Mengapa harus sekarang, disaat aku merasakan kesembuhan menghampiriku.
-BRUISES💔
.
Takut, sangat takut. Apri yang duduk penuh cemas di kursi penumpang di sisi kevin. Terlihat penuh ketakutan. Wajahnya pucat, tangannya gemetar. Dan kevin tau jika wanitanya itu tengah terserang rasa khawatir depresi nya.
Dengan kecepatan penuh kevin melajukan mobilnya, membelah jalanan ibu kota. membawa gadis itu ke apartemen nya saja, Tadinya kevin berniat untuk membawa apri ke kontrakan nya. Tapi di sana ada tantenya apri, kevin takut membuat tantenya itu semakin cemas melihat keadaan apri yang kembali kambuh.
"Sayang... Tenang ya. " Kevin mengusap punggung tangan apri. Sedangkan gadis itu masih terus gemetar dengan mata yang sembab menatap lurus kedepan.
Lagi-lagi pertanyaan penuh keinginan tahunnya atas apa yang sebenarnya terjadi menimpa apri di masa lalunya datang. Tapi kevin harus menahan semua itu, dia terlalu takut jika mencari tau sendiri jadi kevin lebih memilih membiarkan apri sendiri yang menceritakan kisahnya itu.
Kini kevin tengah memapah apri masuk kedalam unit apartemen miliknya. Mendudukkan gadis itu di sofa. Sedangkan apri masih terlihat diam saja, tanpa mengucapkan sepatah katapun pada kevin. Entah apa yang tengah gadis itu pikirkan.
Kevin menghembuskan napasnya seraya memandangi wajah sendu apri. Kevin berjongkok di depan gadis itu, lalu menggenggam erat kedua tangan apri yang terasa dingin.
"Sayang... " Kevin menelan ludahnya susah payah,".. Maafkan aku seharusnya tadi mengantar kamu ke toilet mungkin saja kamu gak akan seperti ini. Maaf ya.. "Ucap kevin penuh penyesalan.
Apri yang mendengar ucapan kevin pun, hanya bisa meneteskan air matanya. Kenapa dia sesusah ini untuk berkata jujur pada pria di hadapannya ini. Apri takut, sangat takut. Baru saja dia merasakan rasa cinta yang baru tapi malah harus di rusak oleh masa lalu yang menyakitkan itu.
Mengapa dia sesulit itu untuk bisa lupa akan kejadian ini, mengapa?
Kevin melihat itu, melihat wanitanya itu menagis dalam diamnya. Kevin bangkit lalu duduk di sisi apri, memeluk gadis itu kedalam dekapannya, memberikan kehangatan yang mungkin saja bisa menenangkan pikiran apri kini.
"Lupakan ya.. Apapun yang terjadi lupakan, jika kamu masih mengingat kisah menakutkan itu lupakan. Karena jika kami terus mengingatnya kamu akan semakin kesakitan sayang... "Ucap kevin masih mendekap apri, seraya mengecup muncak kepala gadis itu.
Tess..
Lagi air mata bodoh itu menetes tak tahu malu. Apri memang terlalu lemah jika sudah mengingat soal kisah bodohnya itu. Apa perlu apri menceritakan itu semua pada kevin. Tapi lagi-lagi ketakutan menghampiri pikirannya. Apri takut kevin akan pergi meninggalkan nya.
"Aku pernah bilang bukan, apapun masa lalumu aku akan menerima kamu seutuhnya, menerima kamu apa adanya. Mau kamu seperti laki-laki mau kamu tomboy kek terserah. karena aku nerima kamu apa adanya, karena aku maunya kamu." Jelas pria itu masih mendekap apri.
Apri semakin terisak seraya membalas pelukan erat kevin, dia menenggelamkan kepalanya di dada bidang pria itu sehingga bisa mendengarkan detak jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUISES [SELESAI]✔
Fiksi Penggemar"Tentang takdir yang tidak dapat diubah" APRIYANI RAHAYU ✅ KEVIN SANJAYA ✅ Seorang gadis yang mempunyai masa lalu yang kelam! terpaksa harus merubah penampilannya menjadi seorang gadis tomboy dan bersikap berani pada siapa pun. Tapi siapa sangka sik...