07.PAK KEVIN

376 43 16
                                    

Obat, hanya satu satunya cara bagiku untuk bertahan sampai saat ini.

-BRUISES💔









.

Makan dan makan hanya itu pelampiasan apri saat ini. Sudah tiga hari dia tidak bekerja, dan itulah yang membuat apri merasa bosan, jadi dia memilih melakukan hal ini untuk menghilangkan kebosanan nya.

Bahkan setelah tiga hari ini kevin pun sering datang hanya sebatas menengok dan menanyakan tentang keadaan apri, dan seperti biasa apri selalu menjawab. "Pak! Saya tidak sakit. "

Sepertinya bosnya itu terlalu begitu kekeh jika apri memang sakit. Ya... Walaupun apri tidak menyangkal nya bahwa memang dia sedang sakit.

Setelah merasa selesai dengan acara makan ini. Apri memutuskan untuk meminum obat nya itu. Dan lagi lagi hanya obat lah pelampiasan bagi apri.

Obat hanya satu satunya cara bagi apri untuk bertahan sampai saat ini.

Tok!

Tok!

Pelan apri mendengar suara ketukan pintu di depan kontrakan nya.  Jam juga masih menunjukkan pukul 19:29
Mungkin itu eca, tapi jika itu eca gadis itu pasti akan datang secara grasak grusuk. Begitulah pikir apri. Jadi... Merasa penasaran apri langsung berjalan menuju pintu depan dan melihat siapa orang itu.

Pelan apri membuka pintu, di sana menampakkan sesosok orang dengan sepatu sneakers putih dan juga celana jeans navy dengan t-shirt putih yang dia kenakan. perlahan apri menatap dari bawah hingga atas. Dengan mulut yang ternganga dan mata yang membulat seprti ingin melompat. Apa apri tidak salah lihat. "Pak kevin!! "

Ya orang itu adalah kevin bos apri. Penampilan yang tidak biasa membuat apri merasa kaget. Yang biasanya apri melihat bosnya itu mengenakan pakaian resmi tapi kali ini dia terlihat sangat berbeda.

"Ba--bapak.... Tidak salah berpakaian? " Sambil bertanya apri terus menatap kevin dari atas hingga bawah dengan terus menggaruk tengkuknya.

"Memang nya kenapa? Jika saya seperti ini.. " Katanya lalu masuk kedalam kontrakan apri tanpa di minta oleh apri.

Melihat itu cepat cepat apri mengikuti kevin dari belakang.

"Tidak pak, hanya.... Aneh itu saja. " Jawab apri ragu.

Kevin berbalik menatap apri lalu melipat kedua tangan nya di dada.

"Bukankah kau selalu bilang saya itu aneh." Katanya.

Apri apri tertawa hambar lalu kembali menggaruk tengkuknya.

"Duduk pak! " Ucap apri meminta kevin untuk duduk di atas sofa. dimana di meja itu terlihat begitu berantakan dengan piring piring kotor bekas apri makan tadi.

Lalu kevin pun duduk dengan wajah terkejut melihat meja itu.

"Kau selalu berlebihan rahayu... " Katanya masih menatap meja kotor itu.

Merasa tidak enak cepat cepat apri merapikan mejanya lalu membawa piring kotor itu kedapur kecil di kontrakan nya.

"Saya... Kedapur dulu ya pak, jika bapak haus bapak ambil saja minum di galon. " Katanya sambil berlalu pergi.

Kevin hanya menggeleng melihat kelakuan apri.

Setelah itu pandangan kevin beralih pada obat obatan yang terlihat berserakan di ujung sofa. Merasa penasaran kevin langsung mengambil obat obatan itu. Dia melihat satu persatu obat yang dia lihat ada beberapa obat obatan yang berukuran kecil berwarna putih dan juga sampai ada obat yang berbentuk begitu besar beserta obat capsul berwarna hitam. Kevin semakin mengerutkan dahinya dengan keringat yang mengucur begitu deras di sana. Kevin merasa semakin takut, selama ini dugaan nya benar, apri dia memang mempunyai permasalah pada mentalnya.

BRUISES [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang