Chanyeol hanya melihat Baekhyun yang terlihat sibuk mengemasi barang-barangnya sendiri. Pria itu sudah mendapatkan ijin pulang dari dokter yang merawatnya di Rumah sakit. Tatapan matanya mengikuti kemanapun Baekhyun berjalan. Ini sudah hampir malam, dan ia sudah menyetujui permintaan Baekhyun untuk pulang ke Apartemen gadis itu sampai mantan kekasih gadis itu percaya dengan kebohongan yang dikatakan Baekhyun.
"Baekhyun-sshi" Chanyeol yang sudah mulai muak melihat gadis itu yang sibuk sendiri.
"Ya?" Gadis itu menoleh ke arah pria itu yang sudah berdiri di samping tempat tidur dengan arm sling yang terpasang di lengannya.
"Aku ingin mengubah warna dan gaya rambutku"
Baekhyun terdiam, gadis itu seperti mencerna apa yang baru saja Chanyeol katakan. Ia menelisik penampilan pria itu dari ujung kaki hingga kepala. Pria itu memiliki sedikit bagian rambut dengan potongan tidak merata, setidaknya di bagian samping. Baekhyun ingat saat petugas ruang gawat darurat menggunting rambut pria itu untuk menjahit sedikit luka robek di kulit kepalanya, juga warna blonde yang sudah sedikit tergradasi dari akar rambutnya.
"Ah ya" Baekhyun terlihat berpikir "...aku akan membawamu ke--"
"Aku ingin kau yang melakukannya" Chanyeol menyela.
"Apa?" Baekhyun tampak terkejut "...tapi aku tidak bisa melakukannya"
Baekhyun tidak terpikir sama sekali untuk memangkas rambut orang lain. Bahkan memotong dan merapikan poni rambutnya saja, ia tidak bisa melakukannya.
"Bukankah akan lebih baik jika profesional yang melakukannya, aku sama sekali tidak pernah memangkas rambut orang lain" Baekhyun benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ia melakukannya.
'Berbuat baiklah pada gadis bodoh itu, rendahkan suaramu'
Pria itu meyakinkan dirinya.
"Aku mengandalkanmu Byun Baekhyun-sshi" Chanyeol memaksa gadis itu secara halus, juga senyum pura-puranya yang terlihat alami.
"Ta-tapi, tapi jangan salahkan aku jika rambutmu akan terlihat aneh" Baekhyun meyakinkan pria itu.
Setelahnya, mereka pergi meninggalkan ruang perawatan Chanyeol. Pria itu berjalan di belakang Baekhyun, ia berpikir tentang apa yang ada di kepala gadis itu saat mengatakan akan membawanya tinggal di Apartemen dan mengakui ia sebagai kekasihnya demi menjauhkan mantan kekasih gadis itu. Bukankah gadis itu terlalu gegabah, atau mungkin dia benar-benar bodoh. Chanyeol adalah orang asing, apa ia tidak takut jika Chanyeol akan berbuat jahat padanya?
'Gadis ini benar-benar bodoh'
.
.
.
31 Desember 2018
Pria berpakaian serba hitam itu melihat ke sekelilingnya, ia seperti menghindari sesuatu yang entah itu apa. Ia berjalan menuju ke sebuah pondok kecil yang ada di tengah-tengah bangkai mobil. Tempat itu terletak di sebuah bukit yang terletak di pinggiran kota. Ini cukup gelap karena hari sudah malam.
Di tempat itu beberapa orang dengan pakaian serupa sudah menunggunya datang. Entah apa yang akan mereka lakukan di tempat terpencil itu.
"Theodore Phoenix, selamat datang" salah seorang pria menyambut kedatangannya sembari menunjukkan sebuah amplop cokelat berukuran besar.
"Berikan itu padaku" pria yang dipanggil Theo itu berusaha merebut amplop cokelat dari tangan pria itu.
Tapi usahanya tidak berhasil saat amplop itu dilemparkan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity
FanfictionWarning 21+ Jika harus memilih, Baekhyun akan memilih hidup tenang dengan kegagalannya menjadi seorang reporter yang mempunyai rekam jejak kegagalan. Setidaknya ia bisa mencari pekerjaan baru yang mungkin akan membuatnya lebih sukses. Tapi ia terlan...