang begitu bermakna.
Maka syukurilah!BRUISES💔-
.
Menatap lurus kedepan dengan kedua tangan yang menopang dagu, menatap nyalang sepuluh paper bag di atas meja kontrakannya. Rasanya apri masih belum habis pikir, dia baru saja menemui pria bernama kevin itu.
Dan dia baru saja membelanjakan uang pemberian dari pria itu. Dan itu kerena masalah koper yang di buang. Yang benar saja sekarang apri terjebak di dalam situasi yang rumit.
Pertama dia akan bekerja dengan pria itu. Kedua dia akan bertemu setiap hari dengan pria itu. Ishh... ' apri meringis dalam hati. Kenapa dia harus bertemu pria pemarah seperti itu.
Belum lagi apri juga belum tahu pria itu akan memberikan pekerjaan apa padanya.
'Ayolah pri.. Lawan pria yang bernama kevin itu, dia cuma pria, dan itu bisa kau atasi'. Apri bergumam dalam hati sambil terus menatap beberapa paper bag itu.
Tiba-tiba suara gaduh terdengar di luar sana. Apri bisa menebak pasti itu eca, gadis itu selalu terdengar grasak grusuk, dan pasti tadi pagi dia datang mencarinya, apri baru sadar kalo dia tidak membawa ponsel nya tadi pagi.
Dan benar saja ketika apri pulang melihat ponselnya yang tergeletak di atas kasur, beribu panggilan dari gadis itu sudah memenuhi notifikasi ponselnya.
"Apri! Kau sudah pulang, tadi pagi ku mencarimu, baru saja aku ingin pergi kekantor polisi untuk melaporkan kehilanganmu, tapi karna waktunya belum duapuluh empat jam jadi aku memutuskan untuk melihat kembali kontrakan mu.. Dan benar saja kau ada, huh! Syukurlah.. " Cecer eca mondar mandir tidak jelas di depannya.
Apri yang melihat itu hanya bisa memijat dahinya, baru beberapa hari dia bersama eca, dan kepalanya ini sudah ingin meledak. Eca selalu berlebihan dalam setiap hal.
"Aku sampai pusing memikirkan mu, aku beberapa kali menelpon mu, tapi kau tidak mengangkatnya, kau tau pri... Aku dari tadi pagi belum juga memakan sesuatu sampai aku bekerja pun tidak pokus karena memikirkan mu... ".eca masih saja dengan ocehannya tapi kali ini dia sudah duduk di sisi apri seraya menghentak hentakan kakinya.
Apri benar-benar pusing, melihat tingkah eca, dia gadis cantik tapi berbanding terbalik dengan sikapnya ini.
" Yatuhan.. Perutku sampai belum di isi apapun... Oh! Aku lupa aku sempat makan siang... "Eca terlihat berpikir. " Oh.. Tapi itu tidak banyak apri! Kau harus tau itu.. "Katanya lagi dengan wajah innocent nya.
Bagaimana apri tidak pusing, dia bilang tidak makan tapi, dia makan siang!
"Oh iya, Kau kemana..? "Akhirnya eca berucap dengan kata yang seharusnya.
Apri menghala napasnya dalam. Seraya membenarkan posisi duduknya.
" Kau panas ca? "Tanya apri seraya mengecek suhu di dahi eca.
Eca berdecak, " Kau pikir aku gila, karena mencari mu.. "
"Siapa tahu. ".apri menaikkan bahunya acuh.
" Ishh.. Tega! "Eca bersidekap lalau dia baru menyadari ada banyak paper bag di atas meja. " Hah! Kau habis mencuri dimana.. "Ucapnya dengan mata yang membulat menatap paper bag itu.
Lagi-lagi apri memijat dahinya.
" Dari orang kaya. "Jawab apri enteng.
"Apa!! " Eca terlihat panik, dan langsung berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUISES [SELESAI]✔
Fanfic"Tentang takdir yang tidak dapat diubah" APRIYANI RAHAYU ✅ KEVIN SANJAYA ✅ Seorang gadis yang mempunyai masa lalu yang kelam! terpaksa harus merubah penampilannya menjadi seorang gadis tomboy dan bersikap berani pada siapa pun. Tapi siapa sangka sik...